Garis kuning tampak mengelilingi sungai tak jauh dari tempat piknik Bangtan. Tampak beberapa polisi menyisir sekitar sungai berharap menemukan barang bukti lain.
"Korban meninggal karena cedera hebat di kepalanya, beberapa luka senjata tajam terdapat di tubuhnya". Seo joon menulis dibuku catatan kecilnya.
"Apa Jimin baik-baik saja?". Seo joon khawatir."Dia baru saja sadar, yang lain baru saja memberi tahuku". Jawab Namjoon.
"Kasus seolah mengikuti kita. Baru saja kami memutuskan berhenti tapi malah mendapat kasus lain". Jin putus asa.
"Apa kita ditakdirkan untuk terus menyelesaikan kasus-kasus mengerikan seperti ini? ". Namjoon tak kalah putus asa.
"Bagaimana Jimin bisa pingsan? Apa kemampuannya berdampak buruk untuknya? ". Seo joon mengalihkan pembicaraan. Bagaimanapun keadaan kedua anak di depannya tidak dalam keadaan baik.
Flashback
Jimin, Jungkook dan Taehyung tengah
asyik menangkap ikan tanpa memperdulikan baju mereka yang basah terkena cipratan air. Jimin terdiam saat tangannya menyentuh air."HYUNGDEUL". Teriak Jimin.
"Jimin kenapa berteriak? ". Tegur Jungkook.
"Apa kau takut kalah? ". Tambah Taehyung.
"Hyung lihat? ". Jimin menunjukkan tas besar hitam yang tersangkut di tepi sungai. Jimin berlari kecil menuju tepi sungai.
"Hya... Jimin hati-hati". Taehyung mengingatkan. Jimin kembali dengan menyeret tas kain cukup besar.
"Jimin jangan sentuh apapun". Jungkook mengingatkan.
"Kita panggil hyungdeul". Putus Taehyung.
Jimin dengan rasa penasaran cukup tinggi memutuskan membuka resleting tas itu mengabaikan larangan kedua hyungnya.
Sreeetttt....
"Hya.... Andweeee.... ". Jungkook panik.
Bau busuk keluar dari dalam tas membuat ketiganya melangkah mundur.
"Ma... Mayat". Taehyung terbata.
Jimin meringis melihat pemandangan di depannya. Mayat wanita yang mulai membusuk. Ada rasa iba di hati Jimin melihat kondisi jenazah di hadapannya.
"Kau mau apa Jim". Tegur Jungkook.
"Hyung... Kenapa dia meninggal seperti itu?". Lirih Jimin.
"Apa pelaku tidak berpikir sakitnya saat diperlakukan seperti itu? "."I... Itu...
Tanpa ragu Jimin mendekati tas berisi mayat yang baru saja ditemukan.
"Jimin... ". Taehyung mencegah Jimin saat akan menyentuh mayat di depannya.
"Hyung... Ijinkan aku melakukan apa yang aku bisa lakukan". Jimin melepaskan tangan Taehyung. Taehyung yang sempat ragu menengik ke arah Jungkook dan mendapat anggukan dari yang lebih muda.
Jimin tanpa ragu menyentuh tubuh mayat dalam tas di depannya.
Gadis berseragam memohon ampun pada laki-laki didepannya. Tubuh penuh luka sayatan benda tajam. Seringai tampak di wajah Si lelaki menikmati pemandangan di depanya.
"Jangan bunuh aku".
Hanya senyum bahagia yang tampak dari wajah si lelaki, seolah permohonan gadis didepannya adalah nyanyian merdu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychometric
FanfictionKalo penasaran langsung baca aja Terinspirasi dari drakor psychometric dan memorist