==========
"Janganlah kalian sekali-kali menyerah
Karna sebuah perjuangan tak kan mengkhianati hasil"
==========
.
.
===
"Ka...."
.
.
.
"Kakak...."
.
.
.
"Kakak Bangun......"
.
.
.
"Bangun Kak."
.
.
.
"KAKAK BANGUUUN!!!"
.
.
.
"Huaaaaah!!!" Ice yang sedang duduk di kursi terkejut mendengar teriakan Solar. Lantas Ice mendekati Solar. "Ada apa Sol?" Tanya Ice sambil duduk di tepi Kasur Solar.
Yup, mereka berdua berada di kediaman Solar. Bagaimana bisa? Sebenarnya itu semua perintah Gempa. Solar sudah 2 hari menemani Alvin di rumah sakit. Gempa hanya khawatir Solar ikutan sakit hanya karena menemani secara nonstop.
"Ah, aku tidak apa apa." Solar pun memposisikan tubuhnya duduk di atas kasurnya. Lantas ia mengusap wajahnya yang berkeringat. "kamu mimpi apa sampai teriak teriak begitu?" Tanya Ice. Lantas Solar menceritakan apa yang ia mimpikan.
Setelah selesai, Ice pun terdiam mencerna apa yang diucapkan Solar. Lantas ia menepuk pundak Solar seraya tersenyum manis. "Tenang Sol, yakin saja kalau Alvin akan baik baik saja." Ucapan Ice seketika membuat Solar menjadi tenang.
Ice pun berdiri dan pergi keluar dari kamar Solar. Lantas tak lama kemudian ia kembali dengan membawa sebuah nampan berisi makanan dan duduk di tepi Kasur.
"Uhm. Ice. Itu kamu yang buat?" Tanya Solar sambil menatap heran Ice. "Ya, biasanya di rumah aku yang memasak sih." Ucap Ice sambil menambil sebuah mangkuk berisi bubur ayam. Lantas ia mengambil sesendok bubur dan menyodorkannya ke Solar.
"Ice, aku bisa makan sendiri." Ujar Solar sambil menatap Ice dengan datar. Ice hanya tertawa pelan sambil menyerahkan mangkuk yang ia pegang. Tak butuh waktu lama, Solar sudah menghabiskan makanannya.
"Uhm Ice, sekarang jam berapa?" Tanya Solar. Ice yang sedang membereskan mangkuk pun menoleh. "Jam 9 pagi." Jawab Ice yang membuat Solar terkejut. "Apa? Jam 9 pagi?" ucap Solar.
"Ya. Dan kenapa kamu ga mandi saja?" Ice pun keluar dari kamar Solar untuk mencuci piring. Lantas Solar langsung beranjak ke kamar mandi untuk menjalankan ritualnya.
.
.
.
.
Kita beralih ke rumah sakit, tepatnya di ruangan dimana Alvin terbaring koma. Disana sudah terdapat Hali dan Blaze yang mendapat girilan untuk menjaga Alvin.
Terlihat Blaze sepertinya bosan dengan keadaan. Dalam benak ingin ia mengacau dan menjahili Hali. Namun ia juga takut denga jurus tamparan maut dari Hali. Jadi ia memilih untuk diam saja.
"Kak, aku bosan." Rengek Blaze sambil menatap Hali. Yang ditatap hanya melirik sekilas lantas berdiri mengeluarkan sesuatu. Seakan tau apa yang akan dikeluarkan, Blaze sontak mendekati Hali dengan mata berbinar-binar.
"Nih beli sesukamu." Ucap Hali sambil mengulurkan beberapa lembar uang bewarna biru kepada Blaze. Yang diberi hanya tersenyum senang dan menerima uang tersebut dan langsung keluar dari ruangan.
Hali pun hanya bisa menghela nafas dan duduk di kursi. Sejenak ia menatap Alvin yang terbaring lemah dan ia pun mulai melamunkan sesuatu. Namun lamunannya seketika hancur oleh seseorang.
Greeeep
Tiba-tiba seseorang menepuk pundak Hali yang sontak membuat Hali menoleh dan mendapati seseorang berdiri sambil menyodorkan segelas minuman. "Minum ini dulu." Hali pun menerima kopi tersebut dan meminumnya. "Terima kasih Gem."
Gempa pun tersenyum dan mengambil kursi untuk duduk disebelah Hali. "Bagaimana keadaannya?" Tanya Gempa sambil menatap Alvin dan membelai tangannya. "Dia belum siuman." Jawab Hali singkat sambil menghabiskan minumannya.
Lantas keadaan menjadi hening untuk sejenak sebelum terdengar suara.......
.
.
.
"Eeeerrrgghhh"
TBC
==========
Don't forget to vote
And comment
Wanna continue?
Stay tune!
==========
Star_elysium
![](https://img.wattpad.com/cover/212242423-288-k709199.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
👑Kepingan Memori👑 [S1] [Complete]
Fanfiction(Slice of Life)(Shounen-ai) Genre: Family, Romance, Tragedy, Bromanec, Hurt/Comfort [S1][AutoPhobia] : Complete [S2][Memory Recovery] : On Going [S3][???] : On Plan Status : Complete ================================...