28. Menyesal

719 74 0
                                    

Setelah dibawanya Bu Rini ke kantor polisi untuk di penjarakan, Selly dan Tania mengajak Pak Dion, Pak Tono dan pak Abdul untuk masuk ke rumah kosong.

Rumah yang dulunya di tempati oleh Pak Abdul.

Kondisi rumah itu benar-benar hancur, semua usang, kotor dan berdebu.

Atap rumah itu pun sudah hancur, hawanya yang lembab, basah karena bekas air hujan.

Tania dan Selly mengajak mereka ke taman belakang.

Kotor sekali.

Pisau yang digunakan Bu Rini dua tahun yang lalu masih saja di sana.

Selly mengambilnya.

"I-ini pisau yang digunakan Bu Rini untuk melukai Juna, banyak sayatan di tangannya. Kasihan." Tanpa sadar, air mata menetes di pipi Selly.

Selly sangat kasihan terhadap nasib Juna, ibu tirinya yang sangat kejam. Menyiksanya semau dia, tanpa Juna ceritakan pada ayahnya.

Pak Abdul yang mendengar penjelasan Selly, dia ikut menangis.

"Juna, maafkan ayah. Ayah tidak bisa menjagamu, ayah..a-yah ini adalah ayah terburuk untukmu. Hiks..hiks.." Ucap Pak Abdul sambil mengelap air matanya.

"Pak, disinilah Juna dikuburkan. Bukan di tempat pemakaman yang sebenarnya." Ucap Selly, dia menunjuk ke tanah yang ada di bawahnya.

"Gali." Lanjutnya

"Benarkah?.." tanya pak Abdul.

👻👻👻👻👻

Penasaran kelanjutannya?

Kamu bisa Order bukunya melalui nomor WhatsApp 089664879993 🤗

Kamu bisa Order bukunya melalui nomor WhatsApp 089664879993 🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sahabat Beda Dunia [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang