16

7.9K 250 8
                                    

Yukkkkkk Jaangaaannn lupaaa like and share💙 And follow me😍😘

Tak terasa, pernikahanku dan Arka sudah lebih dari sebulan hampir dua bulan lah ya. Hubungan kami, tetap sama saja. Aku yang masih sulit menerima dan Arka yang selalu seperti batu hingga menjadi manusia yang tidak pekaan. Jika saja, kalian berada diposisiku mungkin kalian udah buang Arka ke gorong-gorong. Dan Randi? Ntah apa yang dilakukannya disana, selama ini dia tidak ada kabar. Chat dan teleponku tak pernah dijawab. Positif thinking sajalah.

Saat ini, aku sendiri di rumah karena Arka lagi dikantor. Aku libur dan tak tau mau kemana, jadi aku cuma di rumah.

Tok tok tok

"Iya siapa?" Tanyaku

Tok tok tok

Dan aku pun membuka pintu.

"Hah????" Tanyaku heran

"Dhir, ini aku Kak Putra."

Kak Putra yang hampir 2 tahun pergimya, datang kembali.

"Kenapa datang?" Tanyaku ketus

"Dhir, maafin kakak" Katanya

"Udah aku maafin" Kataku

"Dhir, aku mau nitip Rehan."

"Hah?" Tanyaku heran. Dan melihat ke arah anak yang digendongnya.

"Masuk dulu" Kataku.

"Kenapa? Caritain" Kataku. Saat kami sudah diruang tamu.

"Aku sama Andini  tuh cerai Dhir. Dia selingkuh,  aku mau nyari kerja. Tapi anak aku" Katanya

"Yaudah titip aja sama aku" Kataku

"Sini sayang sama onti" Kataku lalu menggendong Rehan

"Dia udah 1 setengah  tahun. Aku mau, kamu anggep dia anak aja"

"Aku gak pantes jadi orang tua" Kataku

"Aku yakin, dia bakal bail-baik." Katanya

"Dhir, anggap dia anak kamu yaa. Salam buat suami kamu. Semoga suami kamu bisa jadi ayah yang baik. Yaudah, kakak pergi dulu. Saya mau minta maaf lagi dan berterima kasih"

Aku pun menganggukkan kepala sebagai jawaban.

"Kalian baik-baik ya. Maafin kakak gak bisa jadi kakak yang baik. Ingat Dhir, pernikahan bukan main-main"

"Kakak tau darimana?" Tanyaku

"Nenek" Jawabnya
"Aku susah nerima semuanya" Kataku

Lalu memeluknya.

"Dhir, jadilah istri yang baik. Kamu gak mau kan jadi istri durhaka? Mana Dhira yang penyayang? Jika seseorang yang serius sama kamu, dia akan datang untuk mengikatmu. Fokuslah pada seseorang yang telah ada" Kata Kak Putra

"Iya kak, saya bakal berusaha jadi istri yang baik. Terima kasih kak" Kataku

"Yasudah, kakak  pergi dulu. Kalian baik baik"

"Iya kak. Kuharap kakak berubah" Kataku yang dijawab anggukkan olehnya.

Rehan telah bersamaku, Rehan anak yang penurut hingga mudah beradaptasi

"Ayo sini sayang, sama bunda yaaa" Kataku

"Ndddaa? Ndaa?"

"Iya sayang"

"Rehan, mau beli mainan gak?" Tanyaku

"Nan?" Tanyanya, dengan wajah lucu

"Iya sayang. Ayoo"

Aku pun dan Rehan membeli perlengkapan anak. Rehan anak yang mudah akrab, dia tak menangis saat ditinggal papanya.

Aku segera berbelanja perlengkapan Rehan. Setelah semuanya lengkap, kami pun pulang kerumah.

"Hihi,  Rehan punya banyak mainan ya" Kataku, saat bermain diruang tamu.

"Hooammm"

"Ngantuk ya nak? Bobo yuk. Bunda buatin susu dulu ya"

Aku pun menidurkan Rehan dengan menepuk-nepuknya. Tak lama Rehan pun mulai tertidur.

Tak terasa, jam menunjukkan pukul 5, kurasa Arka akan tiba

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" Kataku pelan, lalu menghampirinya.

"Jangan ribut, anak aku lagi tidur" Kataku pelan

"Anak? Saya rasa, kamu belum pernah hamil" Katanya pelan

"Nanti saya ceritain. Om lebih baik bersihin diri dulu. Udah sana" Dia pun menuruti kataku.

Setelah dia selesai membersihkan diri, dia menuju ruang keluarga, yang disana ada aku dan Rehan.

Aku pun menceritakan semuanya kenapa Rehan bisa disini. Aku ikut tiduran disamping Rehan. Memandangi wajahnya

"Mirip banget sama aku pas masih bayi"

"Hmmm hhuuua" Rengek Rehan saat bangun

"Ehhhh anak bunda udah bangun, ayo Rehan mandi yaa"

"Om kenapa gitu?" Tanyaku

Arranged Marriage (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang