17. : "Ssttt gue disini"

225K 7.6K 588
                                    

Vote Sebelum Membaca:)

17.

Pffftt

Suara kekehan dari Meta.

"Saya Arkan dok" suara seseorang dari belakang. Semua menghadap kearah sosok tersebut.

"Ohya? Anda bisa masuk, kalian yang lain tolong menunggu dan masuk dengan bergiliran" jelas Dokter

Arkan langsung masuk tak melihat wajah Aland yang nampak emosi. Tatapan nya langsung mengarah ke Fika.

"Ar..kan" Ngigau Fika

"Iya gue" lirih Arkan

"Ar..kan"

"Ssttt gue disini" ucap Arkan, Ia mengelus kepala Fika dengan lembut.

Seketika Fika membuka mata nya perlahan. Mata sayu nya langsung menatap Wajah Arkan dari dekat.

"Arkan.." lirih Fika, suara nya yg lesu.

"Gue disini.. Lo istirahat aja" ucap Arkan, Fika menutup mata nya perlahan, namun suara gebrakan pintu di dobrak dengan keras.

Aland menendang pintu itu dengan keras, diluar ia menunggu dengan sangat khawatir, namun saat melihat dari kaca pintu ruangan Fika, posisi Arkan dan Fika yg seakan-akan Arkan tengah mencium Fika.

Seketika Aland menarik bahu Arkan dan menonjok pipi nya yg masi lebam.

"Aland!" teriak Fika terkejut. Aland menengok ke arah Fika, mendekati Fika.

"Fik lo gak papa?" tanya khwatir Aland.

"Lo kenapa mukul Arkan hah! Dia salah apa sama lo!"

"Fik gue gak--"

"Mending lo pergi!" ucap Fika memalingkan wajah nya kearah lain.

"Fik--"bujuk Aland.

"Dia nyuruh lo pergi, mending lo pergi "ucap Arkan, memegang pipi nya yg merasa nyeri, jika saja tidak dirumah sakit, pasti ia akan membalas pukulan Aland.

"Ini semua gara-gara lo bangsat!" tuduh Aland.

Setelah Aland pergi, Arkan mendekati Fika.

"Lo mau ngapain?" tanya Fika menatap Arkan.

"Gue..Pak Bima bilang sama gue, les privat lo sama gue masi lanjut, gue pergi..gue cuman mau ngasi tau tu doang, gak bermaksud ngehawatirin keadaan lo" balas Arkan.

"Ar..kan" panggil Fika pelan

Arkan membalikan tubuh nya mengernyitkan dahi nya, menaikan satu alis nya.

"Makasi.." ucap Fika, Arkan tersenyum.

Arkan senyum!!

Gila manis bangettt

Batin Fika.

Baru kali ini gue ngeliat dia senyum, mana ikhlas lagi ngasi tuh senyum

"Senyum nya jangan manis-manis donk, ntar diabetes gue" keluh Fika dengan kekehan tawa nya, dibalas kekehan dari Arkan.

***

Fika dipulangkan kerumah nya, Sedangkan Arkan juga pun sama, karna luka diwajah Arkan yg mulai memar, Aland? Ia tetap melanjutkan pelajaran nya disekolah, namun tadi saat Aland juga ingin izin pulang kerumah, ia tidak diperbolehlkan.

Mama Fika membawa makanan, bukan makanan melainkan bubur! Fika benci itu, rasanya tidak enak, tidak ada rasa!

"Sayang, kok kamu bisa gini?" tanya Mama Fika. Mona. Mengelus rambut Fika lembut. Lalu beralih dengan bubur yg ia bawa.

"Mah..."

"Hm?" dehem Mona sambil mengaduk-aduk bubur yg dibawa nya. Saat ingin menyuap Fika, Fika menggeleng ia menutup rapat-rapat mulut nya.

"Gak enak mahh.." lirih nya

"Biar kamu cepet pulih lagi sayang... Ntar gak bisa ketemu Arkan lagi lohh" goda Mona.

"Mama apaan sih..." kesel Fika.

Ntah kenapa pipi nya memerah, bahkan ia lupa bahwa ia sudah mempunyai pacar.

Tingnun...~

Suara bel rumah Fika.

"Kamu tunggu sini biar Mama yg buka, abisin Bubur nya"ucap Mona.

Abisin? Yakin?

Punya ide gue! Batin nya dalam hati sambil mengarah ke jendela.

Saat Fika hendak bangun dan berjalan ke arah jendela. Seseorang membuka Pintu kamar nya.

Aihh ketauan!

" Mama gak kok ma... Fika mau makan nih liat Fika makan.. Beeehh enak mahh" ucap Fika lain dengan ekspreksi nya yg merasakan tidak enak rasa nya.

"Fika....fika.."

Kok suara cowo?

Jangan-jangan mang dadang!

Fika menegok kearah belakang, dan melihat lelaki yg saat ini sudah menjadi pacar nya. Aland.

"Aland?" kejut Fika

"Iya gue.. Gue bawa buah buat lo, makan nihh" ucap nya menyodorkan plastik yg berisi buah-buahan.

"Hm...makasi, kok lo tiba-tiba dateng ke rumah gue? Ada apa?" Fika menerima plastik tersebut.

"Ketemu pacar sendiri emang gak boleh?"

Ehh?

Ohya.. Gara-gara tantangan itu

"Hehe, aturan kan kabarin gitu, kalo mau kesini"

"Biar suprise, sini biar gue suapin" Aland mengambil alih piring yg berisi bubur.

"Egh gaak us--"

"Am..." Aland langsung memasukan bubur kedalam mulut Fika.

Dari arah jendela kamar Fika, seseorang menatap Aland dan Fika, orang itu tak lain adalah Arkan.

Jendela kamar Arkan dan Fika memang berhadepan.

Fika menganggap nya keberuntungan. Sebab dulu Ia pernah melihat Arkan pagi-pagi hanya memakai Handuk yg dililit nya, pada saat itupun Fika baru bangun tidur.

Asupan pagi!

Batin nya.

Ting!
Sebuah pesan masuk ke ponsel Fika.

ArkanKeano

|kerumah gue cpt.







To be continued..

Guru Privat Gilak! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang