Part 18 [HURT]

2.3K 330 77
                                    

Pertama-tama saya mau ngucapin terima kasih untuk semua readers yang sudah VOMEN cerita saya,  tapi saya harap untuk tidak menspam komentar di satu part sampai puluhan kali,  jujur saya susah untuk membalasnya,  saya ingin interaksi yang baik antara saya dan teman-teman semua.  Agar saya dapat memperoleh ide/kekuatan menulis dari komen kalian.  Kita bisa berbalas pesan di komentar agar tidak spam. Saya ucapkan maaf dan terima kasih🙏

*Diingatkan bagi pembaca karyaku untuk VOMEN biar aku semangat lanjutin ceritanya, karena kalo baca tanpa meninggalkan jejak anda adalah orang yang tidak menghargai karya orang lain.

******

Paginya keluarga jeon seperti biasa seolah tak terjadi apa-apa semalam.

Dentingan sendok berirama mengenai piring mereka.

Tuan jeon menerima sebuah telepon dan wajahnya tiba-tiba berubah menjadi kesal.

"oppa waire? "

"saham kita turun yeobo karena salah satu investor besar kita menarik sahamnya,  satu-satunya cara hanya bekerjasama dengan tuan jung jaehyun saja"

Sinb menuangkan air di gelas taehyung.

"aku akan menikahi jung yerin itu appa untuk menyelamatkan perusahaan kita"

Ucapan taehyung membuat sinb tidak fokus dan membuat airnya keluar mengenai celana taehyung.

"tuan.... maaf"

"bekerjalah yang fokus,  anda disini digaji"

Lagi-lagi ucapan taehyung dan keluarganya tersentak heran.

Sinb ingin menangis karena perubahan sikap taehyung padanya.

"baik tuan" tunduk sinb.

Jungkook merasakan perubahan taehyung yang begitu cepat dan seolah tak peduli pada sinb.

"bisakah kamu pergi.... kami sedang diskusi keluarga" usir taehyung.

Sinb mengangguk dan pergi ke toilet,  disana dia menangis.

"kenapa rasanya sangat menyakitkan disaat tuan taehyung berubah padaku,  ya Tuhan maafkan aku" isak sinb,  dia memegang dadanya yang perih sekaligus sakit.

Lima menit sinb menangis dan dia membersihkan wajahnya,  matanya membengkak dan wajahnya makin pucat pasi.

Dia keluar dari toilet dan ketua pelayan yaitu bibi kim melihatnya.

Dia menghampiri sinb.

"sinb kenapa kamu pucat pasi begini? "

"saya tidak apa bibi,  kita lanjutkan bekerja saja"

"istirahatlah jika kamu merasa tak kuat"

"iya bi"

Sinb bertugas membersihkan kolam renang.

Dia kembali teringat ciuman pertamanya dan taehyung.

Sinb terpaku dan wajahnya kembali sedih.

"apa kamu dibayar untuk melamun"

Taehyung menegur sinb dengan wine ditangannya,  terlihat sexy dan dewasa.

Sinb melihat taehyung berbinar entah mengapa,  dia semakin mengagumi namja itu.

"maaf tuan"

Sinb mulai bekerja.

"ingat posisi mu disini sinb si"

Sinb menyudahi pekerjaannya lalu menghadap ke taehyung.

"tuan maafkan saya atas semuanya"

"kata maaf tidak bisa menyelesaikan segalanya"

HURT [SINKOOK] 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang