Bagian duapuluh tiga

2.6K 270 33
                                    

Yoooo....

Langsung lagi aja kan..

Jangan lupa voment nde....

******

Jungkook masih terdiam dengan pelukan Jimin ditubuhnya.

"Bagiamana aku bisa mengabaikan perkataanmu...aku tak mumgkin bisa melakukannya..." Ujar Jimin dengan suara lirihnya.

Perlahan Jimin melepaskan diri nya dan menatap Jungkook lekat.

"Apa perkataanku membuatmu kepikiran??? Maafkan aku Jimin..maafkan aku..aku..."

"Kau memotong perkataan ku, tak mendengar kan sampai aku selesai..." Jungkook menatap Jimin lekat

"Aku-"

"Aku menerima pernikahan nini dengan hati ku, aku menerima mu karena itu dirimu, karena itu namja yang pertama kali aku temui di cafe Namjoon oppa, namja yang berhasil membuat aku merasakan cinta untuk pertama kalinya. Namja yang membuat aku merasa tertekan karena kau adik Taehyung...namja yang...namja yang akuninginkan dihidupku...namja uamg aku cintai dalam diamku..." Jungkook tak bisa berucap apapun setelah mendengar semua perkataan Jimin.

Apa selama ini mereka saling menutupi perasaan yang bahkan sebenarnya salimg bersambut???

Mereka mencinta dalam diam demgan semua pemikiran konyol disaat mereja sebenarnya memiliki perasaan yang sama.

Mereka terlalu bodoh untuk mengartikan semua tingkah sederhana yang selalu mereka lakukan dan mereka dapatkan..

"Aku..aku takut kau tak menyukaiku, makanya aku diam dengan perasaanku, aku selalu menguatkan diriku untuk tetap berada disamping mu walau kau tak menginginkan nya.. aku egois untuk mempertahankan mu..." Ujar Jimin dengan jelas, dirinya tak lagi sanggup untuk menutupi ini semua..

Jungkook menatap Jimin sangat lekat. Jantung berdetak kuat dan tanpa ia sadari, bibirnya menampilkan senyum yang membuat wajahnya semakin tampan.

"Jimin...hei.."

Srek...

Jungkook mengulurkan tangannya, berharap tangannya disambut oleh yeoja cantik pencuri hatinya ini.

Tatapan Jimin bingung, tapi ia menuruti apa yang hatinya katakan.

Srek...

Grep...

Saat tangan mungil itu menyambut tangan besar Jungkook, dengan cepat namja jeon itu menarik Jimin dan mendekapnya dalam pelukan erat miliknya.

Dapat Jimin rasakan detakan jantung milik Jungkook. Dan seakan detakan mereka saling bersahutan.

"Bahkan hanya dirimu yang mampu membuat dia berdetak menggila, Jim..." Ujar Jungkook

Namja jeon itu mengecup kepala Jimin berulang kali seakan ia tak ingin menyudahi kegiatannya, ia takut jika semua ini hanya mimpi atau khayalan miliknya saja.

"Kook...sesakhh"

Srek...

Jungkook dwngan cepat melepaskan pelukannya, ia tak ingin twrjadi hal yang tak pernah dia bayangkan oke..

"Maafkan aku jim, aku terlalu senang, aku...aku...bahkan tak berani bermimpi untuk mendekapmu" ujar Jungkook dengan wajah sendu.

Kedipan manik bulan sabit Jimin membuat Jungkook tak bisa mengalihkan pandangannya walau sedetik.

Kau tak perlu bermimpi lagi untuk mendekapku...kook" Jimin mengatakan nya demgan kepala tertunduk untuk menutupi wajahnya yang memerah bahkan sampai ke telinga dan leher jenjangnya

love in silenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang