Chapter 10: Lingkaran Kegelapan

4 1 0
                                    

"Silahkan saja kalau kau bisa, Hoshikawa Riki."

Lenka terus ditarik hingga mereka sampai di kelas 2-4. Manik biru safir milik Lenka menatap ruangan kelas sendiri. Dia menyadari bahwa hawa kelasnya lebih mencekam.

"Kau sudah tahu kan tentang lingkaran Pemanggilan Iblis? Lingkaran itu aktif jika tumbal itu diberikan."
"Jadi, kau menumbalkanku?" Lenka mulai memundurkan tubuh dan langkahnya, namun tangannya ditahan oleh Amano.
"Ya."

Drap drap drap....

"Amano, lepaskan Lenka!!! Aku tidak akan memaafkanmu jika kau berani menyentuhnya!!"

Ancaman Riki tidak diindahkan oleh Amano. Lingkaran yang terletak di bawah lantai tersebut telah aktif dan Amano segera membaca mantra yang tidak diketahui oleh siapapun, kecuali Riki.

"Gawat!!! Lenka, menjauhlah dari situ!!!" Riki memperingatkan Lenka untuk pergi dari area lingkaran tersebut.
"Terlambat, Riki."

Lingkaran tersebut menyala berwarna ungu dan seisi ruangan kelas 2-4 bergetar hebat. Suasana terlihat seperti gempa bumi. Lenka mulai memundurkan tubuhnya selangkah demi selangkah, namun tangan kanannya ditarik paksa oleh Amano.

"Akh!!!"
"Kau tidak bisa lari dari takdir, Sakumora Lenka!!!"

Dengan teganya, Amano mendorong Lenka ke lingkaran tersebut dan lingkaran tersebut menyala terang. Baik Lenka maupun Riki, mereka terkejut dengan kejadian yang berada di luar akal sehat mereka.

"Ini bukan takdirku!!!"
"Amano, aku bersumpah akan menghajarmu."

Wush!!!

Lingkaran semakin memancarkan aura gelap. Lenka mendadak ketakutan dan mengarahkan tangan kanannya pada Riki. Raut wajahnya mendadak berubah menjadi horor.

"Hoshikawa-san!!! Tolong aku!!!"
"Lenka!!! Tidak tidak tidak!!!"

Aura gelap tersebut menelan tubuh Lenka dan masuk ke dalam lingkaran tersebut. Manik merah milik Riki membulat sempurna melihat Lenka tertelan oleh aura gelap tersebut.

Syut!!!

Lenka menghilang dalam aura gelap tersebut dan Riki tidak bisa berbuat apa-apa. Amano menatap Riki yang putus asa karena Lenka tertelan dalam ritual Pemanggilan Iblis tersebut.

"Jika Lenka tertelan, maka aku juga harus melakukannya."

Drap drap drap....

Langkah kaki pemuda bersurai hitam tersebut begitu cepat dan diapun melompat ke arah lingkaran yang masih terlihat aura gelap tersebut. Dia masih punya harapan untuk menyelamatkan Lenka.

Bum!!!
Wush!!!

"Riki, Riki. Demi gadis itu, kau rela masuk ke lingkaran itu."

Jeda sejenak....

"Tumbalnya bertambah menjadi dua. Hahaha.... "

Amano tertawa jahat melihat Lenka dan Riki tertelan dalam lingkaran Pemanggilan Iblis. Langit di luar gedung SMA Akatsuki semakin gelap dan memancarkan kilat yang sangat dahsyat.

"Sekarang, tidak ada yang bisa menyelamatkan Hoshikawa Riki dan Sakumora Lenka. Hahaha.... "

****

Wush!!!

"Kencang sekali anginnya."
"Jangan-jangan angin ini berasal dari gedung sekolah kita."

Rinto menunjuk ke arah gedung SMA Akatsuki yang diselimuti kabut hitam yang pekat "Kepala sekolah Kurohaku telah memulai ritualnya dengan tumbal Sakumora Lenka."
"Kurang ajar Amano!!! Dia benar-benar ingin kuhajar sampai mati." Pria yang diduga adat ayah Lenka tersebut menggeram kesal dan berlari ke arah gedung sekolah.
"Jika Lenka-san dalam bahaya, berarti.... " Saori mulai memperkirakan sesuatu yang buruk terjadi.
"Ya, Riki juga dalam bahaya."

The School of Darkness (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang