Bersamamu tak mungkin keliru

3 0 0
                                    

Desember akan segera datang. Sejak konser BTS, Alice dan Jungkook belum bertemu lagi untuk beberapa kesempatan. Jungkook sesekali mengajaknya tetapi seketika Alice mendapat acara kampus yang harus ia datangi. Mungkin waktu sedang tak berpihak pada mereka. Disaat Alice punya waktu itu, Jungkook harus sibuk dengan latihan untuk acara penghargaan dan beberapa acara akhir tahun.

"Seketika waktu kembali tidak berpihak padaku. Aku mulai merasa khawatir jika waktu itu kembali terus tak memihak dengan kita. Apa segalanya akan baik-baik saja? Aku...hanya takut kekhawatiranku ini terus menghantuiku."

Alice memang menjadi sangat khawatir dengan hubungannya sejak mimpinya waktu itu. Dia juga sempat berpikir tentang lanjutan mimpinya itu. "Apa yang terjadi padaku jika aku tidak bangun dari mimpiku?" Alice termenung dan hanyut dengan pikirannya. Ponsel berdering, sebuah pesan dari Jungkook bahwa dia sudah kembali ke Korea. Alice membacanya namun tidak membalasnya. Dia seketika lupa dengan hari jadinya yang sudah dekat. Jungkook beberapa kali menelepon Alice menanyakan tentang jadwal kosong Alice. Alice tidak bisa memberi kepastian karena dia masih sibuk dengan jadwal ujiannya. Selepas itu dia juga akan pergi berlibur.

Suatu hari, Jungkook tiba-tiba mengajak Alice ketemuan di sungai Han. "Tiba-tiba?" sahut Alice saat Jungkook menelponnya. "Apa dia benar-benar lupa?" Batin Jungkook menggema. "Kamu bilang mau ketemu. Ujian kamu sudah, kan?" kata Jungkook. "Iya...," Alice heran karena tiba-tiba mengajaknya. "...oke besok ya!" Akhirnya obrolan mereka berakhir.

Hari ini tiba, sebelum dia bertemu Jungkook. Dia sudah punya janji dengan Harry, Naila, dan Nico. Mereka sedang membicarakan liburan mereka bersama. Akhirnya sekitar pukul 9 malam, mereka memutuskan untuk pulang. Harry yang sempat menawarkan Alice untuk pulang bersamanya, terpaksa harus ditolak karena dia tidak ingin Harry tahu bahwa dia punya janji dengan Jungkook.

Alice pergi ke sungai Han dengan taksi. Seketika dia teringat dengan mimpinya, tentang pertemuannya dengan Jungkook di sungai Han. Dia tiba di sungai Han lebih dulu dari Jungkook, seperti biasa. Jungkook bilang dia masih harus latihan dulu. Dia pun berjalan ke tempat yang mirip dengan mimpinya.

Langkahnya semakin dekat dengan tempat itu. Tempat itu terlihat jauh dari kebisingan orang-orang. Cuaca semakin dingin, "ah kenapa dia minta ketemuan di luar...," Dia mulai penasaran. Kemudian dia melihat tempat itu dan bayangan mimpinya muncul. Suara Jungkook yang terdengar juga semakin jelas. Sayangnya, langit malam kini tak bersinar seperti biasanya. Rembulan juga tertutup oleh awan tebal. Hari ini cuacanya memang sedang mendung.

Alice pun duduk di kursi kayu persis seperti di mimpinya. "Apa yang ingin dia katakan?" Dia semakin penasaran dan terus melihat ponselnya. Tiba-tiba ia teringat sesuatu. Dia melihat ponselnya lagi. "Tunggu! Hari ini tanggal 19? Apa...," dia baru saja ingat bahwa hari ini adalah hari jadinya dengan Jungkook, dan saat itu juga tiba-tiba salju pertama muncul lagi. Alice semakin terkejut. Dia lantas bangkit dari tempat duduknya lalu menoleh ke arah belakangnya.

"Jungkook!" Alice melihat sudah berdiri di belakangnya. Jungkook menyambutnya dengan senyum lebarnya. Jungkook pun menghampirinya. "Apa kamu mengingatnya sekarang?" Hal pertama yang ingin Jungkook tanya pada Alice. Dia melihat anggukan dari Alice. "Maaf... aku melupakannya," kata Alice. "Tidak apa-apa," kata Jungkook lalu dia memberikan sebuah bunga yang ia bawa. Alice tersenyum karena tidak biasanya Jungkook memberinya bunga.

"Tumben?" Alice meledek Jungkook.

"Kamu suka?" Alice mengangguk. Jungkook pernah cerita kalau Alice suka sekali dengan bunga freesia, karena itu dia memesan bunga freesia untuknya hari ini.

"Jungkook...," panggil Alice.

"Ya?" Jungkook menjawabnya.

"Makasih," Alice tersenyum. Jungkook ikut tersenyum melihatnya.

When Summer Met Winter #6Where stories live. Discover now