When Summer Met Winter #6

Berteman dengan cara kita sendiri

"Kenapa dia hanya diam saja? Apa dia kaget sekarang?" Jungkook takut Alice akan menjauh darinya. Dia melihat Alice mulai melangkah mundur. Alice benar-benar melangkah mundur karena dia bingung bagaimana mungkin dia bisa bertemu dengan Jungkook secara tidak sengaja. "Ini belum pernah terjadi padaku sebelumnya. Bagaimana...bisa?" Batin Alice bicara.

"Bicaralah. Aku mohon," kata Jungkook.

"Baiklah. Nanti aku bayar. Terima kasih," Alice membungkukkan badannya lalu pergi tanpa kata-kata lainnya. Seketika Jungkook merasa bersalah. Dia pun berusaha menghampiri Alice lagi.

"Tunggu!" Jungkook berusaha manggil Alice.

"Sebentar," kata Jungkook ketika ia berhasil menghampiri Alice lagi.

Alice melihat jam di tangannya, dia sudah terlambat untuk bertemu dengan kedua temannya. Sementara Jungkook masih ingin bicara dengannya, "temui aku di taman sungai Han jam 8 malam saja. Aku akan menunggumu di sana," kata Alice lalu ia pergi dengan taksi yang sudah ia pesan.

Alice meninggalkan Jungkook dengan sejuta rasa penasaran. Dia harusnya pulang, tapi dia mengurungkan dirinya pergi ke suatu tempat yang bisa membuat pikirannya tenang. Sementara Alice memang janjian dengan Abby dan Naya di taman sungai Han, sebelum kedua temannya itu kembali pulang.

"Kapan kamu pulang?" Abby bertanya pada Alice.

"Hmmm...entahlah. Mungkin beberapa hari lagi? Kenapa memangnya?" Jawaban Alice membuat Naya bicara.

"Charles lagi pulang. Kamu tidak mau ketemu dia?" Ucapan Naya barusan membuat Alice biasa saja.

"Ah...dia pulang." Alice hanya merespon biasa saja.

"Kenapa kamu biasa saja? Bukannya kamu selalu antusias saat kita bicara Charles," kata Abby.

"Entahlah. Memangnya aku terdengar biasa saja?" Alice juga bingung dengan dirinya.

Akhirnya ketiganya harus berpisah, Abby dan Naya harus cepat-cepat ke bandara. Mereka berpisah di taman itu. "Hati-hati," sahut Alice. "Cepat pulang," kata Naya. "Tentu. Aku akan pulang," kata Alice. Seketika Abby dan Naya menghilang dari pandangannya. Dia melihat jam di tangannya hampir menunjukkan pukul 8.

"Ada apa denganku?" Alice duduk dan bertanya tentang dirinya pada dirinya sendiri.

Sementara Jungkook sebenarnya sudah di taman itu sejak tadi. Tapi dia juga mengambil waktunya untuk berpikir jernih tentang apa yang terjadi padanya barusan. "Apa aku membuat kesalahan? Aku seharusnya bilang saja sejak awal. Aku takut jika dia menjauh," kata batin Jungkook.

"Kenapa aku harus takut? Memangnya dia siapa?" Suara Jungkook menggema dalam benaknya.

"Aku hanya ingin berteman dengannya." Jungkook menjawab pertanyaannya sendiri.

Dia pun bangkit dari tempat duduknya dan pergi ke tempat janjian mereka. Jungkook tiba lebih dulu. Langit malam ini tampak sunyi, hanya ada cahaya lampu taman dan lampu jalan yang menyirami tubuh Jungkook. Bayangannya terus mengikutinya. Seketika, ia mendengar suara langkah kaki dan yakin itu adalah Alice. Benar, Alice datang.

"Aku sudah membayarnya," rupanya Alice sudah membuat transaksi melalui pembayaran di ponselnya.

"Aku hanya ingin bertanya, apa kamu sebenarnya tahu tentangku?" Jungkook mengeluarkan pertanyaan yang ada di dalam benaknya.

"Temanku bilang JK itu adalah Jungkook. Aku tidak tahu bagaimana wajahmu, tapi saat mendengar namamu adalah Jungkook, aku sedikit kaget," kata Alice.

"Tidak apa-apa," imbuh Alice lagi.

"Aku hanya kaget kamu adalah Jungkook, dari BTS."

"Tapi kita masih bisa menjadi teman, kan?" Jungkook membuat pertanyaan itu.

Alice menarik sudut bibirnya. Dia tersenyum pada Jungkook, "tentu."

"Kalau begitu, kenalkan lagi. Aku jungkook," kata Jungkook.

Alice tersenyum melihat apa yang Jungkook lakukan. "Alice!" Mereka berteman dengan cara mereka sendiri, sebagai Jungkook dan Alice. Jungkook lega karena dia bisa jujur dengan Alice. Keduanya pun duduk. Bulan sedang menatap mereka.

+ NEXT PART: Bersenyawa +