Hari menjelang sore hari tapi keempat anggota bangtan belum sampai ke rumah Jimin membuat ketiganya khawatir.
"Bukankah seharusnya jam pelajaran sudah selesai, kenapa hyungdeul belum pulang?". Jungkook khawatir.
"Hyung.... Bukankah hyung bilang kalau Yoongi hyung dalam masalah? Apa itu di sekolah? ". Jimin mengingat-ingat.
"Pabooo.... Kenapa aku tak ingat". Jungkook memukul kepalanya sendiri. Bergegas mengambil tasnya.
"Hya... Kau mau kemana kook? ". Taehyung baru saja masuk ke kamar Jimin.
"Tak ada waktu hyung kita harus ke sekolah sekarang". Singkat Jungkook.
"Kau juga Jim? ". Taehyung memastika saat melihat Jimij tengah memakai jaketnya.
"Bukankah kalian mengatakan aku juga harus turut andil dalam kasus ini". Jimin mengingatkan.
"Tapi demammu...
"Demamku sudah turun hyung.... Kalian obat terbaik untuk sakitku". Cengir Jimin. Ketiganya segera keluar dari kamar Jimin.
"Appa Jimin harus ke sekolah... Ada tugas yang harus Jimin ambil". Pamit Jimin.
"Apa kondisimu sudah membaik Jim?". Pak Han mengingatkan.
"Sudah... Ada Tae dan Kookie hyung bersamaku". Jawab Jimin.
"Hati-hati di jalan kalau begitu. Jangan pulang malam". Pak Han akhirnya mengijinkan.
"Kita penggil taxi agar cepat sampai, perasaanku tak enak". Taehyung menghentikan sebuah taxi.
*****
Buuggghh.... Bugghhh... Arghh
Yoongi terkejut dia mengenal suara rintihan ini.
"Haruskah aku membunuh temanmu baru kau keluar? ".
Bugh.... Bughh....
Taakkk.... Sreettt... Bughhh
"Menjauh dari adikku pak tua". Yoongi berhasil mendorong wakil kepsek yang hendak memukul Namjoon dengan tongkat bisbol.
"Cepat pergi dari sini".
"Tanpa kau ingatkan aku sudah tau". Gerutu Yoongi. Yoongi membantu Namjoon berdiri dan membawanya keluar.
"Kenapa kau tinggi sekali sih? ". Yoongi kesusahan membawa Namjoon.
"Mianhe.... Aku terlahir tinggi hyung". Kekeh Namjoon.
"Tak semudah itu kalian pergi dariku bocah". Wakil kepsek juga menyusul keluar.
Taaakkk.... Bruakk...
Yoongi dan Namjoon jatuh terguling saat lemparan tongkat bisbol mengenai kaki mereka.
"Pergi hyung cepat cari bantuan... Aku akan menahannya disini". Perintah Namjoon.
Yoongi tak mengindahkan ucapan Namjoon malah balik menyerang sang wakil kepsek. Yoongi malah berhadapan dengan lima anak buah kepsek.
"Dasar keras kepala". Namjoon ikut membantu Yoongi.
"Lukamu". Yoongi khawatir.
"Mati bersamamu hyung". Cengir Namjoon.
"Tak ada yang mati bodoh...
Bughh....
Yoongi memukul salah satu anak buah yang akan menyerang Namjoon.
"Fokus". Yoongi mengingatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychometric
FanfictionKalo penasaran langsung baca aja Terinspirasi dari drakor psychometric dan memorist