👑Kepingan Memori👑 [S1] [Complete]

[S1][Eps]{Denial}[16]

==========

"Maaf, aku tak dapat lagi menerima orang yang telah melukai ku dua kali

Walau dia saudaraku, aku tetap akan menolaknya."

==========

.

.

===

Puk..........

Solar menepuk pundak Alvin yang membuat Thorn terkejut dengan kedatangannya. Namun tidak dengan Alvin, ia malah masih menatap langit enggan menoleh menatap Solar.

"Uhm, Kakak minta maaf." Ucap Solar dengan lirih. Thorn yang paham akan situasi memilih untuk diam. Alvin hanya diam seraya berdiri dan berbalik menatap tajam Solar.

"Kenapa baru sekarang?" Tanya Alvin dingin dengan raut datarnya. Solar terkejut dengan respon adiknya. Ia tau kalau Alvin sedang marah dengannya. Tapi ia mencoba untuk tetap halus.

"Vin....." Ucap Solar hendak menepuk pundak Alvin. "Kakak min- " Ucap Solar terputus karena Alvin menepis tangan Solar.

"Kita sudah tidak memiliki hubungan apa lagi......." Ucap Alvin sambil berjalan meninggalkan Solar. Melihat kepergian Alvin, solar pun mengejarnya. Thorn yang sedari tadi diam langsung mengikuti Solar.

"Tunggu Vin....." Ucap Solar sembari menahan tangan Alvin. Alvin pun menghentikan langkahnya lalu menatap Solar.

"Apa lagi?" Tanya Alvin dengan penekanan diakhir kalimat yang membuat Solar terkejut. Seumur hidupnya, ia belum pernah mendengar Alvin memberi penekanan dalam kata-katanya.

"Tolong, maafkan kakak." Ucap Solar lirih sambil menundukan kepalanya. Alvin hanya memandang datar Solar. Tangannya mulai melepas genggaman Solar.

"Maaf......." Kali ini bukan Solar yang mengatakannya, tapi Alvin. Solar pun menatap Alvin sendu.

"Aku sudah tidak bisa percaya lagi dengan orang yang sudah mengingkari janjinya dua kali....." Ucap Alvin sambil menatap langit. Solar tidak percaya pada perkataan Alvin.

"Tolong Vin, beri aku kesempatan...." Pinta Solar sambil menggengam tangan Alvin sekali lagi. Air mata pun mulai mengalir dari mata solar dan suara sesenggukan pelan pun terdengar. Alvin hanya menoleh tampa berbicara apapun.

Tiba tiba Alvin menggengam tangan Solar yang membuat si empu tangan. Solar pun menatap Alvin dengan penuh harapan akan dimaafkan.

"Maaf..........." Sebuah kata yang meluncur dari mulut Alvin langsung membuat semua harapan Solar pupus. Alvin mencoba melepas genggaman Solar. Namun Solar masih saja mengeratkan genggamannya.

Tangisan Solar pun semakin menjadi. Lantas Solar memeluk Alvin seakan tidak mau kehilangannya. Yang dipeluk hanya diam sejenak lalu membalasnya dan mengelus-elus punggung Solar untuk menenangkannya.

"Maaf kak......." Ucap Alvin lirih. "Bukannya Alvin mau meninggalkan kakak selamanya......." Solar pun semakin mengeratkan pelukannya. "Hanya saja......." Ucap Alvin sengaja dipotong potong. "Alvin ngak sanggup menerima kakak dengan keadaan seperti ini." Jelas Alvin pelan tapi masih dapat didengar oleh Solar.

Thorn yang dari tadi hanya menjadi penonton Cuma diam. Lantas ia hendak mendekati Solar, namun Alvin memberi isyarat untuk tidak menggangu dulu. Dan Thorn hanya mengikutinya.

Alvin pun melepas pelukan Solar dan menghapus air mata di pipi solar. Saat Solar terlihat sudah tenang, Alvin memegang kedua pipi Solar dan menghapus sisa air mata yang mongering. "Untuk saat ini, kakak harus kayak dulu sebelum Alvin bisa menerima kakak sepenuhnya."

"Dan, maaf Alvin menginap di rumah Kak Gempa dulu ya......" Pinta Alvin lembut. Solar lantas menggengam tangan Alvin sambil menggelengkan kepalanya. Melihat reaksi Solar, Alvin hanya tersenyum pelan sambil melepas genggaman Solar.

"Maaf kak........" Ucap Alvin sambil pergi beranjak dari situ. "Ayo kak Thorn!" Ajak Alvin sembari pergi keluar dari situ. Thorn hanya mengikuti nya saja.

Dan tinggallah Solar disana sendirian sambil merenungi sikapnya yang berubah. Lantas ia menangis sambil berlutu disitu. Tapi tampa sadar ada seseorang yang mengintainya dari semak-semak.

TBC

==========

Don't forget to vote

And comment

Wanna continue?

Stay tune!

==========

Hublerohue