Seo joon tengah berkutat dengan laporanya. Dia merasa bersyukur karena memiliki para pemuda berbakat. Kasusnya banyak terbantu oleh mereka. Kim Seok jin bisa di bilang sebagai pelopor team BTS. Berawal dari dia yang berniat menemukan adiknya yang hilang, membuat pemuda itu dekat dengan Seo joon yang kala itu juga menjadi detektif yang menangani kematian pasangan Kim. Saat memasuki bangku Sekolah Menengah Atas Seok jin bertemu dengan Namjoon dan Hoseok yang memiliki hobi yang sama dengannya kala itu, ditambah pertemuan dengan Yoongi yang memiliki bakat istimewa dan memutuskan bergabung dengan kelompok Seok jin cs. Bahkan saat ajaran baru berikutnya anggota bertambah dengan kedatangan Jungkook yang juga memiliki bakat istimewa dan juga Taehyung. Kasus yang telah dipecahkan oleh BTS cukup banyak bahkan mereka telah di daulat sebagai detektif resmi kepolisian Seoul. Baru-baru ini Seo joon dibuat bingung dengan keputusan sepihak Seok jin untuk berhenti terlibat dalam penyelidikan kasus . Alasan cukup klasik, karena kasus ini bisa membahayakan nyawa mereka. Padahal sejak awal mereka bergabung pun mereka sudah terlibat dengan banyak kasus yang cukup berbahaya terutama untuk mereka yang masih belia. Usut punya usut Seok jin memutuskan berhenti karena kasus ini berhubungan dengan pemuda mungil anggota termuda BTS bernama Jimin yang juga memiliki bakat spesial seperti Yoongi dan Jungkook. Sejak bergabungnya Jimin kedalam BTS sifat protektif Seok Jin bertambah. Bahkan kembali semangat menggali kasus kematian orang tuanya yang sempat terlupakan. Keinginannya adalah menemukan adik kecilnya yang hilang yang dia rasa masih hidup.
"Detektif.... Kami menemukan sesuatu". Seo joon sumringah saat mendengar kabar dari salah satu rekan yang menangani keluarga Kim.
"Akhirnya aku menemukannya".
"Apa kali ini benar Detektif Park?". Rekan Seo joon memastikan.
"Ya... Seok jin pasti senang mendengar ini".
"Kirim 3 anggota ke Busan untuk memantau Panti asuhan "Kasih Bunda".Intrusksi Seo joon langsung di sanggupi oleh 3 anggotanya.
Seo joon segera mendial no ponsel seseorang.
"Seok Jin~ah kita menemukannya".
###
Suara gaduh terdengar dari kamar Jimin. Menandakan ketiga penghuni kamar sudah terbangun.
"Jimin~ie kau masih perlu istirahat". Nasihat Taehyung.
"Hyung... Aku bosan aku juga rindu sekolah ayolah hyunggg.... ". Rengek Jimin.
"Istirahat 1 hari lagi setelah itu boleh berangkat sekolah". Tambah Jungkook.
"Tidak mau... Hari ini aku juga ada tugas kelompok. Apa hyung mau adik hyung yang pintar ini dihukum". Jimin keukeh.
"Lagi pula siapa juga yang mau menghukum siswa pintar sepertimu sih. Lagi pula kau juga anggota Bangtan". Taehyung tak mau kalah.
"Menggunakan jabatan untuk menghindari hukuman itu namanya DISKRIMISASI hyung....
"DISKRIMINASI... ". Taehyung dan Jungkook berbarengan.
"Oh... Ya itu tadi maksudnya". Jimin tanpa rasa bersalah.
Braakkk....
Seok jin membuka pintu kamar Jimin dengan keras.
"Hyung.... Pintu kamarku bisa rusak". Jimin kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychometric
FanfictionKalo penasaran langsung baca aja Terinspirasi dari drakor psychometric dan memorist