hold it together

3.7K 440 27
                                    

Menggangu saja.

Itulah yang masih mereka sesalkan sejak dua hari lalu, saat adegan panas mereka terpotong.

Ditambah, suami Joohyun itu sedang dalam masa istirahat. Ia mendelik kesal mendengarnya.

Ia tak akan bisa menghabiskan waktu bersama Seulgi.
Atau melanjutkan ciuman panas mereka kemaren.

Menyebalkan.

Kedua perempuan itu harus menahan nafsu yang membakar di dalam sana setiap kali waktu membuat mereka bersama.

Tatapan nakal dari mata bulat Joohyun Seulgi dapati disertai kaki mungil wanita di hadapannya menggesekkan pada miliknya di bawah kolong meja.

Makan malam hari ini benar-benar 'panas'.

"Aku ingin ke kamar Seulgi sebentar." Izinnya pada lelaki yang sepertinya sudah siap untuk menerkamnya.
Hah... Joohyun benci tatapan nafsu itu, kecuali Seulgi yang melakukan.

Tanpa mengetuk, ia memasuki kamar gundik suaminya itu. Si gundik tengah menidurkan bayinya.

"Ada apa?" Bisik Seulgi. Tentu tak ingin mengganggu tidur makhluk kecil di sampingnya. Menatap mata sang nyonya yang belum menjawab pertanyaannya. "Kupikir kau akan disetubuhi oleh suamimu malam ini."

"Ya, tentu. Jangan diingatkan." Merapatkan pintu kamar Seulgi. Tungkainya melangkah menuju Seulgi yang telah duduk di pinggir ranjang.

"Ada apa?" Tanya Seulgi sekali, menikmati belaian Joohyun pada wajahnya.

"Aku membencinya."

Seulgi terkekeh kecil mendengarnya, tahu kalimat itu tertuju pada siapa.

"Aku bahkan tak nyaman setiap ia menyentuhku." Lanjut Joohyun.

Bruk!

Seulgi merapatkan tubuh Joohyun yang ia tarik ke pangkuannya. Mengelus surai hitam itu, menyelipkan helaian rambut itu di belakang telinga wanita itu. "Lalu? Sentuhan seperti apa yang membuatmu nyaman?" Seulgi berbisik dengan bibir yang tepat mengenai daun telinga Joohyun. Dan dengan sengaja menghembuskan nafas panasnya ke area itu.

Joohyun dibuat merinding karena itu.
Tak mampu menjawab pertanyaan perempuan yang sekarang sedang mengulum salah satu cuping telinganya. Tangan-tangan mungilnya meremas kedua lengan Seulgi.

Gairahnya semakin dibuat naik saat tangan halus Seulgi menyingkap bagian bawah gaun tidurnya, paha bagian dalamnya sekarang digerayangi oleh sentuhan panas telapak tangan perempuan bermata monolid itu.

Oh, dia tak boleh basah! Bisa-bisa suaminya curiga.

"Seul b-berhenti..." Mendorong bahu perempuan itu, agar bibirnya berhenti menjilati rahangnya dan kedua tubuh itu tak saling berdekatan.

Seulgi mengerti. "Kembalilah. Sebelum kau basah karena sentuhanku." Meremas bokong Joohyun kembali sebagai sentuhan terakhirnya di malam ini.




double up gak?

SeulgiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang