04

2.2K 199 1
                                    

Jimin memutuskan ikut ke markas Bangtan setalah ijin pada sang Appa. Ngomong-ngomong Jimin juga sudah resmi masuk dalam kelompok itu, tentu saja dengan campur tangan Taehyung dan Jungkook.

"Ini seperti rumah? ". Tanya Jimin polos.

"Tepatnya rumah kecil tempat kami berkumpul". Jawab Namjoon.

"Rumah kecil dengan fasilitas timezone lengkap dan bowling... Waaahh". Jimin terkejut.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Seolma

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Seolma... hyungdeul bandar.... Atau perampok atau penculik anak kecil untuk dijual". Jimin memeluk tubuhnya takut.

"Benar... Kami adalah penculik anak kecil... Dan kau adalah korban kami huwaaaaaaaa". Taehyung berlari mengejar Jimin.

"Huwaaaaaaaaaa........ ". Jimin berlari menghindari kejaran Taehyung.

"Yoongi hyung tolong akuuuu". Jimin memeluk Yoongi mencari perlindungan dan tanpa sengaja tangannya menyentuh tangan Yoongi.

Bruugh....

"Hya.... Jimin gwenchana? ". Taehyung khawatir.

"Hyung.... Benarkah yang ku lihat". Lirih Jimin.

"Aku tak kan membiarkannya, jadi kau tenang saja ya....". Yoongi menenangkan.
Apa yang sudah kau lihat, sampai dia menginginkanmu hmm? ".

"Tak bisakah kalian membawa Jimin duduk di sofa? ". Tegur Jin.

"Eoh.... Mian Jim". Taehyung membangunkan Jimin.

"Bisa kau ceritakan Jim? ". Ulang Yoongi.

"Aku melihat Yeoja di bully hyung dia menangis di mejanya. Aku meliat dia banyak terluka, tapi tak ada yang menolongnya". Jelas Jimin.

"Dimana kau melihatnya? ". Jungkook penasaran.

"Di mejanya hyung. Tadinya aku hanya berniat membiasakan kemampuanku dengan melihat apa saja yang hyung sudah lakukan. Tapi semakin lama malah muncul sosok yeoja yang tengah menangis karena dibully teman-temannya". Jimin menunduk.

Psychometric Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang