bagian duapuluh empat

3K 260 29
                                    

Yoooo.... Mimi datang....ehehehhe

Masih kookmin moment. Dan.....

Area 🔞 mohon yang belum punya ktp ...tolong di skip ya

Mimi gak tanggungjawab..oke

Let's cekidot

********

Chup....

Bibir Jungkook menyentuh bibir Jimin. Sengatan terasa ditubuh keduanya. Darah mereka seakan berdesir, cara kerja jantung mulai tak tentu dan hasrat ingin memiliki semakin besar dan semakin tak terbendung.....

Mencium dengan lembut dan hati-hati, bibir plumpy milik Jimin bagai barang yang sangat berharga. Namja jeon mencium dengan penuh perasaan. Jungkook berharap ia bisa menyampaikan perasaannya yang selama ini ia pendam terhadap yeoja penakluk hatinya

"Emh.." yeoja park itu mulai mengalungkan tangannya. Ia sudah menutup matanya. Hatinya berkata ia menginginkan ini dan ia juga merasa sudah kewajiban nya untuk melayani Jungkook sebagai seorang istri.
Bahkan tangan bany miliknya pun perlahan beranjak naik ke kepala Jungkook dan menekannya untuk memperdalam ciumannya, ia ingin ini, ia menginginkan hal ini. Selama ini ia cukup tersiksa hanya dengan mencintai Jungkook dalam diam. Tapi sekarang Jungkook ada di hadapannya. Jungkook tengah mencumbunya, sepertinya ia akan menikmati kesempatan ini.

Jungkook sedikit menggigit bibir bawah Jimin, dan segera menyusupkan lidahnya saat dirasa mulut istri cantiknya itu terbuka. Meskipun sedikit pekikkan terdengar dari bibir Jimin, tapi tiba-tiba pekikkan itu tergantikan oleh suara lenguhan nikmat dari yeoja yang kini menyandang marganya itu saat lidah Jungkook menyapu seluruh bagian mulutnya. Ia absen satu persatu gigi Jimin, ia ajak lidah jimin untuk berperang dengan lidah panas miliknya.

"Ahn, emh, engh,," membuat jimin mendesah. Ia biarkan sang suami mendominasi permainan lidahnya. Ia biarkan namja Jeon puas mencicipi bibir plumpy miliknya.

Setelah lama saling memagut, pasokan udara yang berkurang membuat jungkook dengan sangat terpaksa melepas pagutannya di bibir Jimin.

"Emh.." dengan lenguhan dari Jimin, Jungkook mengakhiri ciumannya. Benang saliva membentang kemudian putus saat Jungkook menjauhkan wajahnya dari wajah cantik Jimin. Dan sedikit saliva yang entah milik siapa itu mengalir dari sudut bibir Jimin. Jungkook mengusap sudut bibir Jimin itu, dan dengan tersenyum.

"Kau tahu Jim, betapa manisnya dirimu saat ini hem?" Jimin hanya terdiam, rona merah kembali menghiasi wajahnya dan itu semakin membuatnya terlihat manis. Sebenarnya Jimin sangat ingin dengar kata-kata simple itu dari jungkook, sudah sejak lama ingin ia dengar. Dan hanya karena sentuhan kecil dari Jungkook membuatnya dapat merasakan malu dan nikmat dalam satu waktu. Jimin sangat menyukai sentuhan Jungkook, sudah lama ia inginkan. Tapi apa daya, ia memang tak bisa apa-apa, ia malah mengira jika Jungkook tak menginginkan nya.

"Kau memang manis, membuatku ingin memakanmu, sekarang" ujar Jungkook, lalu ia jilat telinga Jimin. Wajah Jimin sudah semerah buah cerry mendengar kata-kata sang suami. Dan kemudian ia kembali melenguh nikmat saat dirasa lidah kenyal nan basah milik Jungkook menjilati telingannya.

"Aah..emh" Jimin segera menutup mulutnya yang dengan spontan mendesah seperti itu. Jungkook menyeringai senang mendengar desahan dari mulut sang yeoja terkasihnya itu.

love in silenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang