[S1][Eps]{Discovered}[11]

107 16 11
                                    

==========

"Masalah pribadi memanglah sebuah privasi yang tidak boleh diketahui orang lain

Namun, tidak ada salahnya jika kita menyelesaikannya dengan bantuan sesama"

==========

.

.

==Alvin Pov==

"Urgh.........." Sebuah lenguhan muncul dari mulutku ketika kesadaranku mulai kembali lagi. Entah aku habis pingsan atau apalah? Aku ngak mengingat secara jelas. Namun yang kuingat aku sempat mengalami mimisan berat dan sehabis itu aku tidak mengingat apa-apa.

Duh, kenapa harus terjadi sekarang? Aku ngak mau sampai ada orang yang tau tentang kondisiku. Dan aku ngak mau ngrepotin orang lain dan termasuk sahabat dekatku, Kak Thorn hanya karena masalah pribadiku. Sungguh aku ingin menyelesaikan semuanya sendiri.

Aku menyadari bahwa aku sudah tidak di ruang dapur lagi. Yah, plafon hijau dengan beberapa pot yang sengaja digantung sudah menjadi bukti kalua aku sedang dikamarnya kak Thorn. Kepalaku masih sedikit sakit , namun aku menahannya saja. Aku langsung beranjak dari tempat tidur.

Saat aku berniat untuk mencari Kak Gempa, tiba-tiba ia sudah berada didepan pintu dan diikuti Kak Thorn mereka memasuki kamar ini.

Sejenak mereka berdua terlihat tersenyum sambil meletakan beberapa obat dan makanan di sebuah baki. Aku hanya tersenyum tipis. 'Semoga mereka tidak menyadarinya.' Batin ku sejenak.

"Vin, aku mau tanya sesuatu." Mukanya langsung berubah serius, begitu pula dengan kak Thorn. Aku agak bingung dengan mereka.

"Apa maksudnya ini?" tanya kak Gempa sambil menunjukan selembar kertas. Aku yang merasa mengenal kertas langsung berusaha merebut kertas tersebut. tetapi perbedaan tinggi membuatku kesusahan mengambilnya. Aku pun berhenti untuk mencoba mengambilnya.

"Kenapa kamu menyembunyikan ini dari kami?" ucap kak Gempa yang membuatku menundukan kepala dan duduk ditepi Kasur.

"Vin, apa maksudmu menyembunyikan ini dari kami,Hah?!" seru kak Thorn sambil mengguncang tubuhku dengan keras. Aku hanya menunduk takut menatap mereka berdua.

"A...aku hanya ngak m...mau kalian merasa terbebani d.dengan ma.salahku. aku sudah terlalu banyak merepotkan kalian. A.aku mau menyelesaikan semua ini sendiri." Ucapku sendu dan pelan namun masih bisa didengar.

Sejenak mereka berdua merenung. Aku hanya bisa pasrah menunggu jawaban dari mereka.

Tiba-tiba saja, pundakku terasa ditepuk. Aku sontak melihat pelakunya yang tak lain Kak Gempa.

"Kamu harusnya ngak nyimpen semua itu sendiri. Coba kamu bicara sama kami. Pasti kami bisa membantu dan meringankan masalahmu. Bukannya itulah makna persahabatan?" ucapnya dengan penuh kelembutan yang membuat hatiku tersentuh. Mataku mulai berkaca-kaca. Dan sontak aku memeluknya erat dan mengucap terima kasih.

Sungguh aku beruntung mempunyai mereka yang bersedia meluangkan perhatian mereka kepadaku.

TBC

==========

Don't forget to vote

And comment

Wanna continue?

Stay tune!

==========

Hublerohue

👑Kepingan Memori👑 [S1] [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang