"Persembahan Ritual Pemanggilan Iblis katamu?"
"Iya."Bulu kuduk Lenka mulai berdiri dan diam seribu bahasa. Asalnya ritual yang kini menelannya dan Riki berasal dari persembahan organ dalam manusia. Dia bisa gila karena mengetahui semuanya.
Wush!!!
"Eh? Hoshikawa-san?"
"Sebentar lagi musim panas, Lenka. Kita harus bersiap-siap."
"Umm.... baiklah."Syut!!!
Splash!!!Lenka membuka matanya dan melihat kembang api yang menyala terlalu banyak. Riki bersamanya dan hal itu membuatnya merasa lebih lega.
Crash!!!
Bruk!!!Tiba-tiba telinganya menangkap suara yang tidak asing baginya dan mencoba untuk mencari tahu. Riki melihat gerak-gerik Lenka yang aneh tersebut langsung menanggapinya dengan cepat.
"Lenka, kau mendengar sesuatu?"
"Iya, seperti pembunuhan, Hoshikawa-san."Hening sejenak....
Jeda lama sekali...."Ada genangan darah!!!"
"Aaaa!!!"Mereka berdua menatap banyak yang berlarian karena genangan darah yang sangat pekat tersebut. Dengan cepat, mereka mendekati sumber genangan tersebut dan mendapati banyak mayat yang tergeletak di hutan dekat kuil.
"Astaga, ini.... "
"Itulah kenapa dulu Ayah melarangku ke festival ini." Riki mulai teringat ucapan ayahnya 25 tahun silam tersebut "Inilah penyebabnya."
"Genangan darah ini?" Lenka masih tidak percaya dengan apa yang tengah terjadi tersebut.
"Iya." Riki mulai menghembuskan nafasnya sejenak "Kudengar rumor bahwa di dekat kuil ada makhluk halus yang sangat jahat. Katanya bekas prajurit Perang Dunia kedua sih."
"Kau sendiri saat ini di mana?"
"Di rumah bersama Kyouka dan Runa datang ke rumahku." Riki mulai menerawang sesuatu "Sebagai kekasihku."Deg!!!
Jantung Lenka seperti diperas dengan kencang. Dia merasa bahwa Riki masih memikirkan kekasihnya yang telah tiada tersebut "Sebaiknya kita lanjutkan saja."
"Hn? Kau baik-baik saja?" Riki menatap Lenka yang tidak terlihat baik-baik saja.
"A-aku baik-baik saja, Hoshikawa-san." Lenka memalingkan pandangannya ke arah lain.Riki menyadari ada yang tidak beres dengan Lenka, namun dia tahu bahwa ini hanyalah perasaan perempuan. Manik merahnya menatap ada aura gelap yang siap menangkap Lenka kapan saja.
"Lenka!!!"
"He? Ada ap---" Tiba-tiba, rantai berwarna hitam tersebut mengikat kakinya dan menariknya ke dasar tanah "Hoshikawa-san, tolong aku!!!"
"Tunggu sebentar, Lenka!!! Bertahanlah!!!"Riki langsung menarik tangan Lenka untuk terbebas dari rantai tersebut dengan sekuat tenaga "Ayolah!!!"
Klak!!!
Bruk!!!Kaki kanan Lenka terbebas dari jeratan rantai tersebut, namun dengan resiko mereka berdua terjatuh dengan tidak elit. Lenka berada di atas Riki langsung merona merah seperti kepiting rebus dan langsung menyingkir dari tubuh Riki. Dia membayangkan jika ada yang melihatnya seperti barusan.
"Maaf."
"Tidak masalah, Lenka." Riki melihat gerak-gerik Lenka semakin aneh "Kau yakin tidak apa-apa, Lenka?"
"Ya, Hoshikawa-san."Riki hanya menghela nafas sejenak. Dia tidak menyangka bahwa dia harus berurusan dengan perempuan yang tidak pernah jujur pada perasaannya sendiri "Biar kutebak, kau cemburu?"
Jduar!!!
Lenka seperti disambar petir. Ternyata dia ketahuan bahwa dia cemburu pada gadis yang bernama Kanzaki Runa tersebut, namun dia hanya diam saja tanpa sepatah katapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
The School of Darkness (END)
TerrorRiki Hoshikawa, seorang siswa yang tewas karena racun 24 tahun yang lalu telah menjadi rumor menakutkan bagi sekolahnya, SMA Akatsuki selama bertahun-tahun dan kini dirinya menjadi bayangan kegelapan dan meninggalkan misteri bagi Lenka Sakumora, mur...