Apa tadi itu... apa semuanya mimpi?

3 0 0
                                    

Alice mendengar Jungkook terus memanggilmu dirinya. Tapi dia tidak bisa menemukan dimana Jungkook berada. Kemudian, sosok wanita yang pernah ia temui pun muncul. Maggie datang menemui Alice lagi. "Bagaimana?" Maggie bertanya tentang keadaan Alice.

"Apa maksud Anda?"

"Tentang keinginanmu? Apa semuanya berjalan dengan maumu?"

Alice menyipitkan matanya, "bawa aku kembali!"

"Sebelum aku pergi lagi. Aku ingin bilang bahwa hidupmu sekarang jauh lebih indah dari apa yang kamu inginkan. Jangan pernah memintanya lagi karena kamu bukan Perencana itu. Aku akan membawamu kembali. Aku berjanji tidak akan menghapus mimpi tadi. Itu akan menjadi pelajaran untukmu agar bisa kamu ingat terus. Kamu bisa ceritakan itu padanya."

Maggie pun memeluk Alice. Dia mendekapnya dengan penuh kasih sayang. "Aku tidak sedang berusaha memberi sesuatu yang rumit terus. Aku tidak sedang mengujimu tapi aku sedang memberitahuimu bahwa suatu keinginan belum tentu yang terbaik, tapi bisa saja pilihan lain adalah yang terbaik. Bersyukurlah dengan hidupmu. Jika kamu tidak pindah mungkin kamu akan kesulitan untuk bertemu dengan Jungkook, dan tidak akan bertemu dengan sahabat kecilmu. Aku sudah menyusun ceritamu dengan rapi dan baik, aku pastikan hari baikmu akan tiba sekarang." Dia kemudian tersenyum.

"Katakan pada Emily. Aku merindukannya dan terima kasih sudah menjadi sahabatku," kata Maggie. Lalu seketika dengan cepat cahaya putih menyinari Alice dan membuatnya pusing hingga jatuh pingsan.

***

Alice terbangun. "Alice...!" Jungkook tepat berasa di sisinya. Dia senang bisa melihat sadar. Seketika Alice tersadar, dia langsung memeluk Jungkook. "Jungkook," sahutnya. Ada beberapa staf toko baju yang juga berusaha menyadarkan Alice. "Ada apa?" kata Alice yang bingung karena ada banyak orang di sekitarnya.

"Kamu tidak mengingatnya?" Jungkook menjadi bingung. Alice menggelengkan kepalanya. "Tapi kamu baik-baik saja, kan?" Jungkook sempat panik saat dia melihat Alice tiba-tiba pingsan. "Aku hanya sedikit pusing tapi aku baik-baik saja," kata Alice. Lalu Jungkook dan beberapa staf mencoba membantu Alice bangun.

Alice segera menyelesaikan urusan di toko itu dan segera kembali bersama Jungkook. Sepanjang jalan Jungkook bertanya tentang kejadian tadi pada Alice, tapi Alice hanya termenung saja. "Jungkook...," panggil Alice dengan suara lembutnya. "Ya?" Jungkook meresponnya dengan lembut juga. "Aku ingin bicara sesuatu denganmu. Apa kamu punya waktu?" Alice meminta waktu Jungkook, sementara waktu sudah cukup larut malam ini.

"Tentu." Jungkook mengiyakannya.

"Tapi kita harus makan," Jungkook melihat Alice sedikit pucat usai pingsan tadi.

Alice sempat menolaknya, alhasil Alice memberi jalan keluar dengan membeli makanan yang akan mereka beli untuk dibawa pulang. Jungkook sempat penasaran dengan apa yang terjadi pada diri Alice. Keduanya pun tiba, Alice dan Jungkook masuk ke apartemen Alice untuk makan bersama. Keduanya memulai obrolan mereka dengan hal ringan. Jungkook memberitahukan tentang jadwalnya ke New Zealand.

"Apa itu lama?" Jungkook pernah memberitahukan hal itu sebelumnya tapi sepertinya Alice lupa.

"Sekitar 8 hari," jawab Jungkook.

"Kenapa memangnya?" Jungkook penasaran.

"Apa aku harus memberitahumu alasannya?" Alice malah bertanya pada Jungkook.

"Tentu. Aku ingin tahu," kata Jungkook.

Alice pun mengubah tatapannya, dia kini mulai menatap Jungkook. Suara detik jam kini semakin terdengar seketika keduanya sama-sama terdiam. Alice kemudian menghela napasnya dan kemudian menatap ke arah jendela yang ia buka sekarang. Langit sedang cerah malam ini. Bintang sedang bersinar seolah ingin mendengar alasan Alice. Apa yang sebenarnya ingin Alice katakan pada Jungkook? Apa alasan dia bertanya tentang kepergian Jungkook?



+ NEXT PART: Zero o'clock +

When Summer Met Winter #6Where stories live. Discover now