Chapter 14 : Suami sementara

33.5K 1.4K 17
                                    

Matahari pagi memancarkan sinarnya begitu terang dan menyilaukan mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matahari pagi memancarkan sinarnya begitu terang dan menyilaukan mata. Axel bangun dari tidurnya menyadari hari sudah beranjak pagi. Axel mengerjap-ngerjap kan mata, mengumpulkan kesadarannya. Axel bangkit dari ranjang menuju ke kamar Karin. Axel teringat apa yang sudah ia lakukan pada Karin semalam.

Axel mengetuk-ngetuk pintu kamar Karin namun tidak ada jawaban dari gadis itu.
Bi Anah yang sedang membersihkan lantai atas pun menghampiri Axel. Bi Anah senang karena akhirnya Axel ingat pulang setelah tiga minggu lamanya ia menghabiskan waktunya bersama Tania.

"Tuan.. non Karin sudah berangkat kuliah. tadi di jemput non Thea," jelas Bi Anah tanpa diminta.

Axel menganggukkan kepalanya, "Baiklah Bi.. Terima kasih," Axel pun kembali ke kamarnya untuk membersihkan diri dan setelah itu berangkat ke kantor.

***

Karin tidak fokus mendengarkan materi kuliah yang tengah disampaikan dosen. Pikirannya terus berputar mengenai apa yang dilakukan Axel padanya semalam. Seharusnya ia marah dan membenci Axel atas apa yang Axel lakukan dan juga karena Axel mengira dirinya adalah Tania.

Karin merasa ada yang aneh dengan dirinya. Ia tidak bisa lagi membenci Axel, marah pada Axel dan menantang Axel seperti yang biasa ia lakukan. Seketika Karin teringat di hari kelulusannya waktu itu, Karin menginjak buket bunga pemberian Axel. Saat itu Karin begitu berani mempermalukan Axel dihadapan beberapa pasang mata yang menyaksikan kejadian itu namun kini keberanian itu seolah lenyap entah kemana dari diri seorang Karin padahal semalam Axel menyentuhnya berlebihan dan juga kasar. Tapi kenapa ia tidak bisa membenci Axel?

"Rin.. Karin.. astaga!" Thea menepuk-nepuk bahu Karin yang terlihat asyik dengan lamunannya.

Karin terkesiap kemudian memperhatikan sekeliling yang ternyata di kelas hanya tinggal dirinya saja dengan Thea. Dosen beserta mahasiswa lainnya sudah menghilang entah sejak kapan.

"Ngelamun lagi? mikirin apaan lagi sih? Cerita dong sama gue," pinta Thea penuh tuntutan.

"Nggak apa-apa. Yuk ke kantin, gue udah laper," Karin dan Thea pun bangkit dari duduknya dan berjalan bersisian menuju ke kantin.

***

Axel memarkirkan mobilnya di bahu jalan tepat di depan kampus Karin. Axel menunggu Karin di sana, menyandarkan punggungnya pada mobil mewah miliknya dan menyilang kan kedua tangan di depan dada. Sesekali matanya memperhatikan sekeliling mencari- cari keberadaan Karin. Beberapa pasang mata yang melihat Axel pun seolah terpesona pada paras tampan Axel namun Axel tak peduli, itu merupakan hal biasa baginya.

Semenjak mereka menikah, Axel baru mengetahui jika Karin kuliah disini. Tak banyak yang ia tahu tentang Karin karena itu bukan urusannya dan Axel pun tidak terlalu peduli pada hal itu. Bi Anah lah yang memberitahu alamat kampus Karin padanya karena waktu itu Karin pernah meminta Bi Anah untuk mengantarkan tugas Karin yang ketinggalan di kamarnya dan tidak ada waktu lagi jika Karin harus pulang mengambilnya sendiri.

My Bastard Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang