Rindu

340 19 0
                                    

Sepulang dari makan malam itu Shaka dan Alesha langsung menuju ke kamar untuk berisitirahat. Tubuh mereka sungguh penat sekali. Mereka pun membersihkan diri terlebih dahulu sebelum tidur. Alesha terlebih dulu membersihkan dirinya lalu mengganti pakaiannya dengan baju tidur. Ketika ia duduk diranjang, ia baru tersadar kalau malam ini adalah malam pertamanya dengan Shaka.

Tiba-tiba rasa gugup menyerang Alesha. Apakah suaminya akan meminta hak nya malam ini? Alesha belum siap dengan hal itu.

Tak lama munculah Shaka dari dalam kamar mandi dengan wajah yang lebih segar dari sebelumnya. Shaka menatap istrinya heran, karena Alesha termenung sembari melamun. Ia pun menepuk pundak istrinya untuk menyadarkannya.

“Alesha kamu gak papa?” tanya Shaka pada Alesha. Alesha hanya menjawab dengan anggukan saja.

“Alesha mendekatlah, kenapa kamu jauh sekali seperti itu.” perintah Shaka pada Alesha. Alesha terdiam sejenak sebelum mendekat kearah Shaka.

Kemudian Alesha beringsut mendekat kearah Shaka tapi hanya beberapa centi saja. Shaka merasa gemas melihatnya, jadilah ia yang mendekat kearah Alesha. Perlahan tapi pasti Shaka memajukan tubuhnya kearah Alesha hingga jarak mereka hanya beberapa senti saja. Alesha spontan memejamkan matanya melihat hal itu.

“duh, apa yang akan Shaka lakukan.” Batin Alesha dengan gugup.

Tak lama Alesha merasakan puncak kepalanya ditimpa sesuatu. Ia membuka matanya dan melihat Shaka berkomat-kamit dihadapanya sembari memegang puncak kepalanya. jadi, Shaka hanya mendoakan dirinya. doa untuk pengantin. Alesha pernah membaca itu di salah satu artikel. Alesha pun kembali memejamkan matanya mengaminkan.

“sudah, tidurlah.” Ucap Shaka ketika sudah selesai membacakan doanya.

“tidur?” tanya Alesha mengulangi. Shaka menatap bingung pada Alesha.

“Ya, memangnya kamu mau ngapain selain tidur? Atau kamu mau..” belum usai Shaka berbicara Alesha sudah lebih dulu berbaring membelakangi Shaka.

“Alesha, tidak baik tidur memunggungi suaminya seperti itu.” peringat Shaka yang membuat Alesha langsung merubah posisi tidurnya menjadi menyamping menghadap Shaka. Ketika Alesha membuka matanya ia mendapati wajah tampan Shaka tepat dihadapannya. Alesha dibuat terkejut tetapi ia berhasil menahannya.

Tak terasa pipi Alesha bersemu merah ketika melihat wajah tampan Shaka sedang tertidur polos seperti itu. ia jadi engggan menutup matanya karena tak mau melewatkan pemandangan indah itu.

“tidurlah Alesha! Kamu bisa memandangiku besok sepuasnya.” Ucap Shaka masih dalam posisi memejamkan matanya.

Alesha merasa malu dibuatnya. Gadis itupun dengan cepat memejamkan matanya dan menutup wajahnya dengan selimut. Sedangkan Shaka tersenyum geli melihat tingkah Alesha tanpa Alesha sadari.

***

Alesha, hari ini aku akan kembali ke Jakarta. Ada banyak pekerjaan yang harus aku urus disana.” ujar Shaka pada istrinya yang sedang merapikan tempat tidur mereka itu.

“hari ini? lalu apakah aku harus ikut?” tanya Alesha pada suaminya

“jika kamu tidak keberatan dan kamu tidak sedang sibuk disini aku harap kamu bisa ikut aku ke Jakarta. Sekalian aku mengenalkan tempat tinggal kita nanti.” Ucap Shaka pada Alesha.

“tempat tinggal kita?” ulang Alesha perlahan.

“Ya, kita sudah menikah Alesha kalau kamu lupa. Tidak mungkin kita tinggal berjauhan seperti ini.” ujar Shaka mengingatkan Alesha.

Aleshaka (sudah terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang