"Gumawo Jim... Untuk hari ini. Maaf tadi aku marah padamu". Sesal Hoseok.
"Gwenchana hyung... Aku sudah biasa ko? ". Jimin enteng.
"Hyung berhenti". Hoseok segera menghentikan mobilnya.
"Kau melihatnya hyung? ". Jimin memastikan sesuatu."Jim... Pakai sarung tangan di dasbor kita harus memastikan sesuatu". Hoseok serius.
Jimin turun mengikuti Hoseok. Memastikan sesuatu yang dilihatnya.
"Apa dia masih hidup hyung? ". Jimin penasaran dengan sosok yang ditemukan mereka.
"Aniyo.... Dia sudah tewas". Hoseok memastikan dengan menyentuh area nadinya.
"Aku boleh menyentuhnya Hyung? ". Jimin ragu.
"Kita tunggu Seo joon hyung". Hoseok menelpon kepolisian, Jimin mengangguk patuh.
"Kalau yang lain tau mereka pasti langsung meluncur kemari". Hoseok lega."Hyung tidak menghubungi yang lain? ". Jimin penasaran.
"Eoh... Besok baru diberi tau. Kita bergerak dengan ijin kepolisian Jim, untuk menjaga identitas kita juga". Jelas Hoseok.
Tak berselang lama mobil kepolisian Seoul dan ambulance tiba di lokasi.
"Tak ada cedera parah yang membuatnya meninggal hyung". Lapor Hoseok.
"Tak ada tanda korban diracun, kita harus mengotopsi korban untuk memastikan kematian korban". Lanjut Hoseok."Kau benar... Tak ada tanda-tanda dari dua hal yang kau sebutkan". Seo joon membenarkan.
"Hoseoki apa yang kalian lakukan di daerah sini? ". Tanya Seo joon."Aku akan mengantar Jimin pulang hyung, dan tanpa sengaja melihatnya". Hoseok jujur.
"Rumahmu daerah sini Jim? ". Lanjut Seo joon.
"Jika lewat sini lebih dekat hyung". Jawab Jimin.
"Emmmm.... Hyung bolehkah aku menyentuhnya, mungkin sedikit membantu. Hoseok hyung harus menunggu ijin hyung". Jimin ragu."Ah matta.... Setidaknya bisa kita bisa menyingkat waktu". Jimin tersenyum mendengar jawaban Seo joon dan tanpa ragu menyentuh tubuh korban.
Jimin terdiam cukup lama untuk memastikan penglihatannya.
"Korban kehabisan nafas hyung. Korban diculik lalu dimasukkan dalam kotak hidup-hidup lalu.... hiks...hiks". Jimin terisak.
"Hey.... Uljima hmmm.... ". Hoseok menenangkan.
"Ponsel... Ponsel.... Korban menghubungi seseorang... Tapi ponsel habis baterai dan korban habis napas... Hiks... Hiks". Jimin menjelaskan dengan terbata-bata.
"Arrasseo.... Arrasseo.... Gwenchana hmmm". Seo joon ikut menangkan.
"Hoseoki bawa Jimin pulang dengan selamat, aku akan menghubungi kalian secepatnya". Pesan Seo joon.Hoseok menggandeng tangan Jimin membawanya ke mobil untuk mengantarnya pulang.
"Jim gwenchana". Hoseok khawatir.
"Pusing hyung". Rintih Jimin.
"Tidurlah... Nanti kalau sudah sampai ku bangunkan". Nasihat Hoseok.
"Seandainya....
"Kita bahas besok dengan yang lain ya... Kondisimu tidak baik". Potong Hoseok. Jimin menuruti nasihat sang kakak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychometric
FanfictionKalo penasaran langsung baca aja Terinspirasi dari drakor psychometric dan memorist