Chapter 6: Awal Kemunculan Sang Iblis

4 1 0
                                    

"Tidurlah, Lenka. Ini sudah malam dan kau perlu istirahat."
"Tidak perlu, Hoshikawa-san. Aku baik-baik saja."

Seorang gadis bersurai coklat panjang tersebut tengah mencari data tentang kejadian buruk yang berkaitan dengan kejadian 24 tahun yang lalu. Pemuda bersurai hitam tersebut hanya menghela nafas sejenak sambil menulis buku bersampul usang tersebut.

"Lenka, kau harus ugh.... "

Pemuda tersebut lagi-lagi kehilangan kendali atas dirinya. Manik merahnya mulai menyala dan melirik  ke arah Lenka yang tengah mencari informasi tersebut "Le-Lenka.... "
"Ada apa, Hoshikawa-san?"

Syut!!!
Grap!!!
Bruk!!!

Keduanya terjatuh dengan Lenka berada di bawah. Pemuda yang bernama Riki tersebut mengarahkan wajah pucatnya ke leher gadis tersebut dan menancapkan taringnya ke leher Lenka.

Gluk gluk gluk....

"Ukh.... Hoshikawa-san.... "

Riki tidak bergeming dan melanjutkan aktifitasnya dengan cukup sensual. Setelah selesai, dia menjilati leher Lenka dan mulai menyingkir. Gadis bersurai coklat tersebut hanya diam saja.

"Aku tidak mau kau terbunuh karena diriku."
"Begitu ya.... "

Manik biru safir milik Lenka menatap tingkah laku Riki sejenaksejenak, lalu kembali mencari data tentang misteri SMA Akatsuki 24 tahun yang lalu, sedangkan Riki hanya diam saja sambil menulis bukunya.

Duak!!!

"Aww.... "
"Kau baik-baik saja?"
"Aku baik-baik saja."  Manik biru safir milik gadis tersebut menatap buku yang nyaris membuatnya mengalami amnesia "Hoshikawa-san, bukankah buku ini milikmu?"
"Yang mana?"
"Yang sampulnya biru beludru." Lenka menunjukkan buku yang bersampul biru tersebut pada pemuda bersurai hitam tersebut.

Manik merah milik Riki langsung membulat sempurna melihat buku yang dibawa Lenka "Dapat dari mana buku itu?"
"Dari atas rak itu. Nyaris membuat kepalaku benjol."

Hening sejenak....
Jeda lama sekali....

"Buku ini bukan milikku, Lenka. Buku ini sepertinya sudah lama di sini sebelum aku meninggal."
"Berarti buku ini.... "
"Milik Runa yang hilang 24 tahun yang lalu." Riki mencoba mengingat kembali apa yang hilang lama sekali.

Lenka menatap buku yang dipegangnya sejenak. Pikirannya mulai berjalan dengan tidak sempurna. Riki menyebut nama Runa? Siapa gadis itu? Pikirannya terus berputar untuk mencari jawabannya.

"Kita bisa menemukan petunjuk dari buku itu."
"Ya."

Groar!!!
Groar!!!

Sepasang telinga milik pemuda berparas pucat tersebut menangkap suara-suara yang tidak asing baginya dan menyembunyikan Lenka agar gadis tersebut tidak tertangkap.

"Ho-Hoshikawa-san.... "
"Sst.... diamlah, Lenka. Mereka mengincarmu."

Lenka hanya diam saja dan mereka berdua bersembunyi hingga keadaan kembali normal. Saat Riki melirik ke arah Lenka untuk memastikan gadis tersebut selamat, Lenka malah tertidur pulas karena kelelahan.

"Tidurlah, Lenka. Kau pasti akan mendapatkan kebahagiaan suatu saat nanti."

Dan semuanya menjadi gelap....

****

Ciap ciap ciap....

"Umm.... "

Manik biru safir milik Lenka menampakkan diri dan mendapati dirinya berada di dalam kamarnya. Bukankah kemarin dia ada di perpustakaan lama bersama Riki? Mungkin hanya mimpi belaka.

The School of Darkness (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang