Part 4 [HURT]

2.6K 265 26
                                    

*Diingatkan bagi pembaca karyaku untuk VOMEN biar aku semangat lanjutin ceritanya, karena kalo baca tanpa meninggalkan jejak anda adalah orang yang tidak menghargai karya orang lain.

****

"maksud anda tuan?"

Jungkook semakin mendekatkan wajahnya dan hidung keduanya bersentuhan.

Tangan jungkook mengusap bibir yeoja itu dengan sensual.

"maksudku ini"

"brakk.... " pintu kamar itu terbuka membuat jungkook mengurungkan niatnya dan sinb bernafas lega.

"maafkan saya tuan" ucap seorang pelayan.

"wtf...siapa yang menyuruhmu membuka pintu sialan."

"saya hanya ingin mencek kenapa sinb si lama didalam, tuan"

Pelayan itu ketakutan.

Jungkook terpaksa bangun dari atas tubuh sinb dan dia menghampiri pelayan itu.

"kamu saya pecat dan bawa semua barangmu dari rumah ini miskin"

Pelayan itu memohon dan bersimpuh dikaki jungkook.

"tuan tolong maafkan saya"

"apa kamu tuli,  jika tidak pergi sekarang saya tidak akan memberimu pesangon"

Pelayan itu pergi setelah memungut uang yang jungkook hamburkan untuknya.

Jungkook menatap sinb yang berdiri di ujung ranjang taehyung.

"ck... aku sudah tak nafsu lagi melihatmu.  Pergi sana"

Sinb dengan cepat pergi,  walaupun dia tak mengerti ucapan majikannya itu.

"ah.... bermain-main dengan pelayan sok polos itu menyenangkan juga.  Murahan"ucap jungkook sambil menyeringai.

Dia pergi ke kamarnya dan berganti pakaian kantor.

Di kantor taehyung begitu sibuk lagi karena dia harus menghendel semuanya.

"daepyeonim sebaiknya anda istirahat makan dulu"ucap sekretarisnya.

"ah... gwenchana saya nanti akan preorder saja"

"saya akan membelinya daepyeonim"

"gumawo joy si"

"nde"

"brak... " pintu ruangan taehyung tiba-tiba dibuka dan membuatnya terkejut.

Ternyata orang itu jeon jungkook.

"jung kamu di seoul?"

"wae... kenapa hyung terkejut"

"bukankah kamu sedang liburan bersama eunha si,  kenapa tiba-tiba disini"

"aku pulang karena mendengar hyung digoda pelayan jalang itu"

Taehyung melepaskan kacamatanya.

"jung dia bukan jalang,  namanya sinb.  Dia tak menggodaku"

"kenapa hyung membelanya begitu,  apa hyung menyukainya? "

"jangan berpikir sempit jung,  aku hanya kasihan padanya tak lebih"

Jungkook berpikir sejenak kemudian tersenyum.

"jika memang begitu hyung jangan marah jika aku main-main dengan yeoja itu"

"jangan mempermainkannya jung,  dia yeoja lemah dan tak memiliki keluarga,  dia sama sepertiku" ucap taehyung dan terdengar nada kesedihan disana.

HURT [SINKOOK] 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang