5. Fano Ngeselin

87 18 0
                                    

Setelah selesai mengerjakan Pekerjaan Rumah, aku merebahkan tubuh diatas dikasur.

Sedari tadi, pikiran ku selalu tertuju pada Farhan. Sial, laki-laki itu masih memenuhi otak dan hatiku.

Aku juga jadi memikirkan perempuan bernama Resti, ada hubungan apakah diantara keduanya.

Aku sempat berfikir bahwa Farhan menyukai Resti, Karena tatapan matanya yang menunjukkan demikian.

Semenjak kejadian kemarin.
Setiap kali bertemu, Farhan selalu mengalihkan pandangannya.
Eggan melihatku sama sekali.
Apa kah aku semenjijikan itu ? Sampai melihat saja Farhan tak mau.

Saat sedang berkutat dengan pikiranku, tiba-tiba pintu kamar terbuka. Menampilkan sosok wanita yang paling aku sayangi. Itu Bunda, orang tua yang aku miliki satu-satunya.

"Sayang, dibawah ada Fano tuh" ujar Bunda.

"Ngapain sih tu bocah, ganggu aja" gerutuku kesal. Disaat seperti ini, ada saja yang mengganggu.

"Ssttt gaboleh gitu. Udah sana temuin"

"Iya bunda." Aku beranjak dari kasur untuk menemui Fano.

Sesampainya dibawah, aku melihat laki-laki itu sedang fokus memainkan Ponselnya.

"Ngapain kerumah gue ?" Tanyaku sinis.

Fano mengalihkan pandangannya menjadi menatapku "Galak amat neng"

Aku memutar bola mataku malas "Gue mau tidur tau!"

Fano melihat jam yang ada di tangan kirinya "Ini baru jam 8 Nara, biasa juga tidur jam 10"

Sebenarnya itu hanya alasan saja, entah mengapa saat ini aku malas diganggu oleh siapapun.
Suasana hatiku sedang berantakan, benar-benar kacau karena laki-laki bernama Farhan.

"Sok tau banget" elakku

"Emang tau."

Aku mendengus "Ada apa sih ? cepetan."

"Anter gue beli barang yuk, Ra."

"Pacar lo Sela, bukan gue. Minta anter Sela aja" ujarku.

"Yang bener aja. Gue mau beli kado buat Sela, Yakali minta anter sama orangnya langsung"

Aku menampilkan wajah malas.

"Minta yang lain aja, gue lagi mager"

"Ice cream 2" Fano menjulurkan tangannya, berusaha menyogokku dengan iming-iming Ice cream.

Aku nampak berpikir, lumayan juga Ice cream gratisan.

"Tambah satu" jawabku sambil menaik-turunkan alis.

Fano terdiam sejenak "Oke. Ice cream 3"

Aku meraih tangannya "Deal."

Aku naik ke kamarku untuk mengganti pakaian. Baju yang aku kenakan adalah hoodie berwarna pink dengan jeans berwarna hitam.
Setelah berganti pakaian, aku turun menemui Fano lagi. Takut laki-laki itu menunggu lama.

DIANTARA KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang