Bagian enam belas

2.3K 245 40
                                    

Oke Mimi up yang in dulu ya,na Park Jimin n singa betina lagi proses penulisan..sabar nde....

Ehehehhehehe

Langsung aja kan ya...

*****

"Argghh.....wae???? Wae??? Kenapa harus diciptakan dasi!???!!!!" Namja tampan bermarga Jeon sedang menatap horor pada sehelai kain yang di kenal dengan sebutan 'dasi'. Satu-satunya yang ia benci di dunia ini, kenapa harus ada dasi untuk membuat penampilan seorang namja itu terlihat bagus!!!!

Apa dia harus menghubungi eomma cantiknya untuk memasangkan dasi???? Atau, apa dia harus putar arah ke manssion Kim dan menjumpai eomma cantiknya itu??? Atau cara termudah lainnya, dia akan minta bantuan pada karyawan disana untuk memakaikan dasi.

Dan seperti nya Jungkook memilih opsion ketiga...tapi, nanti kalau ia lakukan. Kalo sampe ada yang baper, makin berabe. Susah loh jadi namja tampan penuh kharisma seperti nya.

"Ah..aku tau, kata orang ikatan batin ibu dan anak itu kuat. Jadi aku akan coba agar eomma bisa datang dengan menggunakan batin..." Jungkook bermonolog ria.

"Eomma...bantu aku pakai dasi...eomma bantu aku pakai dasi...eomma bantu aku pakai dasi..." Begitulah Jungkook mengulang-ulang perkataan yang sama sambil menutup matanya. Dasi yang sudah melingkar di leher ia mainkan ujungnya.

"...pakaikan aku dasi...eomma pak-"

Srek....

Hati Jungkook tertawa didalam sana, ternyata benar perkataan orang dulu-dulu itu..

"Eomma..tau aja kalau aku but- Jimin!!" saat Jungkook membuka matanya. Bukan wajah sang eomma tapi yeoja yang menjadi istrinya yang sedang memegang dasi yang masih menggantung di leher jungkook.

"Aku ingin memanggilmu sarapan, tapi kau meracau masalah dasi..." Ujar Jimin dengan telaten memakaikan dasi Jungkook.

Jimin menatap lekat dasi itu, takut salah pasang. Dan Jungkook hanya bisa menatap Jimin dengan hati yang berbunga.

Tangan mungil Jimin mengelus dasi yang sudah jadi itu dan bibir plumpy nya menampilkan senyum kecil tapi berakibat sangat besar bagi Jungkook.

"Selesai....aku tunggu di meja makan.." jimin berbalik badan dan berjalan menuju meja makan dengan tangan menyentuh dadanya merasakan detakan jantungnya yang membuat dia tersenyum semakin lebar.

"Senyumnya sangat manis... hoooo....tak baik untuk jantung ku, tapi aku ingin liat lagi" Jungkook bermonolog ria karena serangan pagi yang ia dapatkan.

Jungkook keluar dari kamar dengan stelan yang sudah rapi. Dia bergabung dengan Jimin yang sudah menunggu dirinya.

Seperti biasa saat makan tanpa ada suara apapun.

"Aku antar Jim???" Tanya Jungkook saat ia lihat Jimin yang sudah bersiap untuk berjalan menuju halte.

"Tak apa, aku bisa naik bus. Kampusku dan tempat kerjamu berbeda arah...ini hari pertamamu.. berikan kesan yang bagus.. hwaiting" Jimin mengepalkan tangannya seakan memberikan Jungkook semangat.

"Sebenarnya..ini hari keduaku, dan aku rasa masih sempat kok untuk mengantar mu..." Ujar Jungkook lagi

"Tak apa, aku berangkat naik bus saja.." Jungkook tak ingin memaksa dan berakhir dengan menganggukkan kepala.

Mereka berpisah, Jungkook yang berjalan kearah kiri, dan Jimin kearah kanan.

******

Hari yang harusnya menyenangkan karena wajah Jimin yang sangat dekat itu menjadi khayalan indah untuk Jungkook, harus hancur karena penampakan seorang yeoja yang kehadirannya sangat di kutuk oleh Jungkook.

love in silenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang