Chapter 9: Kebenaran Di Balik Insiden

8 1 0
                                    

"Bertahun-tahun? Apa maksudmu?"
"Sekarang aku yang bertanya. Kau tahu rumor itu dari satu sumber kan?"

Siswa tersebut tidak mampu berbicara lagi. Bisa dikatakan, Mamoru memiliki lidah yang tajam. Saori, Rinto dan Misaki hanya diam saja karena mereka sudah tahu yang sebenarnya.

"Kenapa? Takut mengatakannya?"
"Ma-Mamoru-san.... " Saori menahan amarah Mamoru "Biar aku saja."
"Baiklah, Saori." Mamoru mundur dan digantikan oleh Saori.

Saori menatap warga SMA Akatsuki yang masih hidup "Mau kalian percaya atau tidak, yang jelas rumor yang beredar selama ini tidak benar."

Jeda sejenak....

"Kejadian yang kita alami sekarang murni bukan kesalahan Hoshikawa Riki, tapi ada dalangnya dan dia di antara kita."
"Hah??!! Masa??"
"Tentu saja. Dia mengetahui bahwa Lenka-san adalah murid pindahan tahun ini dan dia mencari cara agar Lenka-san lenyap."
"Yang dimaksud Aonuma-san 'selama bertahun-tahun' adalah kejadian ini sudah ada sebelum kita lahir." Rinto menambahkan penjelasan Saori "Hoshikawa yang kalian tuduh 'kutukan' sebenarnya adalah korban pembunuhan 24 tahun yang lalu dan tidak ditemukan jasadnya. Sekarang dia berjuang membersihkan namanya sendiri. Sakumora sengaja tinggal di dalam gedung sekolah kita untuk membongkar kejahatan dalang di balik kejadian ini."
"Dan faktanya, selain Lenka-san adalah murid pindahan tahun ini, dia adalah putri sulung sahabat Hoshikawa Riki, Sakumora Hazuki."

Misaki yang hanya diam saja langsung angkat bicara "Ditemukan banyak kasus yang janggal dan tempatnya tidak pernah di depan perpustakaan lama dan juga, banyak sekali murid pindahan yang hilang mendadak di kelas 2-4. Baik dari kelas 2-4 maupun luar kelas 2-4."
"Lalu, siapa pelakunya?"
"Kurohaku Amano, kepala sekolah kalian yang baru."

Pandangan mereka beralih pada 2 orang yang baru datang tersebut. Lenka dan Riki berhasil meloloskan diri dari masalah di dalam gedung sekolah. Riki terlihat tidak terbakar matahari meskipun dia sendiri bukan manusia.

"Riki? Kau tidak terbakar matahari?" Mamoru hanya melongo melihat tubuh pucat Riki terlihat segar bugar.
"Aku baru sadar bahwa aku hanya vampire buatan." Lalu, manik merah milik Riki menatap sinis pria paruh baya tersebut "Mengakulah, Amano."

Pria paruh baya tersebut terkejut dengan kehadiran Riki, namun berusaha tenang "Riki, lama tak jumpa. Kyouka khawatir padamu dan selalu menanyakan kabarmu padaku dan Hazuki."
"Kyouka itu.... adikmu, Hoshikawa-san?" Lenka berbisik pada Riki karena penasaran dengan nama "Kyouka"
"Ya, dia adikku satu-satunya." Lalu, Riki berjalan ke arah pria yang bernama Amano tersebut "Kudengar kau melakukan ritual Pemanggilan Iblis sejak lama dengan tumbal murid pindahan dan aku yakin mereka menghilang selama bertahun-tahun karena menjadi tumbal ritual itu."

Hening sejenak....
Jeda lama sekali....

"HAAH!!??"
"Ja-jadi yang menjadi tumbal selanjutnya.... "
"Ya, Lenka selanjutnya."

Pria yang bernama Amano tersebut terdiam sejenak mendengar penjelasan Riki. Dia langsung tersenyum licik "Riki, meskipun kau mayat hidup, ternyata kau kurang ajar juga."
"Akhirnya Amano menampakkan sisi gelapnya."

Pria tersebut menatap Riki dengan tatapan jahatnya "Hoshikawa Riki, Sakumora Lenka, kalian benar-benar telah merusak rencanaku."

Wush!!!

"Dan Sang Iblis telah menemukan Lenka."

Manik merah milik pemuda bersurai hitam mulai menyala dan mencengkeram kerah kemeja milik pria yang bernama Amano tersebut "Dasar licik. Karena ulahmu, banyak orang menjadi korban."
"Dan sekarang aku akan melakukannya lagi." Amano melepaskan diri dari cengkeraman Riki dan menarik paksa tangan Lenka "Sekarang, ikut aku!!!"
"Amano, lepaskan Lenka!!! Kuharap Hazuki menghajarmu jika kau menyentuh putrinya."
"Aku tidak peduli."

The School of Darkness (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang