Bangtan kembali di kantor Seo jon, minus Jimin karena dia sedang tugas kerja kelompok.
"Seperti yang kalian tahu, kalau dalam kasus ini tidak ada tanda-tanda kekerasan sama sekali dalam tubuh korban selain bau obat bius yang tersisa. Korban meninggal karena kehabisan oksigen ditempatnya dia disekap". Seo joon memulai penjelasan.
"Hyung.... Apa tidak apa-apa kami terlibat? Sedangkan korban sendiri adalah anak sepantaran dengan kami". Jin meragu.
"Aku tau maksudmu tapi tanpa di sengaja dua anggota kalian telah lebih dulu terlibat". Hoseok tampak menunduk.
"Itu tidak adil, Hoseok dan Jimin kan tidak sengaja terlibat. Seharusnya mereka mendapat hak perlindungan saksi, bukan malah dilibatkan". Jin kesal.
"Seokjin ada apa denganmu, kau tidak seperti biasanya". Selidik Seo jon.
"Karena ini menyangkut keselamatan adik-adikku. Bisa saja salah satu anni mungkin aku sendiri yang menjadi korbannya. Hyung... Korban pertama bahkan seusia dengan kami. Dipastikan Tersangka juga mengincar anak-anak seusia kami. Tapi kau malah melibatkan kami. Ini kasus yang harus dipecahkan oleh kepolisian bukan kami". Jin emosi da lebih memilih meninggalkan ruangan.
"Hyungdeul... Aku akan menyusul Jin hyung". Ijin Taehyung.
"Aku ikut". Jungkook menyusul.Seo joon menghela napas lelah, dia menyadari hal ini. Melibatkan bangtan berarti sama saja mengumpankan mereka.
"Hyung... aku akan ke TKP". Yoongi pamit.
"Suasana hati Jin hyung sedang tidak baik hyung". Namjoon mencoba mencairkan suasana.
"Aniyoo... Jin benar Joon, meminta kalian untuk terlibat, sama saja dengan melempar umpan pada tersangka". Seo joon pasrah.
"Mianhe hyung". Sesal Hoseok.
"Kau tak salah Hoseokie... Sebaiknya kalian susul Yoongi, anak itu kadang gegabah". Nasihat Seo joon.
"Kami permisi hyung". Namjoon dan Hoseok berpamitan.
"Joon... Apa yang dikatakan Jin hyung , aku menyetujuinya". Ucap Hoseok.
"Itu karena umur korban sama dengan kita". Namjoon enteng.
"Kau tak ada disana saat Jimin menyentuh tubuh korban. Jimin menangis saat menjelaskan kondisi terakhir korban. Jimin merasakan bagaimana menderitanya korban sebelum kematiannya". Sanggah Hoseok. Namjoon terdiam, kasus ini mungkin akan menguras pikiran ketiga anggota spesialnya.
"Kita bantu Seo joon hyung sebisa kita, dan saling menjaga satu sama lain". Namjoon mencoba menenangkan.
"Kita tanya Yoongi hyung dulu Joon, mungkin dia sudah menemukan petunjuk disana". Hoseok mendahului Namjoon.
Yoongi masih berputar-putar di sekitar TKP saat Namjoon dan Hoseok datang.
"Kau menemukan sesuatu hyung? ". Namjoon penasaran.
"Aniyo... Temoat ini seolah diberi pembatas agar makhluk lain tak bisa ketempat ini". Yoongi frustasi.
"Apa hal ini bisa terjadi? ". Hoseok heran.
"Bisa, jika si palaku mememang menginginkan kematian korban tidak diketahui terutama oleh orang sepertiku". Jawab Yoongi. Namjoon lebih memilih berkeliling.
"Hyung... Menemukan sesuatu". Namjoon menunjukkan temuannya.
"Hanya baterai ponsel". Kesal Yoongi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychometric
FanfictionKalo penasaran langsung baca aja Terinspirasi dari drakor psychometric dan memorist