H-1 menuju tanggal 17 agustus.
Hari ini kami mengadakan pengukuhan.
Acara ini berlangsung di aula balai Kota terdekat.
Seluruh anggota paskibra sangat gagah dengan pakaian putihnya,atas kepalanya tertutupi oleh peci hitam,lambang Garuda yang menempel dipeci hitam tersebut.
Setiap peserta atau anggota paskibra ini dikukuhkan oleh penanggung jawab Latihan dengan pengucapan ikrar putera Indonesia.
Aku mengucapkan nya sembari memegang sang merah putih dan kemudian menciummnya dengan menarik nafas panjang.
Maksudnya sebagai kiasan yaitu kesediaan untuk senantiasa setia dan membelanya.
____________
Hari ini tepatnya tanggal 17 agustus.
Aku tengah berisap-siap diruang rias.
Memoleskan beberapa tepuk bedak Dan liptint
Aku memakaikan peciku dengan rapih.Semuanya telah berkumpul untuk mengikuti resepsi doa bersama agar pengibaran nanti lancar.
Setelah selesai kami semua sudah berbaris rapih ditengah lapangan kecamatan untuk mengikuti upacara 17 agustus ini.
Lagi-lagi senyum diwajahku tidak memudar,aku tersenyum sembari memegang sebuah Baki.
Setelah acara dimulai,waktunya untuk pengibaran sang saka Merah putih.
Setelah berbaris didepan Aku melangkahkan kakiku secara perlahan lahan.
Lalu mengasongkan Baki Dan ditaruhkan bendera Merah putih diatas Baki tersebut.
Aku membalikkan tubuhku Dan berjalan regal secara perlahan memberikan bendera tersebut pada Citra.
Sang saka Merah putihpun sudah terbuka lebar.
Menunjukan keindahannya tersendiri dan mengsiratkan rasa bangga Karena mempunyai bendera yang sangat amat indah ini.
Semua peserta upacara hormat pada bendera kebanggaan negara Republik Indonesia ini.
Bendera Merah putihpun Makin atas,alunan nada indah yang diberikan oleh grup marching band dari beberapa sekolah yang berlatih di SMA sebelahku.
Aku tersenyum bangga telah berhasil membawa sang saka Merah putih ini berkibar dilangit pertiwi.
Prosesi upacara 17 agustus ini telah selesai.
Para anggota paskibra sudah diperbolehkan untuk bertemu dengan kedua orang tuanya atau wakilnya.
Aku menyamperi bunda Dan Ayah yang mencoba mencari aku.
"Bundaaa"ucapku memeluk seorang wanita yang menggunakan seragam hijau persit dan Tas yang melengkapi tangannya.
"Anak bunda...."ucap bunda memelukku Lalu mengelus kepalaku dan menciummnya.
"Ayahh"ucapku tersenyum menahan air Mata kebahagiaan.
"Ayah bangga sama kamu ta"ucap Ayah membukakan lebar tangannya.
Aku memasuki ruang di dadanya Lalu memeluknya.
"Tetap Jadi kebanggaan Ayah sama bunda ya nak"ucap Ayah mengelus kepalaku.
"Iya yah...ada yang kurang ya,bang dirga"ucapku sedikit cemberut.
"Abang kamu lagi berjuang,dia juga pasti bangga sama kamu"ucap bunda.
Aku membalasnya dengan anggukan lalu tersenyum.
Merekapun segera pulang menuju rumah.
sedangkan aku masih belum diizinkan untuk pulang.Aku melangkahkan kaki menuju kearah ruang rias.
Namun belum sampai aku berjalan separuh dari jalan menuju ruang rias seseorang memanggil namaku.
"Eh kamu..nandi.."
Aku tidak membalikkan badanku Karena Aku Rasa Itu Bukan namaku.Lagian namaku Nandita,Dan Itu juga Bukan panggilan namaku.
"Kamu hey.."ucapnya lagi.
Aku masih terus berjalan namun pundakku sudah ditepuk oleh seseorang.
Aku membalikkan tubuhku.
"Saya?"ucapku menunjuk badanku sendiri.
"Iya kamu,Saya panggil tapi gak ngelirik"ucapnya lalu tersenyum.
"Maaf Pak,nama Saya Nandita panggilannya Dita boleh juga agatha,boleh juga atha tapi jangan nandi"ucapku memegang tengkukku.
"Saya lupa..."ucapnya mengajakku duduk dibangku yang sudah Ada.
"Tadi tampilan kamu bagus..."ucap lelaki itu memainkan tangannya sendiri.
"Cantik juga..Saya bangga"ucapnya tersenyum padaku.
"Terimakasih Pak"ucapku masih malu-malu.
"Jangan panggil Saya bapak"ucapnya yang merasa canggung.
"Panggil aja Ade"ucapnya mengasongkan tangannya.
"Iya Pak,eh kak Ade"ucapku tanpa memegang tangannya.
"Jadi kamu mau panggil Saya apa?kakak atau adek?"ucapnya diselangi dengan tawaan.
"Kakak... Kakak Ade... Kak Ade maksudnya pak"ucapku sedikit kikuk.
"Yaampun kamu"ucapnya gemas.
"Ah kak adek mah"ucapku lagi dilajutkan dengan tawaan yang renyah.
"Panggil nya kakak apa adek?apa abang?"katanya lagi.
"Kakak,kak ade"ucapku menutup mulutku.
"Dasar"ucapnya lalu tertawa.
"Baru ngerti Aku"ucapku menepuk jidatku.
"Cantik ya?"ucap kak ade memperlihatkan fotoku yang berada diponselnya.
"Loh kok bisa?"ucapku melihat ponselnya.
"Dari Dian"ucapnya Lalu kak Dian pun datang.
"Hayoh lagi pacaran ditempat kek gini"ucapnya duduk ditengah-tengah.
"Bro Awas deh..ganggu kenyamanan aja"ucap kak ade masih terdengar olehku.
"Kak ade mah modus"ucapku lalu tertawa berbarengan dengan kak Dian.
"Awas dek jangan mau pacaran sama Bagas,katanya ceweknya banyak haahha"ucapnya lagi tertawa.
"Jangan percaya,Saya Bukan seperti fakboy diluaran sana"ucapnya mencoba mempercayai diriku.
"Kak Dian Kali yang fakboy"ucapku tertawa.
.
.Buat Latihan paskibra nya kalo Ada yang beda atau kurang apa mohon dimaklum ya...
Author nya gak ikutan exstra ini soalnya😅🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
JANGAN PERGI WAHAI PRAJURIT NEGARAKU | TAMAT
Teen FictionApa kamu benar benar sudah membenciku?sampai sampai kau tak pernah kembali padaku. Bukan tak pernah melainkan tak akan pernah kembali pada raga ini,terimakasih Letda ku. ~Nandita Agatha Kanendra 💚 ...