meet Baba

284 19 2
                                    

Shaka masuk ke dalam kamarnya dan tak mendapati istrinya berada disana. ia mengecek ke kamar mandi tak ada juga. Ia pun turun ke bawah untuk mencari keberadaan Alesha. Ia hanya meninggalkan Alesha sebentar untuk membeli sesuatu tetapi istrinya sudah tidak ada di kamarnya. Kemana perempuan itu pergi?

“Hana, apakah Alesha ada disana?” tanya Shaka pada Hana. Ia pun membuka pintu Hana dan mendapati istrinya memang ada disana.

“Ssst bang. Kak Alesha sedang tidur.” Ujar Hana berbisik pada Abangnya.
Shaka pun mendekat dan melihat Alesha sudah tertidur pulas karena terlalu asyik menonton dengan Hana.

“abang biar Kak Alesha tidur disini.” pinta Hana pada abangnya.

“tidak Hana, dia itu istriku. Kamu kan sudah besar jadi tidurlah sendiri.” Ucap Shaka menggoda adiknya.

“abang juga sudah besar, jadi tak perlu ditemani kak Alesha.” Ucap Hana menantang.

“itu beda cerita Hana. Sudah kamu juga tidur. Jangan menonton oppa oppa terus.” Peringat Shaka pada adiknya. lalu tanpa aba-aba ia menggendong Alesha ala bridal style. Hana menatap Abangnya sebal karena tak mengizinkan Alesha tidur dengannya walau hanya semalam saja.

Shaka tersenyum melihat wajah polos milik istrinya ketika sedang tidur. Cantik. Itulah yang bisa Shaka lihat dari istrinya. Shaka dengan perlahan menidurkan Alesha di ranjang miliknya dan menyelimutinya dengan hati-hati. Shaka berhenti sejenak dan menatap istrinya dalam. tanpa ia sadari ia sudah mendekatkan wajahnya kearah Alesha. Ia mencium kening Alesha cukup lama, kemudian hidung dan terakhir bibir ranum milik Alesha. Entah Shaka sadar atau tidak melakukan hal itu.

“maafkan aku Alesha.” Ucap Shaka pada Alesha sembari mengusap lembut rambut Alesha.

Tanpa disadari, Alesha mendengar apa yang dikatakan tadi. ia terbangun ketika Shaka menggendongnya tadi. tapi ia berusaha untuk berpura-pura tidur. Ia juga senang ketika Shaka menciumnya. Tapi yang membaut bingung, kenapa Shaka meminta maaf. Untuk apa permintaan maaf itu? Alesha pun tak tau.

***

Seusai sarapan mereka pun segera mempersiapkan diri untuk berangkat ke bandung. Shaka yang pertama sudah siap untuk berangkat. Seperti biasa, ia harus menunggu kedua princess itu selesai berdandan.
Setelah menungu kurang lebih setengah jam akhirnya kedua perempuan itupun sudah selesai. Merekapun langsung berangkat menuju bandung dengan menggunakan mobil.

“Kak Alesha di belakang saja sama aku.” Pinta Hana pada Alesha, Alesha pun mengangguk setuju dan hendak duduk di belakang. tapi hal itu urung dilakukan karena tangannya sudah ditarik oleh suaminya dan mendorongnya pelan untuk duduk di depan.

“aku bukan sopir kalian ya, jadi kamu harus menemaniku di depan.” Ucap Shaka membuat Hana dan Alesha menatap lelaki itu tak percaya. Hana semakin kesal dengan abangnya. Kemarin tidur dengan Alesha tak boleh kini duduk berdua di belakang pun tak boleh. Posesif sekali abangnya itu.

Di perjalanan walaupun Hana dan Alesha tak duduk bersebelahan mereka tetap bisa asyik mengobrol. Sedangkan Shaka hanya terdiam tak banyak mengeluarkan suara. Ia tampak seperti obat nyamuk bagi adik dan istrinya. Apakah ia tak dianggap disini? batin Shaka kesal.

“bisakah kalian berhenti membicarakan lelaki di drama yang kalian tonton itu? kembalilah ke dunia nyata. Ada banyak lelaki yang di dunia nyata yang pantas kalian idolakan.” Ucap Shaka menginterupsi keasyikan mereka berdua.

“apa sih abang. Sirik aja deh.” Ujar Hana sebal.

“kamu jangan tulari Alesha dengan hal-hal seperti itu Hana, abang tidak suka.” Ucap Shaka pada adiknya dengan nada datarnya.

Aleshaka (sudah terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang