Chapter 14: Akhir Misteri SMA Akatsuki (Part 2)

5 1 0
                                    

SMA Akatsuki, Tahun 2011....

Wush!!!
Wush!!!

"Gawat, Yuzunashi!!! Aonuma dan Aozora belum kembali juga. Apalagi Hoshikawa dan Sakumora juga belum keluar."
"Iya, Rinto-kun. Angin hitamnya semakin kuat."
"Kalian tidak mungkin bisa melihat mereka lagi."

Pria paruh baya tersebut tertawa dengan kencang tanpa memikirkan apa yang terjadi kedepannya. Hazuki hanya menggeram kesal melihat pria yang bernama Amano tersebut.

"Jangan senang dulu, kepala sekolah Kurohaku!!!"
"Ha?"

Mamoru dan Saori muncul dengan membawa banyak buku termasuk Death Note milik Riki. Amano mulai khawatir karena anak-anak tersebut membawa buku terlarang.

"Ma-mau apa kalian??"
"Oh ya, ada vampire yang memintaku membawa buku ini, jadi kupakai saja untuk menulis nama kepala sekolah." Mamoru memasang ekspresi wajah seram untuk menakut-nakuti Amano
"Kan mumpung kepala sekolah Kurohaku masih di sini." Saori tidak kalah memasang ekspresi seram pada Amano.

Hazuki hanya melongo melihat reaksi Amano begitu akan dikerjai oleh Mamoru dan Saori, sedangkan Rinto dan Misaki langsung tertawa kencang.

"Ah, aku mengerti." Hazuki akhirnya mengerti mengapa mereka melakukannya.
"Kepala sekolah sebaiknya menyerah atau nama Anda tertulis di sini hehehe.... "
"Tidakk!!! Jangaan!!!"

Splash!!!

Lingkaran yang digunakan untuk Ritual Pemanggilan Iblis bersinar dan muncul 2 orang yang ditunggu kehadirannya, yaitu Riki dan Lenka. Riki tampak menggendong Lenka yang tengah lelap dalam tidurnya ala pengantin.

"Apa kalian merindukan kami?" Riki menatap mereka dengan tenang.
"Riki? Kau masih hidup?" Hazuki tidak percaya dengan Riki yang seperti hidup kembali dari kematian.
"Ya, aku masih hidup, sebagai vampire." Riki melangkahkan kakinya menuju Hazuki dan meletakkan Lenka pada Hazuki "Ini putrimu, Hazuki. Dia masih utuh baik jiwa dan raganya."
"Terima kasih, Riki."

Riki membalikkan badannya dan menatap mereka berempat bersama Amano "Kalian berempat, minggirlah."
"Baiklah." Mereka berempat menjauhkan diri dari Amano.

Syut!!!
Duak!!!
Duak!!!
Brak!!!

"Uagh!!! Apa yang kau lakukan, Riki??!!"
"Apa yang kulakukan? Kau hampir membunuh kami, dasar manusia tidak tahu diri!!!" Manik merah milik Riki menyala terang dan terus memukul Amano.

Duak!!!

"Ahakk!!!"
"Riki, hentikan!!!"

Lenka membuka matanya dan menatap Hazuki sejenak "Ayah.... " nada suara Lenka melemah sejak keluar dari lingkaran tersebut.
"Lenka!!! Syukurlah kau selamat, putriku!!!"
"Riki-san di mana?"
"Riki.... hmm.... "

Duak!!!
Brak!!!

Kedua telinga Lenka menangkap suara berisik tersebut. Dia mulai bangun dan berlari memeluk Riki yang mulai menggila karena kejadian yang menuduh dirinya "Riki-san, tenanglah."
"Aku tidak bisa tenang kalau Amano tidak mati!!!"
"Aku tahu, Riki-san. Semua tidak akan selesai jika menggunakan kekerasan."

Riki mulai berhenti memukul Amano dan menarik Lenka dalam pelukannya "Aku tidak mau kehilanganmu, Lenka."
"Kau tidak akan kehilanganku, Riki-san."
"Terima kasih."

Dengan begini, Kurohaku Amano sebagai kepala sekolah SMA Akatsuki tertangkap dan ritualnya gagal....

****

"Lepaskan aku!!!"
"Ayo jalan!!! Katakan itu saat di penjara."
"Sial!!!"

Amano digiring oleh pihak kepolisian. Tidak ada yang mengetahuinya bahwa Mamoru dan Saori sengaja mengulur waktu untuk menelepon polisi. Riki yang melihat penangkapan teman lamanya tersebut hanya diam saja.

The School of Darkness (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang