"Jungkook, kenapa kamu ingin sekali menjadi temanku?" Alice sepertinya ingin membuat lelucon.
"Ah... itu karena saat... saat aku ketemu kamu dan Jin Hyung. Kalau kamu bukan temannya Jin Hyung, mungkin kita tidak akan tahu satu sama lain. Aku juga...," sepertinya dia punya cerita yang ingin ia sampaikan.
"...aku bertemu denganmu beberapa kali tanpa sengaja."
"Sungguh?" Mata bulat Alice membulat semakin besar.
Jungkook mengangguk, "apa kamu masih ingat saat kamu salah merangkul orang? Itu aku."
"Apa?!" Alice terdengar terkejut. "Sedekat itu kita?" Alice bicara lagi.
"Entahlah. Aku kaget saat itu," sahut Jungkook.
Jungkook juga bercerita tentang bagaimana ia bertemu Alice di kali keduanya. Alice seketika merinding karena itu belum pernah terjadi pada dirinya. "Dulu aku pernah berharap itu terjadi padaku. Saat aku suka dengan seseorang," kata Alice. Obrolan mereka mulai berganti ketika Alice mulai menyinggung tentang kisah cintanya yang tak terbalas.
"Siapa?" Jungkook terlihat penasaran.
"Apa kamu penasaran?" Alice tertawa bisa meledek Jungkook. "Ok. Aku cerita," katanya.
Kemudian, dia menceritakan tentang Charles yang pernah ia taksir sejak dia masuk sekolah. "Kita pernah sekelas, mulanya aku biasa saja tapi entah kenapa dia membuatku suka padanya. Setelah itu kita pisah kelas tapi kita tetap saling bicara, kita pernah ketemu tapi...entah kenapa dia tidak pernah melihat ke arah. Aku heran...bahkan hingga kita lulus. Sekarang dia sedang mengejar kariernya."
"Siapa dia?" Jungkook bertanya tentang nama Charles.
Alice menghela napasnya lalu melihat ke arah bulan yang tampak bersinar sempurna malam ini, dan kemudian dia menatap Jungkook. "Charles," katanya. "Charles...," sahut Jungkook. "Kalau Charles itu adalah aku. Apa yang ingin kamu katakan padanya?" Jungkook membuat Alice bingung. Alice masih menatap ke arah Jungkook. "Kalau kamu Charles...hmmm...sebentar," dia melihat wajah Jungkook. "Kamu tidak bisa disamakan dengannya. Aku tidak bisa membayangkannya," kata Alice. "Ya...anggap saja," kata Jungkook lagi.
Alice menghela napas lagi. Dia kemudian fokus dengan Jungkook sebagai Charles. Kedua mata Jungkook dan Alice bertemu. Mereka saling menatap satu sama lain. Jungkook melihat kedua bola mata Alice yang bergerak seolah dia mencari kata yang pas untuk diucapkan. "Katakan apa yang ingin kamu katakan padanya," kata Jungkook.
"Oke," kata Alice sepertinya dia siap.
"Charles...," Alice berhasil melihat sosok Charles dalam diri Jungkook. Dia melihat mata khas Charles.
"...sampai kapan kamu terus mengabaikanku? Apa aku terlihat tidak tampak di matamu? Aku sudah lama melihat ke arahmu tapi aku tidak pernah melihatmu melihat ke arahku walaupun itu hanya menoleh saja. Apa kamu benar-benar tidak melihatku?" Alice seperti memendam perasaan itu yang membuat matanya berkaca-kaca dengan emosi. Jungkook melihatnya.
"Aku juga dengar kamu memilih kariermu. Jadi, selamat! Aku tidak apa-apa. Hatiku baik-baik saja. Aku mungkin terlalu egois untuk memintamu melihat ke arahku. Tidak apa-apa, bukannya hidup itu seperti itu, kan? Ada sesuatu yang tak terbalas dan ada sesuatu yang nantinya akan terbalas. Aku percaya, hari itu akan tiba. Aku percaya! Aku sudah melupakanmu." Kemudian Jungkook perlahan melihat senyum dari wajah Alice.
