My Bastard Husband [END]

Chapter 3 : Lamaran

Setiap Axel ada pekerjaan yang mengharuskan ia ke luar kota, Axel tak pernah absen sekalipun membawa serta kekasihnya, Tania bersamanya. Sehari saja tanpa Tania membuat Axel gusar karena tubuh seksi Tania lah yang selalu ia inginkan. Hanya dengan Tania, Axel melakukan semua itu tanpa adanya ikatan pernikahan.

Axel pernah beberapa kali menjalin kasih dengan gadis-gadis lainnya namun tidak pernah melakukan hal yang lebih seperti yang ia lakukan dengan Tania.

Pada dasarnya Axel adalah pria baik-baik yang selalu berkomitmen No Sex before Marriage namun dengan hadirnya Tania di dalam hidupnya merubah prinsip Axel. Axel jadi kecanduan akan tubuh seksi Tania dan percintaan panasnya yang kerap kali ia lakukan dengan Tania.

Sejak awal menjalin kasih dengan Tania, Axel pernah sekali membawa Tania ke rumahnya dan memperkenalkan Tania pada Papanya namun hanya penolakan yang Axel dapatkan.

Lucky tidak merestui hubungan mereka, Tidak akan pernah ada restu untuknya! Bahkan Lucky meminta Axel untuk menjauhi Tania namun tidak sekalipun Axel menggubris permintaan Lucky. Ia tetap melanjutkan hubungannya dengan Tania hingga kini secara diam-diam. Ia yakin suatu hari nanti restu itu akan ia dapatkan dari Lucky.

Enam bulan sudah mereka menjalin kasih. Tania selalu bersama Axel, menempel kemanapun Axel pergi dan juga menghiburnya kala Axel sedang bosan atupun sedang ada masalah dengan pekerjaan- pekerjaannya. Axel merasa ia begitu mencintai Tania karena itu ia ingin mengambil hati Lucky dengan menuruti apapun yang Lucky inginkan termasuk menjodohkannya dengan Karin yang merupakan puteri dari sahabat Lucky.

Mereka dulu pernah bertetangga, Lucky dan Bagas, ayah Karin adalah sahabat dekat yang sudah berteman sejak mereka kuliah dulu. Tak pernah sekalipun terlintas di benak Axel jika ia akan menikah dengan Karin yang bahkan usia Karin jauh dibawahnya. Seingat Axel Karin kecil itu pendek, jelek, hitam manis dan jangan lupakan rambutnya yang selalu di kepang dua kala itu.

Astaga!! Jika dibandingkan dengan Tania, mereka bak langit dan bumi. Hanya membayangkan bagaimana bentuk Karin saja membuat Axel malas bagaimana bertemu langsung dengan gadis itu?

Apa Papanya waras menjodohkan seorang Axel Adam dengan gadis biasa seperti Karin? Axel yakin jika dirinya menikah dengan Karin nantinya, ia tidak akan betah berlama- lama berada di dekat Karin. Axel akan muak melihat wajah Karin, Axel yakin itu.

Lamunan Axel tentang Karin buyar seketika kala tangan halus membelai tubuhnya dan memeluk perutnya dari belakang. Siapa lagi kalau bukan Tania yang selalu bersamanya kemanapun ia pergi. Axel tersenyum mendapat perlakuan manis dari Tania.

"Ahhh, tidak terasa seminggu berlalu begitu cepat. Liburan kita telah usai. Kita harus segera kembali ke Jakarta," bisik Tania sensual di telinga Axel lalu mengecup telinga dan tengkuk Axel bergantian.

Axel memutar tubuhnya lalu memeluk Tania, "Tidak apa-apa kan jika aku tidak mengantarmu? Aku akan mampir ke rumah Om Bagas, Papa sudah menungguku di sana."