[S1][Eps]{Accept Me}[19]

69 14 0
                                    

==========

"Mau seberapa dan seberapa jauh kamu pergi

Aku akan setia menunggumu disini."

==========

.

.

===

Tap

Tap

Tap

Tap

Tap

Tap

Malam itu Alvin sedang berjalan pulang dari taman. Dia mengenakan jaket dan syalnya karna ia memang tidak tahan dingin. Raut wajahnya menunjukan kegelisahan. Terlihat keringat menetes dari kepalanya.

'Apa aku harus melakukannya sekarang? Apa ia tidak membenciku?' Batinnya sembari berjalan untuk pulang. Namun anehnya, ia tidak berjalan ke arah dimana rumah Gempa berada. Ia malahan berjalan ke arah rumahnya dulu.

Sedangan langkah sedikit ragu, ia mulai melirik rumahnya dulu yang terlihat dari jauh. Terlihat rumahnya sepi dan hanya ada satu ruang yang menyala. Itu berarti Solar sedang pergi. Sejenak ia memikirkan kemana Solar sedang pergi.

.

.

.

.

.

.

.

Ting!

Sebuah lampu bolham tiba-tiba muncul dan menyala diatas kepala Alvin. Lantas ia langsung berlari ntah kemana pikirannya pergi. Mungkin ia sudah mengingat kemana biasanya Solar pergi.

Setelah beberapa lama mencari, akhirnya ia menemukan Solar dimana ia sedang berjalan sembari membawa sesuatu yang jika dilihat ternyata Solar membawa bahan memasak. Langsung Alvin mengikuti Solar dari belakang dengan hati-hati agar tidak ketahuan.

Sengaja Alvin memakai kerudung jaketnya agar menyembunyikan wajahnya. Dengan perlahan ia mendekati Solar hingga tinggal beberapa senti.

Greb

Ujung baju Solar tiba-tiba digenggam oleh Alvin. Sontak Solar pun berbalik dan langsung terkejut. Bagaimana tidak terkejut, melihat Alvin menundukan kepala sambil memegag ujung bajunya membuatnya berpikir apa ada yang salah.

"A...Alvin? Ada apa? Kamu ga pulang ke rumah Kak Gem? Dan kenapa kamu malam-malam ada diluar? Nanti sakit lho." Pertanyaan meluncur deras dari mulut Solar membuat Alvin merubah pandanganya terhadap Solar. Ternyata Solar sangat memperdulikan dirinya ketimang yang lain.

"Maaf kak...." Alvin tiba-tiba memeluk Solar dan membuatnya kaget. Sejenak Solar berdiam diri sebelum ia mendengar sebuah isakan tangis. Lantas ia menemukan Alvin menangis dalam pelukannya.

Lantas ia membalas pelukan Alvin dan mengelus punggungnya untuk menenangkannya. Beruntung pertemuan mereka berdua berada di gang yang sepi dan tidak ada orang yang melihat. Dan tak butuh waktu lama, tangisan Alvin pun mereda.

Dan saat itu juga Solar melihat sisi terapuh milik Alvin untuk kedua kalinya. Sejenak Solar memandang mata Alvin yang masih mengeluarkan air mata walau sedikit. Solar pun segera mengelap wajah Alvin.

"Kakak...." Ucap Alvin dengan lirih. "Ada apa?" jawaban Solar tentu membuat Alvin semakin gugup untuk mengucapkan yang ingin ia ucapkan. Sejenak ia mengambil nafas sebelum memulainya.

"A...apa kaka membenciku?" Sebuah pertanyaan yang akan mengagetkan orang biasa. Namun anehnya, Solar malah tersenyum dan mengelus pucuk kepala Alvin. "Ga kok. Memangnya kenapa? Toh nantinya kamu juga akan balik ke rumah."

Jawaban Solar lagi-lagi membuat Alvi terkejut dan langsung memalingkan pandangannya. Solar hanya tertawa ringan melihat reaksi Alvin. Lantas ia berpindah tempat di depan Alvin sambil jongkok.

"Hei, dengarkan aku. Seberapa lama dan jauh kamu mau pergi, aku akan tetap disini menunggu kepulanganmu." Ucap Solar sambil mengelus pucuk kepala Alvin lagi. Sontak Alvin pun terharu dan mulai meneteskan air mata lagi.

Melihat itu, Solar pun lantas memeluknya dan menenangkannya lagi. "Terima kasih kak." Ucap Alvin ditengah tangisannya. "Iya, dan jangan nangis lagi ya." Solar pun mengusap air mata Alvin untuk kedua kalinya lagi.

.

.

.

.

Alvin dan Solar pun pulang bersamaan. Senyuman terlihat dari wajah Alvin. Mereka pun terlihat bergandengan tangan. Namun saat mereka berdua menyebrang, Solar tidak memperhatikan jalan hingga......

"Kakak awas!!!!"

Brugh

TBC

==========

Don't forget to vote

And comment

Wanna continue?

Stay tune!

==========

Hublerohue

👑Kepingan Memori👑 [S1] [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang