21

7K 261 8
                                    

Aku kembaliiiii, maaf  yah up nya terlambat.
Maaf juga kalau thyponya banyak.
Happy reading love😘😘😘

Tak terasa makan malam pun tiba, aku, Rehan, dan Arka, sedang makan malam.

"Besok kamu kuliah?" Tanyanya

"Iya. Ini yang buat aku bingung, Rehan sama siapa." Kataku

"Bawa ke rumah mama aja" Kata Arka

"Saya ngerasa gak enak, nanti kita repotin mama" Kataku

"Nggak, mama pasti seneng" Katanya
"Iya deh"

Setelah makan malam selesai, aku segera mencuci piring.

"Rehan bareng ayah dulu yah. Bunda mau nyuci piring" Kataku pada Rehan.

Tetapi dia menggelengkan kepala dan menyembunyikan wajahnya digendonganku.

"Sini bareng ayah. Bunda mau cuci piring dulu. Ayo bareng ayah"

"Hmmmm" Rehan hanya mengeluarkan suara itu, sambil menggelengkan kepala.

"Yaudah ayo. Rehan tidur dulu" Kataku

"Mas, saya nemenin Rehan dulu" Kataku

"Saya juga ikut" Katanya

"Isshh, emang mas udah mau tidur?" Tanyaku

"Belum" Jawabnya

"Ya terus, mas kenapa mau ikut" Tanyaku

"Kan gak salah nemenin istri sama anak" Katanya

"Saya gak pernah bilang kalau itu salah" Kataku

"Dhir? Rehannya ngantuk" Tegurnya

"Iya iya maaf" Kataku

"Tumben minta maaf. Biasanya harus selalu bener"

"Terserah mas" Kataku, dan segera menuju kamar

Tanpa sadar saat menidurkan Rehan,aku ikut tertidur. Begitu pun dengan Mas Arka.

"Masss, udah pagi. Siap-siap sana" Kataku

"Hmmmm?"

"Udah siang mas, ya Allah. Siap siap sana, ke kantor"

"Iya iya"

"Dari tadi saya bangunin, gak bangun bangun. Shalatnya juga terlambat, udah sana langsung ambil wudhu"

"Iya Dhiraa"

Cinta hadir karena terbiasa, memang benar kuakui itu. Semakin hari, aku semakin nyaman padanya, aku suka perlakuannya pada keluarga kecil kami.

"Mas, gak ke kantor?" Tanyaku

"5 menit lagi"

"Issh, bangun mas. Malah balik tidur" Kataku

"Oh iya, Rehan mana?" Tanyanya

"Di bawa ke rumah mama" Jawabku

"Hmmm? Emang mama datang?"

"Iya, mama datang tadi pagi banget. Katanya dia mau bareng Rehan"

"Oooh, yaudah 5 menit lagi ya" Katanya

"Mas kalau gak bangun saya ambilin air" Kataku

"Buat apa?" Tanyanya

"Nyiram mas, biar bangun"

"Kamu mau nyiram saya?" Katanya lalu menindih tubuhku. Dan itu membuatku gugup.

"Mmaaa...sss udah gak waras" Kataku

Dia pun memajukan wajahnya padaku lalu menciumku. Ntahlah, kenapa aku bisa terhanyut dalam ciuman itu. Ini memabukkan.

"Kamu udah siap kan?" Tanyanya

"Siap apa?" Tanyaku balik

"Untuk jadi istri saya sepenuhnya" Jawabnya dan aku hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban.

Ia kembali melanjutkan aksinya. Ntah perintah dari siapa, aku pun membalasnya.

Dan jadilah aku istri sesungguhnya.

Arranged Marriage (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang