Chapter 13: Akhir Misteri SMA Akatsuki (Part 1)

2 1 0
                                    

Brak!!!

"Aduhh.... sakit.... "

Lenka mengelus pantatnya yang hampir retak tulangnya akibat jatuh yang tidak elit. Manik biru safir miliknya menatap ruangan yang serba putih tersebut. Ruangan yang sangat hampa baginya.

Crat!!!
Crat!!!

Ruangan tersebut seketika berubah menjadi penuh darah. Manik biru safirnya langsung membulat sempurna dan kini dia benar-benar ketakutan.

"Apa yang kau takutkan? Tidak akan ada yang menyakitimu."

Kedua telinga milik Lenka menangkap sesosok perempuan bersurai kemerahan tengah berjalan ke arahnya. Dia menatap detail perempuan itu bisa saja dia membunuhnya.

"Ma-maaf, kau ini siapa?"
"Aku? Namaku Kanzaki Runa, mantan kekasih Hoshikawa Riki yang telah meninggal 25 tahun yang lalu."

Deg!!!

Jantung Lenka seperti ditancap 1000 belati. Lenka membeku mendengar jawaban perempuan tersebut. Dia pasti bercanda karena Lenka tahu persis bagaimana kematian perempuan yang bernama Runa tersebut.

"Ka-Kanzaki-san.... "
"Panggil aku Runa, Sakumora Lenka." Runa hanya tersenyum melihat reaksi Lenka yang berlebihan tersebut.
"Dari mana kau tahu namaku??!!"
"Hmm.... " Runa tampak bingung dan memasang pose berpikir "Mungkinkah kau mirip Hazuki-kun?"

Dia menyadari bahwa dia mirip ayahnya juga banyak yang mengatakan bahwa dia adalah anak yang dekat dengan kematian, namun dia berusaha tenang.

"Kau pasti bahagia punya kekasih yang setia seperti Hoshikawa-san, Runa-san."
"Justru aku menyesal tidak cerita padanya soal Sayaka dan Amano." Runa menundukkan kepalanya dengan penuh penyesalan.
"Eh? Memangnya kenapa, Runa-san?"
"Karena aku penyebab kematian Riki-kun."

Hening sejenak....
Jeda lama sekali....

Bukannya kaget, Lenka hanya hening mendengar pernyataan Runa yang terkesan sebagai pengakuan dosa Runa selama ini "Jadi, kau menulis buku diary agar agar Hoshikawa-san membacanya?"
"Iya, benar." Runa menjeda ucapannya sendiri "Tapi, aku tidak menyangka Riki-kun meninggal dengan cara yang hina."
"Maksudnya?" Lenka menatap Runa tidak mengerti.
"Sayaka dan Amano berniat untuk menyingkirkan Riki-kun dan Hazuki-kun. Ritual itu dibuat agar semua kesalahan dilimpahkan pada mereka. Jika berhasil, maka mereka menjadi penguasa di Tachikawa. Pada zaman kami, sudah hampir separuh kota menjadi korban."
"Di zamanku juga sudah jatuh korban."

Runa terkejut mendengar pernyataan Lenka, lalu memalingkan pandangannya. Manik birunya meredup "Begitu ya.... "
"Akhirnya kau mengakuinya meskipun terlambat, Runa."

Kedua gadis tersebut terkejut mendengar suara yang sangat familiar tersebut. Mereka menoleh ke arah pemuda tersebut. Pemuda bersurai hitam dan bermanik merah tersebut hanya terdiam sambil bersedekap

"Ri-Riki-kun?? Ta-tapi kenapa.... "
"Aku hidup seperti ini karena ketakutanmu dalam menceritakannya padaku, Runa."
"Maafkan aku, Riki-kun."

Lenka mulai memundurkan badannya menjauh dari Riki dan Runa. Dia menganggap dirinya sebagai parasit di antara mereka berdua "Mungkin lebih baik aku menjauh.... "
"Dan memilih dimakan Iblis, hn?"

Manik biru safir milik Lenka langsung membulat sempurna mendengar ucapan seseorang. Dia membalikkan badannya dan menatap pemuda bersurai hitam terus. Surai coklat miliknya berkibar dengan kuat.

"Hoshikawa-san?"
"Aku tahu kau cemburu saat melihat masa laluku, tapi aku ingin mengatakan ini padamu, Lenka." Riki menjeda ucalai, lalu mengatur nafasnya sejenak "Aku menyukaimu, Lenka."

The School of Darkness (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang