Sesuatu yang disembunyikan

9 0 0
                                    

Akhirnya Jimin bertemu dengan Jungkook dan yang lainnya. Jimin sedikit kaget melihat Alice bersama Jungkook tanpa ia mencurigai hal lain. Pada akhirnya, mereka berlima bisa dengan bebas berlibur. Mereka pergi ke beberapa tempat yang ingin Jimin kunjungi. Alice benar-benar merasa liburannya terbayar semua. Dia sangat senang bisa menghabiskan sisa waktu liburannya bersama orang-orang yang dekat dengannya.

Suatu hari, dua hari sebelum mereka pulang dari Pulau Jeju. Malam itu, Jimin tiba-tiba menyadari sesuatu dan menanyakannya pada Jungkook tentang rasa penasarannya itu. "Jungkook!" panggil Jimin. "Ya, Hyung?" jawab Jungkook. "Aku sedikit terkejut melihat Alice bersamamu di hari pertama kita ketemu. Apa kamu memang mengajaknya?" kata Jimin. Polosnya, Jimin masih mengira Jungkook masih dalam tahap pendekatan dengan Alice. "Apa kamu mencoba mengungkapkan perasaanmu di sini?" kata Jimin.

"Huh?" kata Jungkook. Dia bingung.

"Maksudku begini...," Jimin menjelaskan apa yang ia maksud pada Jungkook.

"Ah...," Jungkook mengangkat senyumnya. "...Hyung!"

"Kenapa kenapa?" Jimin terdengar antusias ketika mendengar Jungkook memanggil 'hyung' untuk kali kedua.

"Hmm... kita sudah jadian."

"APA?!!" Jimin terkejut.

"KAPAN?"

"Kapan kamu bilang padanya?"

"Di sini?"

"Apa di Busan?" Jimin begitu penasaran hingga dia tak memberi ruang untuk Jungkook bicara.

Jungkook tertawa melihat respon Jimin. "Itu rahasia! Hyung hanya bisa tahu kabar bagus itu saja," katanya.

Jimin kemudian tersenyum dan tertawa. Dia bertingkah sangat senang mendengar kabar itu, bahwa akhirnya Jungkook dan Alice menjadi seorang pasangan. "Ah aku menunggu momen ini. Apa aku harus memberitahukan yang lainnya juga?" Jimin buru-buru mengambil ponselnya tapi Jungkook segera menghentikannya.

"Hyung...," kata Jungkook.

"...biar yang lain tahu sendiri."

"Kenapa?" tanya Jimin.

"Aku ingin mereka sadar sendiri. Hyung harus menyimpannya dengan baik," kata Jungkook.

"Baiklah! Ok! Aku akan menyimpannya dengan baik," kata Jimin.

"Ah aku begitu senang!" Wajah Jimin terus berseri-seri. Jungkook hanya melihat senyuman dari wajah Jimin. "Jimin Hyung terlihat begitu senang. Apa...yang lainnya akan seperti itu?" Sejujurnya Jungkook belum siap untuk memberitahu hubungannya pada yang lainnya hingga mereka menyadarinya sendiri.

Jimin pun mencoba mengingat kembali ingatannya dulu saat mereka pertama kali bertemu dengan Alice. "Woah! Aku masih tak percaya," katanya. Dia juga mencoba jujur dengan Jungkook tentang hal yang ia sembunyikan selama ini.

"Jungkook," kata Jimin.

"Dulu... saat pertama kali aku tahu Alice. Dia benar-benar mencuri hatiku dan aku berniat untuk mendekatinya karena aku pikir aku nyaman bersamanya. Aku...," kata Jimin.

"...benar-benar tak percaya bahwa di antara kita juga ada yang menaruh perasaan pada Alice juga." Jungkook mulai tertegun mendengar itu, dia juga tak percaya bahwa Jimin pernah menaruh perasaan pada Alice. "Tapi kamu jangan khawatir karena sekarang aku hanya menganggap Alice sebagai sahabat aku. Aku benar-benar nyaman ada di dekatnya karena obrolan kita."

***

Malam berlalu, Jungkook dan Jimin bercerita banyak hal hingga mereka ketiduran. Keesokan paginya, Jungkook dan Alice pergi keluar berdua meninggalkan tiga orang lainnya di rumah karena rencananya mereka akan masak makan siang bersama di tempat penginapan mereka. Oleh karena itu, Alice dan Jungkook mendapatkan tugas untuk membeli beberapa bahan yang akan dipakai. Sebelum mereka tiba di Supermaket, mereka berdua mampir di sebuah toko roti yang membuat Alice tergiur ingin mencobanya.

When Summer Met Winter #6Where stories live. Discover now