Sepertinya sosok Charles dalam diri Jungkook sudah pergi, karena itu Alice bisa tersenyum. "Aku sudah melupakanmu...," lanjut Alice. "...aku pergi ke suatu tempat yang membuatku bahagia. Aku melupakanmu karena mereka. Aku bertemu banyak teman. Aku senang sekarang. Aku juga bertemu dengan teman lama ku. Aku pikir waktu sedang berjalan ke arahku lagi. Aku tidak peduli lagi denganmu saat Abby dan Naya bilang kamu sedang pulang. Aku berharap saat kita bertemu lagi, aku tidak melihat ke arahmu lagi."
"Aku juga bertemu dengan orang yang jauh lebih baik darimu. Aku seharusnya berterima kasih dengan mereka."
Alice memejamkan matanya lalu dia menghela napasnya dan melihat ke arah depannya. "Apa itu semua yang ingin kamu katakan pada dia?" Jungkook masih melihat ke arah Alice. Dia melihat sebuah anggukan dari Alice. Kemudian, Jungkook membuat Alice menatapnya lagi. "Lihat aku lagi," katanya.
Alice melakukan apa yang Jungkook katakan. "Kenapa?" tanyanya.
"Aku juga ingin mengatakan sesuatu untuk seseorang," kata Jungkook.
"Siapa?" Alice penasaran.
"Dengarkan saja." Jungkook menghela napas, lalu ia menarik sudut bibirnya sedikit. Dia tersenyum kecil menatap Alice.
"Aku belum pernah merasakan satu ikatan itu. Aku pikir itu hanya imajinasi belaka tapi...itu benar terjadi. Suatu ikatan lebih dari persahabatan. Aku hanya bisa memberinya isyarat agar dia mengerti, tapi aku pikir takdir sudah mengaturnya. Segalanya terjadi seperti...sudah ada yang merencanakannya. Aku hanya ingin dia tahu apa yang aku rasakan."
"Kata-katamu bagus sekali," kata Alice memuji Jungkook tapi Jungkook masih fokus dengan apa yang ingin dia katakan.
"Kita terlahir berbeda. Dia yang melihat semesta ini lebih dulu, lalu kemudian aku lahir melihat semesta itu. Aku ingin kita bersenyawa, menjadi satu tak terpisahkan." Seketika mata Jungkook menjadi fokus pada mata Alice. "Bisa mendekapmu saat kamu merasa sedih dan berada dekat denganmu, dalam jiwa ini bersama untuk waktu yang lama."
"Aku pikir, aku beruntung kita bisa saling kenal. Aku tidak pernah seyakin ini tapi aku yakin kita punya rasa yang sama. Aku bisa melihatnya itu. Semesta mendengar itu dan menjaganya. Aku yakin bersamamu tidak mungkin keliru."
"Aku," Jungkook menunjuk dirinya.
"Kamu," kemudian dia menunjuk diri Alice.
"Aku?" Alice terkejut, jantungnya berdegup tak biasa.
"Menjadi kita." Jungkook sedang mengungkapkan perasaannya pada Alice.
Alice mengerti maksud kata-kata Jungkook tadi tapi yang dia pikirkan sekarang, "secepat ini? Saat aku benar-benar tulus melupakannya?" Batin mulai menggema.
"Apa ini jawabannya? Saat aku benar-benar melepasnya, seseorang yang jauh lebih baik datang menggantikannya. Apa ini benar jawabannya?"
Jungkook menunggu Alice membuka suaranya. "Aku mohon...," kata batin Jungkook.
"Iya." Suara batinnya bilang iya pada diri Alice.
Jungkook melihat sudut bibir Alice naik, kemudian dia melihat senyum Alice. "Oke!" Itu adalah jawaban Alice.
Bulan yang begitu sempurna malam ini adalah saksi mereka. Bintang yang menemaninya menyanyikan nyanyiannya untuk mereka. Bagaimana dunia bisa berpihak pada mereka?
+ NEXT PART: 00:30 +
YOU ARE READING
When Summer Met Winter #6
Teen FictionThe 6TH series of DECEMBER IS COMING! "Alice dan Jungkook belajar banyak dari setiap masalah yang datang ke dalam hubungan mereka. Mereka mulai mengerti fase dari setiap hidup di dalam hidup dan juga pondasi untuk hubungan mereka. Ada banyak hal ya...