DUA PULUH TIGA

542 35 0
                                    

(btw ini masih POV ziyad ya say💕)

"permisi..."ucapku memencet bel rumah berwarna hitam tersebut.
dan tak lama kemudian seorang asisten rumah tangga yang usianya sekitar 45 tahunan membuka pintu megah milik perempuan yang kutaksir dahulu,ya lebih tepatnya dahulu dan sekarang.

"eh sebentar mas ziyad ya?"ucap ART tersebut ramah dan menujukan deretan giginya yang putih.
"iya mbok apa kabar?"ucapku tersenyum dan menyalaminya.
"kabar baik nak,ayo masuk ibu udah tunggu"ucap ART itulagi yang memang sudah dekat denganku.
bagaimana tidak dekat dia adalah baby sister ku sewaktu aku berumur 1 tahun.
karena bunda dan ayah tidak selalu dirumah,maklum lah bunda dan ayah pekerja keras biasa abdi negara,hehe.

"Masya Allah ziyad tambah hari tambah ganteng yah"ucap bunda dita yang berhasil membuatku malu.
"biasa aja tan..."ucapku lalu beralih menyalami ayah dita,lebih tepatnya calon Ayah aku.
"kalo ibu masih muda ibu mau deh nikah sama bujang kaya kamu ganteng banget sih.."ucap bunda lagi.
"syut bundaa Jagan buat Dita malu ih"ucap Dita yang terlihat menyenggol tangan ibundanya.
"ziyad main ko bawa tante sama om sih?"ucap Dita polos.
"ziyad kan main sekalian bawain ini buat Dita"ucap bundaku.

kemudian beberapa ART nya membawakan 5 buah kotak yang sudah dibungkus secantik mungkin dan diberikan pita diatasnya.

"ada apa sih Bun?"ucapnya berbisik namun terdengar olehku.
"jadi ziyad kesini karena ziyad mau ngelamar kamu dit"Ucap ayahku menjelaskan.
"hahh ngelamar?berarti sebentar lagi Dita nikah gitu?"ucapnya kaget.
"iya sayang..."ucap bunda dita.
"loh,bunda setuju Dita nikah muda?"ucapnya sangat cemas.

calon bundaku hanya mengangguk,calon tunangan ku hanya bisa menganga dan membulatkan matanya,ekspresi lucu bukan.

"ayah pun setuju?"ucapnya menyatukan alisnya.
"kamu udah dewasa,udah bukan anak kecil lagi,ini bukan nikah muda loh tha,kamu udah mau 28 tahun,mau kapan lagi?"ucap ayahnya mencoba mngertikan.
"tapi yah,gasegampang gini kan?"ucapnya mencoba menolak.
"dita,duta belom siap"ucapnya yang membuat semangatku terputus begitu saja.
"terus bunda ayah kenapa bisa santai gini,Dita pikir ini udah direncanain."ucapnya dengan nada dingin.
"ya semua ini udah direncanain"ucap bundanya.
"loh harusnya bunda kasih tau dita,galangsung gini,sama aja Dita kaya dijodohin"ucapnya masih versi keras untuk menolak.
"dit.."akupun membuka suara.
"kamu pasti trauma kan gegara hal dulu?"ucapku melihat sorot matanya.
"kamu percaya aku dulu suka sama kamu dit,Aku tau kamu orangnya friendly banget tapi satu hal yang kamu harus tau kamu itu susah buat didapetin,dan lewat dina lah aku coba dapetin kamu,tapi itu salah"tambah ku lagi.
"kamu harus bisa lupain bagas sayang..bunda yakin Bagas udah bahagia disana,Bagas bakal senang kalo kamu bisa bahagia pun sebaliknya"ucap bundanya.
"Dita gabisa lupain bunda...."ucapnya tertunduk.
"aku tau dit kamu gabakal bisa lupa tapi aku tau kamu bakal bisa bahagia,bang Bagas sama bang Dirga bakal bahagia kalo kamu bahagia,kamu ga harus mikirin selalu masalalu kamu sampai sampai kamu ga berjalan maju tapi kamu selalu terpacu kemasalalu kamu dit"ucapku mencoba menjelaskan.
"jadi?"ucapnya mencoba menanyakan penyimpulan dan melirikku dengan airmata yang sudah dipelupuknya.
"aku mau kamu jadi istri aku,aku kesini mau lamar kamu, kamu tau awalnya bunda dan tante lah yang jodohin kita,awalnya aku sedikit menolak karena aku tidak tau siapa perempuan yang bakal menemaniku,dan sampai bunda dan Tante bertemu aku menyetujuinya,aku harap kamu masih ada rasa sama semasa SMA dulu.."ucapku pasrah dengan hasilnya.
"ayolah tha,kamu gabakal gini terus"ucap om Ardi.
"betul nak"ucap ayahku.
"hm,baiklah aku menerimanya....."ucapnya yang langsung membuat kita mengucapkan hamdalah langsung.

besok lagi yups,masih mikir gimna ini aduh.
Vote komen tetep guyss❤️❤️

JANGAN PERGI WAHAI PRAJURIT NEGARAKU  |  TAMAT   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang