==========
"Memang kita kadang lupa untuk menyadari sesuatu yang penting
Apalagi jika sesuatu tersebut sudah terlambat untuk disadari."
==========
.
.
=====
"Hah......hah........hah.....hah"
Nafas tak beraturan terdengar dari sebuah jalan. Dan nampaklah seorang pemuda sedang berlari dengan penuh keringat sambil membawa tas besar. Kacamata orange sudah menjadi bukti bahwa ia adalah Solar.
Ia sedang berlari dari bandara menuju rumahnya yang hanya berjarak 5 Km. Hanya? Yah kalau ditarik garis lurus memang dekat.
Ia berlari bagaikan dikejar anjing. Padahal tidak ada anjing disitu. Ia terus daja berlari tampa memperhatikan barang bawaannya yang membuat tubuhnya dipenuhi dengan keringat. Untung matahari sudah dalam proses tidur.
.
.
.
.
.
Akhirnya ia sampai ditujuannya. Dan itu adalah rumahnya sendiri.
Dari luar, rumah terlihat gelap. Ia sedikit heran. Biasanya rumah terlihat terang meski ditinggal pemiliknya. Namun malam ini berbeda.
Ia segerap mendekati pintu rumah. Ia mencoba untuk membukanya, namun kunci terkunci. Ia memandang sekeliling. Jendela pun ikut menutup celahnya.
Ia segera mengambil kunci cadangan. Memang ia menyimpan kunci cadangan karna Alvin untuk urusan menyimpan benda kurang bisa dipercaya.
Segera ia memasukan kunci ke lubang pintu. Ia membuka pintu tersebut. dan keadaan didalam sangat gelap.
Ia segera menyalakan lampu. Dan ketika lampu menyala, ia memandangi ruangan sekitar. Ruangan terlihat rapid an bersih.
Namun ada yang ganjil disini. Beberapa benda tidak terlihat ditempatnya. Ia merasa heran. Segera ia menaruh tas yang ia bawa dan duduk disofa.
Namun sebelum ia mendaratkan tubuhnya, ia melihat sebuah kertas. Ia reflek mengambil surat itu dan membukanya. Ternyata ada secarik kertas didalamnya dan tertulis pesan.......:
Dear My Brother, Solar.
I can't stay here longer. I choose to leave this place and start my new life. But don't worry, I'll be fine without you. However I want to leave you forever. And thank you for take care me. Ah, I left some our past experience. Don't forget read it.
I love you, Brother....
Alvin
Seketika setelah ia membaca pesan tersebut, ia meneliti surat tersebut. ternyata benar, ada beberapa gambar yang merupakan kenangan masa lalu mereka berdua. Dan tampa sadar ia meneteskan air matanya.
.
.
.
.
.
Ia akhirya menyadari bahwa ia telah memilih pilihan yang salah. Segera ia beranjak pergi ke rumah salah satu temannya yang ia yakin bahwa adiknya sedang menginap dirumahnya.
Setelah ia sampai dirumah yang ia maksud, ia segera mengetuk pintu dan mengucap salam. Kemudian pintu terbuka dan nampaklah pemilik rumah yang tak lain adalah teman kealsnya sendiri.
"Malam Kak Gem." Ucapnya kepada pemilik rumah bernama Gempa.
"Malam Solar, malam-malam begini ada masalah apa? Bukannya kamu seharusnya masih diluar untuk olimpiade?" Balas Gempa.
"Ehm, ada beberapa masalah." Jawab Solar sambil mengaruk pipinya yang tidak gatal..
"Ah, Kak Gem. Liat Alvin ngak?." Tanya Solar To The Point.
"Ah, Alvin sedang pergi dengan Thorn. Katanya mau nunjukin tempat special." Jawab Gempa.
"Baiklah, aku pergi dulu Kak Gem." Ucap Solar sambil bergegas mencari adiknya.
"Tunggu Sol...." Ucap Gempa yang belum selesai karena melihat Solar sudah pergi dengan cepat. Solar.
TBC
==========
Don't forget to vote
And comment
Wanna continue?
Stay tune!
==========
Hublerohue
KAMU SEDANG MEMBACA
👑Kepingan Memori👑 [S1] [Complete]
Fanfiction(Slice of Life)(Shounen-ai) Genre: Family, Romance, Tragedy, Bromanec, Hurt/Comfort [S1][AutoPhobia] : Complete [S2][Memory Recovery] : On Going [S3][???] : On Plan Status : Complete ================================...