Teman baru Alice

5 0 0
                                    

"Dia kan sibuk, Alice!" sahut Alex ketika Alice menyinggung tentang akan sesering apa dia bertemu dengan Jin.

"Ah iya juga ya," kata Alice.

Pertemuan Alice dan Jin adalah pertemuan terlama yang pernah ia lakukan bersama teman-temannya. Mereka bisa betah ada di tempat itu hingga pukul 2 siang dan sekarang jam sudah menunjukkan pukul 3 sore. "Apa kita perlu mencari makanan pencuci mulut?" kata Alice. "Oke!" Alex dan Jin menyutujuinya seraya mereka menunggu teman Jin datang.

Pukul 3 sore lewat, Jin bertemu dengan temannya, yang mukanya ditutup dengan masker, karena rupanya temannya itu sedang sakit tapi dia ingin sekali pergi keluar. "Kenapa kamu keluar kalau sakit?" Alice benar-benar sok kenal. Temannya Jin bahkan sempat terkejut seketika Alice bicara padanya, sayangnya dia bingung harus membalas ucapan Alice.

"Kenalkan! Alice! Temannya Jin," kata Alice seraya dia tersenyum memegang es krim yang baru saja dia terima.

"JK," kata temannya Jin.

"JK?" Alice bingung karena namanya hanya dua huruf saja.

"Namamu hanya dua huruf saja?" Alice tertawa. Dia pun menghiraukan itu seketika dia menerima telepon dari temannya.

Sejak Alice menjadi sok akrab dengan temannya Jin, JK menjadi menaruh perhatian pada Alice karena Alice begitu berbeda dengan beberapa teman perempuan yang pernah ia kenal. "Ah sepertinya temannya Jin Hyung asyik nih!" Batinnya bicara padanya. Alice juga murah senyum dan selalu membuat Jin dan Alex tertawa dengan ucapannya, walaupun temannya Jin tidak terlalu mengerti apa yang Alice katakan. Tapi dia bisa merasakan hawanya.

Alice masih belum tahu wajah temannya Jin karena dia enggan membuka maskernya, karena JK merasa takut jika nanti yang lainnya tertular dengan penyakitnya. Mereka berempat pun pergi ke sungai Han untuk menikmati matahari terbenam. Jin juga menyarankan mereka menyewa sepeda agar bisa berkeliling melihat sungai Han.

"Aku senang bertemu kalian. Aku merasa liburanku tidak sia-sia," kata Alice pada yang lainnya.

"Tentu saja! Aku akan membuat liburanmu menyenangkan. Mumpung aku juga punya banyak waktu kosong," kata Jin yang sekarang diberi waktu libur oleh pihak agensinya setelah jadwal padat mereka.

"Oke!" Wajah Alice berseri.

Mereka benar-benar pulang selarut itu. Berfoto bersama senja. Merekam pertemuan mereka yang akan menjadi kenang-kenangan untuk Alice. "Aku takut jika saat aku pulang ke negaraku, aku akan sulit bertemu dengan kalian lagi." Alice seketika sedih. "Jin akan sibuk dengan jadwalnya. Alex akan sibuk dengan sekolahnya, dan mungkin aku akan sibuk dengan kesibukanku. Aku tidak menjamin pertemuan ini adalah yang terakhir. Tapi aku sangat merindukan kalian. Aku benar-benar bebas dan begitu nyaman berada di dekat kalian."

"Kenapa jadi sedih," kata Alex.

"Aku takut dulu terulang lagi. Kenapa kita sangat berbeda sekarang?" kata Alice.

"Jangan nangis," kata Jin ketika ia melihat air mata Alice mulai jatuh di pipinya.

"Entahlah tapi aku belum pernah sesedih dulu saat kalian meninggalkanku dan seketika, itu menghantuiku lagi. Berjanjilah padaku saat kalian ada waktu, kita harus ketemu. Ok?" kata Alice.

Jin dan Alex seketika mengangguk bersamaan. "Berjanjilah," kata Alice lalu dia menghapus air matanya. Dia memeluk kedua sahabat kecilnya itu. Temannya Jin yang melihatnya menjadi terharu melihat mereka bertiga berpelukan. "Sepenting itu arti sahabat untuk mereka walaupun mereka pernah terpisah."

"Aku terharu melihat kalian," kata temannya Jin.

Seketika mereka bertiga tertawa mendengar ucapan JK. Temannya Jin itu berhasil membuat ketiganya tersenyum dan mencoba melihat ke depan, percaya bahwa waktu akan memihak mereka nantinya. Nikmati waktu yang mereka lakukan sekarang karena waktu tidak akan bisa berputar lagi, walau itu sedetik pun saja.

When Summer Met Winter #6Where stories live. Discover now