Pertama aku mau ngucapin terimakasih buat semua readers yang sudah mendukung ceritaku selama ini🙏. Kedua aku mau minta maaf karena enggak bisa update secepat kilat saat syarat udah terpenuhi. Kenapa aku enggak cepat update?, alasannya karena ff ini akan segera END dan aku lagi ngerjain ff baru tapi ide masih ngambang dan baru satu part, aku enggak mau nulis ff kalo misalnya ngegantung enggak sampai END makanya aku selalu usahakan dalam satu minggu ada update, jujur saja aku bahagia liat support kalian. Tapi aku punya keterbatasan ide dan beberapa kesibukkan makanya enggak bisa cepat update, tp aku selalu memenuhi janji untuk update setiap minggu. Tolong pengertiannya dan nantikan selalu karya-karyaku😘
*Diingatkan bagi pembaca karyaku untuk VOMEN biar aku semangat lanjutin ceritanya, karena kalo baca tanpa meninggalkan jejak anda adalah orang yang tidak menghargai karya orang lain.******
Jungkook berdiri menghadap jendela kamarnya.
Dia menatap bintang di langit dan menghembuskan nafasnya.
Jungkook membalikkan badannya lalu berjalan ke kamar taehyung.
"hyung bisakah aku masuk? "
Jungkook berdiri di depan pintu.
Tak ada sahutan dari taehyung.
Dia langsung masuk ke kamar hyungnya itu.
"ada apa?"
Taehyung berdiri menghadap jendelanya.
"hyung marah padaku? "
"menurutmu?"
"hyung.... jangan marah, ini semua murni bukan cuma kesalahanku"
Taehyung membalikkan badannya.
"bukan kesalahanmu?, lalu ini semua kesalahanku, kesalahan sinb iya? "
Ucapan taehyung tiba-tiba membuat jungkook kembali marah.
"iya semua ini kesalahan yeoja itu, dia tau aku pulang mabuk bukannya pergi atau menghindar malah mengantarku ke kamar"
"kamu berpikir begitu tapi kamu tak memikirkan dampaknya jung"
"dampak?, jika yeoja itu hamil dia bisa menggugurkannya hyung"
"jika dia hamil berarti itu darah dagingmu. Apa kamu tega membunuh anakmu? "
"aku tak yakin hyung jika itu anakku, buktinya yeoja itu tak ada disini sekarang hyung"
"dia di apartemenku"
"hyung jujurlah kamu memiliki perasaankan pada yeoja itu? "
"ne aku memiliki perasaan padanya, dia yeoja pertama yang membuatku merasa berharga. Aku bahkan ingin membunuhmu setelah tau apa yang kamu perbuat padanya tapi dia melarangku. Kamu harus sadar jung dia yeoja yang baik dan berharga"
Jungkook menatap lekat taehyung.
"hyung mianhae... "
"bukan meminta maaf padaku tapi minta maaf pada sinb"
"aku tidak mau membuatnya besar kepala"
"lalu kamu akan merasa bersalah seumur hidupmu"
"bersalah?, tidak akan hyung"
"baiklah jika begitu, kurasa pembicaraan kita tak berguna. Keluarlah"
Jungkook pun keluar dan tak menoleh ke taehyung.
Tangan jungkook tiba-tiba ditarik seseorang dan membawanya ke ruang kerja.
"jung apa yang eomma dengar tadi benar? "
KAMU SEDANG MEMBACA
HURT [SINKOOK] 🔞
FanfictionJika cinderella adalah anak tiri yang dijahati dan akhirnya bertemu dengan pangeran, maka ceritaku berbeda kehidupanku layak cinderella yang menderita, tapi penderitaanku tak tau kapan habisnya~Hwang Sinb RANK : 1 Sinkook (29/01/2021)