Part 3: Coffee

1.7K 264 11
                                    

Percakapan yang sederhana akan terasa hangat dan menyenangkan jika dengan orang yang kita senangi mengapa? Apa dia memiliki magnet yang membuat dirinya terasa ingin tetap bercakap dan menatapnya terus menerus

・ั・ัHappy Reading・ั・ั

Jam yang berada di dinding sudah menunjukan jam 15.30 itu berarti Yunho harus pergi untuk bekerja paruh waktunya sebagai seorang pelayan di sebuah cafe kecil milik temannya

Yunho sudah membersihkan badannya dan menganti pakaian sekolahnya dengan pakaian yang simpel hanya berbalut kaos polos warna hijau stabilo dan celana kotak kotak warna hitam putih

"Bayangkan saat Yunho berpakaian di ateez treasure film"-author

Sebenarnya orangtua Yunho tidak tahu jika Yunho sekolah selama ini, bisa di bilang Yunho sangat pandai dalam menyembunyikan kebenaran kepada orang tuanya, Yunho melakukan itu tidak ingin orang tuanya memukul dan menyekiknya jika tahu Yunho sekolah , Yunho hanya memberitahukan orang tuanya jika Yunho bekerja di cafe yang berbeda saat pagi dan sore

Tidak ingin terlambat datang untuk bekerja Yunho langsung menuju ke tempat kerjanya tanpa makan sesuap nasi pun


☆☆☆

Yunho sudah sampai di cafe Aurora milik sahabatnya ravn, cafe yang tidak terlalu besar tetapi sangat banyak pengunjung yang datang setiap harinya sehingga para pelayan kadang kadang harus pulang sampai larut malam

"Yunho cepat bersih bersih keburu ada pengunjung yang datang" ucap sahabat Yunho yang bertugas di kasir

"Iya seoho .. berisik sekali"Yunho hanya menjawab dengan mengejeknya sehingga seoho berdecak sebal melihat sahabatnya berprilaku begitu..

✧✧✧

Ruangan yang berlapisi cat putih sekelilingnya terdapat seorang pria bersurai rambut merah yang terlihat sedang memikirkan sesuatu masalah

"Bagaimana gue bisa kabur ?"monolog pria tersebut

"Ayolah mingi lu pasti bisa kabur lewat jendela iya kan"ucap pria bersurai rambut merah yang sedang meyakinkan dirinya untuk melompat dari jendela

Emang sedikit tidak mungkin dilihat betapa jauhnya jarak jendela kamar mingi untuk mencapai ke bawah

"Sial bodo ah.. gue kabur lewat jendela aja"

Mingi pun segera menghampiri jendelannya dan membuka jendela yang besar hampir sebesar badan mingi sehingga mingi terlihat mudah untuk keluar dari jendela tersebut

Mingi keluar dari jendela dengan tali yang sudah disiapkan tadi oleh mingi

Brukk

Mingi terjatuh cukup tinggi sehingga membuat tubuhnya sedikit memar tapi mingi tidak mengubisnya dan terus mengendap ngendap layaknya seorang pencuri

Mingi akhirnya sudah berhasil kabur dari rumahnya dan berjalan entah tujuan asalkan sekarang mingi tidak mau kontrol ke dokter

"Ck.. apaan katanya bodyguard berpuluh puluh tapi gue kabur juga bisa.. dasar tukang ngibul"monolog mingi sambil menelusuri jalan

Mingi melihat lihat sekeliling, jujur saja ini pertama kalinya mingi bisa keluar dengan bebas tanpa ada bodyguard atau apalah semacamnya

Peterpan ; MinyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang