Karin diam tak bergeming berbaring di ranjang kamarnya. Sudah seminggu setelah hari pernikahannya, ia menginap di rumah orang tuanya dan Axel seolah acuh tak pernah sekali pun mencarinya. Entah dimana Axel saat ini, Karin tak peduli. Ia lebih memilih menenangkan hati dan juga pikirannya di rumah orang tuanya.
Sebenarnya Lucky sudah memberikan hadiah pernikahan berupa rumah mewah untuk Karin dan Axel di bilangan Jakarta Selatan namun rumah itu masih kosong dan belum mereka tempati, hanya ada asisten rumah tangga saja di sana untuk sekedar bersih- bersih.
Dewi menghampiri puteri nya yang seminggu belakangan ini terlihat murung. Ia membawakan sarapan untuk puteri tercintanya seperti biasa, "Makan dulu nak. Wajahmu terlihat pucat. Apa kau sakit?" tanya Dewi seraya meraba wajah puteri nya.
Karin hanya menggelengkan kepala. Karin tidak ingin menceritakan semua yang Axel lakukan malam itu pada Dewi. Biarlah ia memendam kesakitan ini sendiri. Karin takut akan membuat hati orang tuanya terluka jika ia mengatakan yang sebenarnya terjadi.
Orang tuanya sangat berharap Karin bahagia dengan pernikahannya. Karin juga tidak ingin secepatnya bercerai dengan Axel mengingat baru seminggu usia pernikahan mereka. Ia tidak ingin membuat orang tuanya malu termasuk Lucky jika ia dan Axel bercerai begitu cepat.
Karin berpikir, apa ia terima saja penawaran Axel malam itu meski penawaran itu benar-benar tidak masuk akal dan lebih menguntungkan Axel?
"Jika ada masalah ceritakan pada ibu, siapa tahu ibu bisa membantu," tawar Dewi yang merasa puteri nya pasti tidak baik- baik saja selama puteri nya menginap disini tanpa ditemani Axel.
Tok!! Tok!! Tok!!
Sumi, asisten rumah tangganya masuk ke kamar Karin memberitahukan jika Axel sudah menunggu di bawah.
Karin reflek menarik selimut menutupi tubuhnya lagi dan berusaha memejamkan matanya kembali. Ia malas bertemu Axel.
"Kalau begitu ibu akan panggilkan Axel kesini. Kalian harus meluruskan kesalahpahaman yang terjadi di antara kalian."
Karin membuka matanya kembali, "Tidak bu. Aku sedang tidak ingin bertemu dengannya."
Dewi menghela nafas, "Masalah apa yang sebenarnya terjadi diantara kalian? coba ceritakan pada ibu."
Karin menggelengkan kepalanya lagi. Mana mungkin ia berani menceritakan perlakuan Axel pada ibunya.
Dewi membuang nafas kasarnya. Tanpa bertanya lagi, ia bergegas menemui Axel.
***
Beberapa saat kemudian Axel tiba dikamar Karin dan mengamati Karin yang masih bergelung dengan selimut menutupi tubuhnya, "Apa kau akan terus seperti ini sampai satu tahun perjanjian kita berakhir? dasar kekanak-kanakan," dengus Axel tak suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bastard Husband [END]
Romance📢 CERITA INI HANYA BERSIFAT FIKTIF BELAKA YANG DITULIS BERDASARKAN IMAJINASI PENULIS SEMATA!!! *** Menceritakan lika-liku kehidupan gadis bernama Karin Aurellia yang dijodohkan dan menikah diusia yang terbilang sangat muda, 17 tahun dengan pria yan...