come home

327 19 0
                                    

Telepon Alesha berdering ketika ia sedang menangani klien, ia pun langsung mematikan ponselnya agar tidak terganggu dan nanti ia akan menghubungi penelpon itu kembali.

Setelah beberapa lama meeting pun berakhir. Alesha mengecek ponselnya tadi dan melihat siapa yang menelponnya. Ternyata dari Tisha. Ada 100 panggilan tak terjawab di ponselnya. Ia pun menghubungi kembali Tisha dan menanyakan masalah apa yang membuatnya menelpon berulang kali.

“Halo, Tisha maaf aku tadi ada meeting dengan klien. Ada apa ya?” tanya Alesha ketika teleponnya sudah terhubung pada Tisha.

“mbak Alesha bisa ke rumah sakit sekarang? Ayah mbak Alesha masuk rumah sakit. Tapi tenang saja, Ayah mbak Alesha sudah ditangani dokter.” Ujar Tisha membuat napas Alesha tercekat. 

“Di rumah sakit mana Sha?” tanya Alesha dengan nada gemetar.

“Di Rumah Sakit Pelita Indah mbak” jawab Tisha pada Alesha

“baik aku akan segera kesana."

Setelah mengucapkan itu Alesha pun mengakhiri teleponnya. Tanpa menunggu lama ia pun bergegas menuju mobilnya dan melajukannya menuju rumah sakit yang tadi ditunjukkan oleh Tisha. 

Tak butuh waktu lama Alesha pun sampai di rumah sakit yang ditunjukkan Tisha tadi. kemudian dia kembali menelpon Tisha untuk menanyakan ruangan Babanya berada.

“Tisha, bagaimana keadaan Baba?” tanya Alesha pada Tisha

“Ayah Mbak Alesha sudah sadar, dia sudah baik-baik saja. mbak bisa masuk ke dalam.” jelas Alesha yang dijawab anggukan oleh Alesha. Alesha pun langsung masuk ke dalam dan menemui Babanya.

“Baba.” Teriak Alesha ketika sudah sampai di dalam dan mendapati Babanya terbaring lemah di ranjang rumah sakit itu. Alesha langsung berari menghampiri Babanya dan memeluknya erat.

“Maafin Ale Ba, Alesha baru kesini. Coba aja tadi Alesha gak matiini ponsel Ale, pasti aku tau sedari tadi bahwa Baba dirawat disini.” ujar Alesha dengan nada penuh penyesalan.

“Tidak apa nak, Baba sudah baik-baik saja. Baba hanya kelelahan saja jadi pingsan tadi.” jelas Pak Hasyim menenangkan Putri semata wayangnya itu.

“Baba beneran Cuma kecapekan? Tadi dokter bilang apa Ba?” tanya Alesha meyakinkan.

“Iya nak, baba Cuma kelelahan saja. dan butuh istirahat yang banyak. Jadi kamu tidak usah khawatir. Kamu bisa tanya nak Shaka kalau kamu tidak percaya.” Perintah Babanya  pada Alesha. Alesha pun baru menyadari bahwa ada orang lain diantara mereka. dan Lelaki itu adalah Shaka. Ia pun spontan melihat kearah Shaka.

“Iya, Pak Hasyim hanya kelelahan.” Ucap Shaka membantu meyakinkan Alesha.  Alesha pun kembali menatap Babanya dengan tatapan sedih.

“Nak, kamu tau? nak Shaka yang telah membawa Baba kesini. Baba gak tau kalau gak ada Shaka bagaimana nasib Baba.” Ujar Pak Hasyim memuji Shaka sedangkan Shaka hanya diam saja.

“terimakasih Shaka, kamu telah menolong Baba. Terimakasih kamu telah banyak membantuku dan Baba .” ucap Alesha tulus.

“Bukan apa-apa. Aku hanya membantu apa yang aku bisa bantu.” Ucap Shaka merendah.

“Shaka, jika kamu berkenan besok malam datanglah ke rumah untuk makan malam di rumah saya. Saya akan sangat senang bila kamu bisa meluangkan waktumu untuk menghadiri undangan saya ini. ” tawar Pak Hasyim dengan penuh harap.

“terimakasih pak sebelumnya tapi maaf, saya besok pagi sudah harus kembali ke Jakarta, karena urusan saya disini sudah selesai.” Ujar Shaka dengan  nada menyesal.

Aleshaka (sudah terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang