09

2K 197 24
                                    

Tangan Jimin sudah bebas bergerak, walau kadang masih sesikit sakit akibat luka yang baru mengering.  Ini hari minggu pagi,  tapi Hoseok sudah stanby di rumah Jimin.  Hanya Hoseok tidak dengan yang lain.  Ingin bermain dengan Jimin katanya.

"Jiminie masih ngambek eoh... ". Tegur Hoseok.

"Molla". Singkat Jimin.

"Hyung belikan es krim mau tidak". Tawar Hoseok.

"Big bugger extra dan susu pisang". Cungir Jimin.

"Call....  Dengan 1 syarat". Hoseok menyeringai. 

"Syarat....  ". Jimin bingung.

"Cute boy". Celetuk Hoseok.

Hoseok menelan ludahnya saat melihat Jimin bertingkah imut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hoseok menelan ludahnya saat melihat Jimin bertingkah imut.

"Jangan sering melakukannnya Jim..  Kau bisa membuat banyak orang terkena diabetes". Nasihat Hoseok.

"Arrasseo....  Cepat hyung....  Jimin laparrr". Jimin menyeret tangan Hoseok.




Burger cafe

Hoseok dibuat melongo dengan porsi makan si mungil dihadapannya. Bagaimana tidak satu porsi burger keju extra jumbo,  milkshake pisang ukuran jumbo dan es krim vanila strawberry jumbo hampir habis di santap oleh si mungil.

"Hyung tidak pesan burger?? Ini enak loh". Ucap Jimin sambil menggigit burgernya.

"Melihatmu makan.... Sudah membuat hyung kenyang Jiminie". Hoseok jujur.

"Waktu di panti aku tidak pernah memakannya...  Jadi aku senang sekali saat ini hehehe". Cengir Jimin memasukkan gigitan terakhir burgernya.

"Kau besar di Panti Jim? ". Hoseok terkejut dengan ucapan Jimin.

"Iya hyung....  Jimin besar di panti,  sampai akhirnya Jimin dapat beasiswa di sini....  Lalu Jimin bekerja di rumah Han Appa, sampai akhirnya Appa mengadopsiku.  Hyung tau,  Jimin senang sekali waktu Appa mengadopsiku.  Saat di panti tidak ada yang mau mengadopsiku.  Sekali ada tapi keesokan harinya gagal,  karena Jimin tak sengaja menyentuh tangan mereka dan mengatakan masa lalu mereka. Mereka bilang Jimin aneh dan membatalkan adopsi". Jimin sendu.

"Apa ini menjadi sebab saat itu kau menolak Jungkook? ". Jimin mengangguk mendengar pertanyaan Hoseok.

"Tau tidak...  Seandainya dulu kau diadopsi oleh mereka, kita tak mungkin bertemu Jim.. ". Hibur Hoseok.

"Kalau dulu Jimin tetap menolak Kookie hyung...  Mungkin sampai sekarang Jimin masih kesepian". Jimin tersenyum manis.

"Bagus anak pintar". Hoseok mengusak rambut Jimin gemas.

"Hyung bertengkar dengan Appa hyung? ". Jimin menggenggam tangan Hoseok.

"A...

Psychometric Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang