First day in Seoul

6K 194 2
                                    

Reinaa pov

Tak terasa sudah sampai di Incheon Airport setelah melewati perjalanan yang sangat panjang dan melelahkan. Untuk pertama kalinya aku menghirup udara pagi yang segar di Negeri ginseng ini.

Perkenalkan namaku Choi Reinaa, yeoja berumur 17 tahun dan berdarah campuran Indonesia-Korea. Aku berada di Korea untuk mengunjungi salah satu entertainment terkenal yaitu SM Entertainment. yah, aku dikirim ke SM untuk menguasai bakat menyanyi dan dance.

Di sepanjang perjalanan menuju gedung SM, aku hanya melihat pemandangan dan bangunan-bangunan yang ada dipinggir jalan. Lalu aku melihat ada segerombolan orang di pinggir jalan yang berdesak-desakkan dan membuat jalanan menjadi macet, entahlah apa yang mereka rebutkan.

Tapi tunggu dulu mengapa ada banyak bodyguard, apakah ada artis di daerah ini?. Mobil tidak bisa jalan karena terjebak macet, jadi aku hanya fokus menyaksikan kejadian itu apakah ada artis atau tidak. Hingga ada celah yang memperlihatkannya. Memang benar ada artis, artis yang selama ini ku idolakan dan dambakan yaitu EXO.

Aaaa! Aku hanya bisa berteriak dalam hati melihat EXO ada di depan mata, kalau aku langsung berteriak sekencang-kencangnya di dalam mobil yang ada aku mendapat kata-kata yang keluar secara lancang dari mulut managerku. Mungkin aku tidak bisa melihat mereka secara langsung disini tapi aku bisa melihat mereka secara bebas di gedung yang menaungi mereka. EXO I'm coming.

--.--

Chanyeol pov

Aduh ada banyak sekali fans disini, sudah memakai penyamaran yang bisa dibilang seperti perampok tapi masih saja ada yang mengetahui identitas kami. Jalanan disini masih terbilang sepi saat aku, Suho hyung, Tao dan Baekhyun pergi untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari, tapi saat ingin keluar dari toko yang kami singgahi ada banyak sekali orang yang berada di depan toko.

Ada yang memfoto, meneriaki nama kami dan masih banyak lagi yang dilakukan fans pada kami. Lalu Suho hyung segera mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi manager kami. Tak selang berapa lama kami menunggu, ada banyak bodyguard membantu untuk keluar dari toko. Begitu keluar, kami langsung melesat ke dalam mobil menuju dorm.

--.--

Author pov

Di depan gedung SM, terlihat seorang yeoja keluar dari mobil yang ditumpanginya. Yeoja itu sangat takjub dan tidak percaya dengan apa yang dilihat oleh matanya. Dengan segera ia dan namja yang merupakan managernya memasuki gedung tersebut dan melihat bagian dalamnya. Mereka langsung menuju ke suatu ruangan untuk menemui seorang petinggi SM. Setelah lama menunggu, akhirnya petinggi SM pun muncul.

"Annyeonghaseyo. Maaf, telah membuat kalian lama menunggu", kata Lee Soo Man yaitu petinggi SM sambil membungkuk dan tersenyum.

"Annyeonghaseyo. Gwenchana, kami juga baru datang", kata manager yeoja itu juga membungkuk dan senyum.

"Annyeonghaseyo. Choi Rei Naa imnida", kata yeoja yang bernama Choi Rei Naa sambil membungkuk.

"Wah, kau terlihat sangat cantik dan alami", kata Lee SooMan.

Setelah berbincang-bincang yang memakan waktu lumayan lama. Akhirnya Choi Rei Naa dan managernya bisa keluar dari ruangan tersebut dan menuju dorm untuk beristirahat. Choi Rei Naa akan menjadi trainee selama 6 bulan, maksudnya dia hanya belajar menguasai teknik vocal dan dance bukan berarti dia langsung debut, tetapi setelah 6 bulan dia akan kembali dan mengawali kariernya di tanah kelahirannya yaitu Indonesia.

Jadi, sebenarnya Choi Rei Naa adalah seorang penyanyi solo yang terkenal di Indonesia. Namun karena semakin berkembangnya kpop di Indonesia, Choi Rei Naa dituntut untuk bernyanyi sambil nge-dance. Choi Rei Naa tidak bisa menyanggupi itu, akhirnya dia vakum dari dunia entertainment dan pihak management mengirimnya ke SM karena mereka sudah saling bekerja sama.

--.--

Reinaa pov

Sungguh memuakkan mendengarkan mereka berdua bicara yaitu Lee Soo Man dan managerku hingga memakan waktu yang cukup lama, apa mereka tidak mengetahui bahwa aku sedang jetlag, aku hanya bisa pasrah mendengarkan mereka. Hingga akhirnya aku dibolehkan pergi ke dorm yang letaknya dekat dengan gedung SM untuk beristirahat.

Sampai di dorm, aku melihat tulisan hangul yang tertera pada depan pintu dorm tersebut. Aku membacanya berulang kali, "apa aku tidak salah baca?",pikirku. Di pintu tersebut tertulis nama Red Velvet, tapi aku tidak menghiraukannya mungkin yang tinggal di dorm ini fans beratnya Red Velvet.

Aku menguasai bahasa korea dan inggris. Bisa berbahasa korea karena ayahku orang korea dan beliau mengajariku dengan sangat tekun. Hingga akhirnya aku menguasai bahasa tersebut, jadi tidak perlu repot-repot untuk membawa kamus atau orang sebagai translator jika mengunjungi korea, kalau bahasa inggris aku menguasainya sendiri.

Managerku memencet bel,hingga akhirnya ada yang membukakan pintu. Betapa terkejutnya aku saat melihat orang yang membukakan pintu tersenyum padaku yang biasanya hanya dapat ku lihat dilayar tv kini sudah berada di depanku yaitu Wendy 'Red Velvet'. "Apa aku akan tinggal di dorm bersama mereka?betapa beruntungnya aku",pikirku lagi.

"Annyeonghaseyo, silahkan masuk", kata Wendy sambil tersenyum.

"Annyeonghaseyo", aku dan managerku bersamaan membalas sapaannya. Lalu kami masuk dan duduk di sofa.

"Annyeonghaseyo, Choi Rei Naa imnida. Kalian bisa memanggilku Reinaa", kataku sambil memberikan senyum termanis.

"Wah kau sangat cantik sekali dan sopan. Sepertinya kau sudah mengenal kami, jadi kami tidak perlu memperkenalkan diri kami", kata Seulgi sambil tertawa.

"Tentu saja aku mengenal kalian", balasku. Siapa yang tidak mengetahui Red Velvet, Girlband yang sedang naik daun dengan lagu pertama mereka 'Happines' yang membuat orang yang mendengarkannya ikut bahagia.

"Oh ya, barusan saja Sooman ahjussi memberitahu kami, bahwa kau akan tinggal disini. Anggap saja dorm ini seperti rumahmu sendiri. Kalau kau perlu bantuan panggil saja salah satu diantara kami. Kamarmu ada disebelah kamar Joy-shi," kata Irene memberitahu dan menunjuk salah satu kamar yang kuyakini akan menjadi kamarku.

"Kau lahir tahun berapa? Kau masih terlihat seperti anak-anak", kata Wendy dengan wajah penasaran. Aku hanya bisa tertawa dalam hati menanggapi pertanyaan tersebut. Apa aku terlihat 'baby face', wah aku harus selalu berbaik hati dengan Wendy yang memujiku seperti itu.

"Aku lahir tahun 1997", jawabku sambil tersipu malu. Aku melihat ekspresi mereka satu persatu, dan penglihatanku terpusat pada Joy yang tersenyum sangat lebar dan matanya berbinar-binar.

"Yes, akhirnya aku memiliki dongsaeng. Kau harus memanggil kami eonni", kata Joy eonni yang langsung merangkulku karena aku duduk disebelahnya. Aku hanya bisa mengangguk.

"Sudah-sudah, apa kau tidak kasihan dengan Reinaa yang kelelahan. Oh ya Reinaa sebaiknya sekarang kau beristirahat, kalau besok kau sudah tidak kelelahan kami akan mengajakmu berkeliling kota Seoul. Bagaimana?" Tanya Irene eonni.

"Tapi, apa kalian tidak ada kegiatan besok?" tanyaku was-was.

"Kami sedang berlibur setelah mempromosikan lagu" kata Seulgi eonni.

"Oh baiklah, aku mau", jawabku sambil tersenyum lalu berpamitan untuk masuk ke dalam kamar.

- to be continued-

MY LOVE STORY FROM A GUITAR [CHANYEOL EXO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang