"Hyung.... Aku bertemu dengan tersangka". Lirih Jimin.
"MWORAGO". Semua anggota bangtan terkejut.
"Bagaimana bisa.... ". Jin khawatir.
"Aku tertabrak... Barang-barang jatuh... Aku bantu...
"Hei... Hei... Jimin tenangkan dirimu". Hoseok panik.
"Aroma obat bius... Ponsel... Peti... ". Jimin kacau.
GREEEPPP...
"Syuutt... Tenang... Kami ada disini... Jangan khawatir ". Jin memeluk Jimin.
"Kepala sakit hyung". Rintih Jimin.
"Tidurlah... Hyung ada disini". Jin menenangkan. Jimin semakin tenang sampai akhirnya hembusan napas terasa di pundak Seokjin.
"Jimin tidur hyung". Ucap Jungkook.
"Biar aku yang mengurusnya". Sarkas Seokjin lansung menggendong Jimin dan membawanya ke kamar.
"Ini kacau... Ini buruk untuk Jimin". Lirih Namjoon.
"Jangan libatkan Jimin kalau begitu". Jin tiba-tiba muncul.
"Tapi hyung....
"Serahkan kasus pada pihak berwenang. Jangan libatkan diri kalian lagi.... Aku mohon". Jin memohon.
"Hyung.... Berikan alasan yang logis untuk permohonanmu". Yoongi tenang.
"Aku hanya tak ingin kehilangan lagi... Jadi bisakah kalian mengabulkan permohonanku". Pinta Jin.
"Hyung.... Kami bisa menjaga diri kami". Namjoon yakin.
"Itu yang Appaku katakan dulu tapi yang terjadi aku malah kehilangan Appa, Eomma dan adikku". Gurat sendu terlukis di wajah Seokjin.
"Hyung.... Apa kau mau bilang kasus 15 tahun lalu kembali terulang". Celetuk Taehyung.
"Apa maksudnya Tae? ". Hoseok penasaran.
" Kasus meninggalnya Detektik Kim dan Istrinya serta menghilangnya putra bungsu Kim". Taehyung membacakan artikel yg baru ditemukannya.
"Apa hubungannya dengan kasus ini?". Hoseok semakin penasaran.
" Sebelum meninggal Appa juga menangani kasus ini. Para siswi yang diculik lalu ditemukan tak bernyawa didalam peti". Jin lesu.
"Tapi bukankah kasus ini selesai? ". Celetuk Jungkook. Jin hanya menggelengkan kepala tad tak setuju.
"Appa memang berhasil menjebloskan tersangka ke dalam penjara. Kami pikir kasus selesai, sampai Appa mendapat pesan ancaman untuk keluarga kami, bersamaan dengan adikku yang tengah di rawat intensif. Appa segera memboyongku ke rumah nenek terlebih dahulu meninggalkan Eomma dan adikku di rumah sakit dengan pengamanan ketat. Tak berapa lama setelah setelah aku dan Appa sampai di rumah nenek, pesan ancaman itu datang kembali dan menargetkan Eomma dan adikku. Aku sempat melarang Appa pergi. Appa bilang dia bisa menjaga diri dan harus segera mengamankan Eomma dan adikku. Tapi kabar selanjutnya adalah Kematian kedua orang tuaku dan hilangnya adikku". Tetes air mata menghiasi wajah Seokjin.
" Bukankah kasus ini telah ditutup setelah tersangka tertangkap hyung ?". Jungkook yang juga pernah mendengar kasua yg tengah di bicarakan.
"Orang yang Appa tangkap bukanlah tersangka utama, sehingga orang itu dibebaskan 5 tahun setelah kematian orang tuaku. Kasus di tutup karena tidak ada korban lagi setelah Apoa menangkap orang itu". Jelas Jin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychometric
FanfictionKalo penasaran langsung baca aja Terinspirasi dari drakor psychometric dan memorist