Mau blg, kayaknya part ini agak bosenin hehehe
Joohyun terbangun tanpa sosok Seulgi di sampingnya. Wanita itu menggerakkan tubuhnya untuk duduk bersandar pada kepala ranjang. Jam dinding Seulgi sudah menunjukkan hampir jam 8, Joohyun bangun siang kali ini.
Pintu kamar itu terbuka ada Seulgi dengan nampan berisi sepiring nasi goreng dan secangkir teh hangat dan penampilannya telah rapi juga bersih tak seperti semalam. "Oh! Kau sudah bangun." Sedikit terkejut, tapi wajah itu kemudian tersenyum pada Joohyun. "Ingin sarapan dulu atau membersihkan diri?"
"Aku lapar, Seul..." Joohyun merengek.
"Aigo, istriku lapar." Joohyun tak bisa menahan rasa ini, pipinya menghangat dan sudah pasti semerah tomat, padahal Seulgi hanya menyebut bahwa ia adalah istri Seulgi, tapi dampaknya luar biasa.
Seulgi mendekat ke tepi ranjang, menaruh nampan itu di nakas dan duduk di tepi ranjang.Tangan-tangan mungil Joohyun membenarkan selimut yang menutupi tubuh polosnya, perasaan gugup menyerangnya sekarang. "Joohyun." Panggil Seulgi yang entah sekarang sudah sedekat ini dengan Joohyun, ia tak menyadarinya.
Cup
Satu kecupan untuk bibir Joohyun. "Kau, Istriku bukan?" Pertanyaan terdengar menuntut itu keluar dari bibir tipis Seulgi. Tubuhnya kembali terasa panas mendengar suara rendah Seulgi dan geraman itu.
"Ya, tentu." Joohyun kembali membuat kontak bibir dengan Seulgi. "Aku mencintaimu Seul, sangat."
Seulgi hanya tersenyum sembari menuntun kecupan biasa itu ke tingkat lebih atas. Saling memberi lumatan pada masing-masing bibir pasangan.
Seulgi menyudahi duluan, "Makanlah." Memberi sepiring nasi goreng buatan Mbok Dewi pada Nyonya-nya. "Tapi sebelum itu, minum dulu Joohyun. Aku yakin tenggorokanmu pasti kering karena desahan hebatmu semalam."
Bukannya mengambil cangkir berisi teh hangat yang disodorkan Seulgi, tangan Joohyun memukul bahu wanita itu lumayan keras."Aw!" Rintih Seulgi. "Tapi itu benar kan?" Tak dijawab oleh lawan bicaranya.
Joohyun mengambil cangkir itu Dan meminumnya sedikit."Joohyun." Panggil Seulgi kembali. Ia mengambil alih cangkir itu dan menaruhnya di nakas, memangkas jarak antara dirinya dengan Joohyun. Membenarkan helai-helai rambut Joohyun, menyelipkannya di belakang telinga caplang itu. "Kalau begitu, mendesahlah lagi bagiku malam ini."
"Aw!" Joohyun menjerit akibat Seulgi menyerang telinganya dengan gigitan sekilas. Setelahnya wanita itu pergi keluar dengan cepat.
---
Kamar Seulgi malam ini kembali diisi oleh desahan dan rintihan nikmat.
"Seulgi~" Jemari mungil Joohyun meremas seprai ranjang itu. Menerima jari Seulgi yang keluar masuk dengan cepat di dalam liangnya.
Joohyun yang menungging dengan Seulgi yang memeluknya dari belakang, satu tangan Seulgi untuk memuaskan vagina Joohyun, lainnya ia gunakan untuk meremas salah satu buah dada Joohyun, memainkan puting yang menegang itu.
"Ah! Aaah! Seul..." Joohyun semakin dekat dengan puncaknya, desahan wanita itu semakin jadi. Ditambah dengan lidah Seulgi menjilati punggungnya.
Hah... Ini terlalu nikmat bagi Joohyun.
"Seul lebih, lebih cepat!" Pinta Joohyun. Dan terkabulkan. Gerakan ketiga jari itu membuatnya semakin melayang, semakin tak waras, semakin ingin meminta lebih. "Akh!" Cairan itu keluar. Menetes ke ranjang Seulgi.
Tubuh mungil itu ambruk, wajah memerah Joohyun tenggelam pada bantal. Keduanya mengambil nafas sebanyak mungkin. Tubuh Seulgi ikut terbaring di sebelah Joohyun, sambil menjilati jari-jari yang dilumeri cairan kental Joohyun tadi.
Kejutan Seulgi dapat. Tiba-tiba saja Nyonya-nya itu duduk di atas perutnya dengan seringai yang sangat menggoda. Tanpa sepatah katapun bibir Seulgi dilahap oleh Joohyun. Ciuman itu terburu-buru, sampai-sampai kali ini Seulgi sedikit kewalahan dengan ciuman agresif istri sementaranya ini.
Bibir Joohyun turun memberi ciuman lain di leher Seulgi."Sshh." Desis Seulgi ketika Joohyun kembali menyusu padanya. Ia menjambak pelan surai Joohyun yang telah berantakan.
Wajah Joohyun tengah berhadapan dengan liang Seulgi. Becek namun terlihat sangat cantik, menggoda. Ia melebarkan kedua paha Seulgi, agar dirinya lebih leluasa memuaskan gundik suaminya itu.
Perlahan namun pasti, lidah Joohyun memasuki vagina Seulgi, menjilatinya lembut. "Ya... Seperti itu Joohyun." Kedua monolidnya terpejam merasakan lidah Joohyun yang memuaskannya di bawah sana.
Vagina Seulgi semakin berdenyut hebat, menyempit dan menghimpit lidah Joohyun. "J-joohyun!"
Belum sempat Joohyun membersihkan cairan Seulgi, tubuhnya di tarik, alhasil ia menindih Seulgi. Tubuh telanjang mereka saling menempel. Panas juga nikmat. "Belajar dari siapa heuh?"
"Kau." Jawab Joohyun dengan senyuman bangganya, senang Seulgi menikmati permainannya.
"Kalau begitu," Tangan Seulgi merayap ke bongkahan padat bokong Joohyun, meremasnya dengan geram. "Ayo belajar lagi, masih banyak 'materi' yang belum kau ketahui."
Mereka kembali berbagi kehangatan itu, saling menikmati tubuh satu sama lain.
Maaf ya kelamaan :( Blue-nya masih gak tau kapan update. Aku ngestuck bgt akhir-akhir ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seulgi
FanfictionJoohyun turun dari ranjang, namun tertahan keluar atas pertanyaan Seulgi, "Joohyun, apa yang kau lakukan?" "Mencicipi manisnya dirimu lagi." Wanita itu tertawa kecil melihat reaksi terkejut Seulgi, kemudian meninggalkan gundiknya itu.