"Tiaraaaa"
Iya itu teriakan dari sahabatnya yaitu Ellen, dia sangatlah kaget karena yang datang itu sahabatnya sendiri.
Tiara terus mengamati seluruh isi rumah Ellen. Dia takjub dengan rumah minimalis ini.
Disana sudah terjejer rapi kursi yang terbuat dari kayu, dan ada dua lukisan yang terpajang di temboknya. Memang rumah Ellen tergolong minimalis tetapi juga tatanannya yang indah.

"Wah Ellen, ternyata ini rumah lo" tanya Tiara
"Gak kok, ini kan rumah kedua orang tua gue hehe" jawab Ellen sambil meringis
"Iyain deh" ucap Tiara pasrah, lalu dia kembali melihat-lihat hiasan yang ada di rumah tersebut. Lalu Tiara melihat ada foto dengan bingkai kecil terletak di meja bundar.
"Eh Len ini adik lo?? Lucu banget" ucap Tiara dengan mata berbinar
"Hehe iyaa itu adek gue, mau lo gebet?" jawab Ellen
"Kagak lah, lo kata gue pedofil" ucap Tiara ketus
Tiba-tiba ada mama Ellen menghampiri mereka berdua.
"Eh Len temennya kok gak diajak main ke kamar?" tanya mamah nya
"Oh iya mah, Ellen sampai lupa" ucap Ellen
"Ayok Ra main ke kamar gue, takut ganggu arisan" Ellen membisikkan ke telinga Tiara
"Ayokkk" ucap Tiara bersemangat
Mereka berdua mulai berjalan dan menaiki anak tangga untuk menuju ke kamar Ellen.
Tiara sangat kaget saat Ellen membuka pintu kamarnya. Kamar Ellen sangatlah lucu, dia juga ingin bisa bebas punya kamar sendiri. Dikarenakan dia disuruh kedua orangtuanya untuk tidak tidur sendirian. Jadinya dia tidak bisa menghias kamarnya.

Memang kamar itu didominasi warna pink, karena Ellen sangat menyukai warna pink. Di kamar Ellen sudah terdapat lukisan-lukisan sederhana yang dibingkai dengan ukiran cantik. Dan dinding kamarnya juga sudah dihiasi dengan wallpaper kesukaannya yaitu boneka beruang. Di sebelah ranjangnya juga terdapat sepasang lampu tidur yang terletak di sebelah kanan dan kiri ranjangnya. Dan yang mencolok diatapnya sudah terpasang lampu yang besar dan indah. Lampu tersebut berbentuk kupu-kupu, karena Ellen sangat menyukai binatang mungil dan lucu itu.
Seketika tidak ada percakapan diantara kedua gadis itu. Ellen yang masih menatap Tiara dengan kebingungan. Dan Tiara menatap kamar Ellen dengan mata yang berbinar.
Dengan santai Ellen memulai percakapan.
"Oh jadi mau diem-dieman gini" Ellen menepuk pundak Tiara dan berjalan menuju ranjangnya
"Hahh? Ya maap gue kaget sih lihat kamar lo" jawab Tiara karena kaget
"Hem biasa aja kali" ucap Ellen sambil tersenyum miris
"Oh iya gue kira anak temen mama yang dibicarain tadi bukan lo"
"Lo kira siapa?"
"Emm gue kira..."
"Lo kira pasti Fendi ya"
"Eng...enggak kok, lha mama bilang katanya anaknya pendiem. Masa lo yang cerewetnya ga ketulungan malah dikatain pendiem"
"Yahh lo gatau ya gue itu kalo di rumah emang pendiem, beda kalo udah di luar cerewetnya minta ampun"
"Tapi kenapa lo kok malah nebak gue mikirnya Fendi?"
"Soalnya lo kan juga tau, Fendi itu anaknya pendiem. Dia diem memang karena ada sesuatu yang sulit dilupain"
"Sesuatu apa? Kok lo bisa tau?"
"Yhaaa kok kepo banget sihh"
"Beneran atuh"
"Mau gue cerita panjang lebar atau singkat aja nih"
"Ya yang panjang lah"
"Emm......jadi gini dulu itu gue satu SMP sama Fendi. Dia dulu anaknya hitz banget, dikenal banyak guru dan murid hampir satu sekolah juga kenal sama dia. Dia sama semua orang juga ramah banget, ceria juga. Dan suatu ketika dia melihat cewek di kantin, cewek itu sendirian karena gak punya temen. Tapi memang sih cewek itu cantik dan kalem, jadi nggak ada salahnya Fendi naksir sama cewek itu. Terus Fendi jadian sama cewek itu. Pada saat itu cewek yang jadi pacarnya Fendi itu ternyata punya riwayat penyakit leukemia, tapi Fendinya gak tau. Penyakit itu kambuh waktu cewek itu ikut pelajaran olahraga. Dan tepat hari Jumat cewek itu meninggal dunia" ucap Tiara dengan panjang dan lebar, dia juga menatap Ellen yang melongo serius mendengarkan ceritanya
"Dan cewek itu cinta pertamanya Fendi, Fendi sangat terpukul karena dia baru menemukan cewek idamannya dan cewek itu malah udah dipanggil oleh Allah" Tiara melanjutkan ucapannya
"Oh jadi itu yang membuat Fendi bersikap cuek dan dingin?" tanya Ellen
"Mungkin, bisa jadi sih" Tiara menjawab dengan menaikkan alisnya
Ellen melamun sejenak, akhirnya dia mendapat jawaban dari misteri ini. Tak mungkin Fendi menjadi cuek dan sangat dingin. Apalagi saat dengannya.
Lalu Ellen memberanikan membuka mulutnya. Untuk menceritakan peristiwanya dengan cowok itu.
"Eh Ra gue mau cerita nih" ucap Ellen
"Cerita aja gapapa" ujar Tiara dengan lembut
"Jadi gini waktu itu kan gue sendirian di kelas soalnya lo, Reli, sama Rossa lagi ke kantin, lah disitu cuma ada gue sama Fendi. Terus gue ga sengaja nengok ke belakang liat cowok itu, eh cowok dingin itu malah marah-marah ke gue. Ya gue takut lah waktu itu" Ellen bercerita dengan wajah penuh kegelisahan
"Terus ya habis dia marah-marah gitu sama gue, gue kan pulang sekolah naik angkot, lah dia malah ngikutin gue sampek rumah, siapa juga yang gak takut diikutin gitu. Yah gue langsung lari deh jadinya"
"Terus besoknya lagi waktu gue dijemput papa, dia juga ngikutin gue lagi raaa, gue sebenernya salah apa sih sama dia"
"Kok bisa aneh gitu sih Len? Jangan jangannn" ucap Tiara dengan cengar-cengir
"Jangan-jangan apa? Dia mau bales dendam gitu sama gue?" tanya Ellen dengan menatap wajah sinis ke Tiara
Ucapan Tiara membuat Ellen melamun sambil menatap atap-atap langit kamarnya.
Lamunan Ellen buyar ketika mamanya mengetuk pintu kamar Ellen. Tak terasa Tiara dan Ellen bercerita sudah hampir larut malam.
"Len acara arisannya udah selesai, Tiara udah dicariin mamanya dibawah" teriak mamahnya yang membuat Ellen hampir jantungan
"Iya mama sayang" ucap Ellen
Lalu Ellen dan Tiara segera menuruni tangga. Dan menemui mama Tiara. Lalu Tiara bersalaman dengan mama Ellen. Dan sebaliknya Ellen bersalaman dengan mama Tiara.
Ellen dan mamahnya mengantar sampai ke pagar, lalu mobil mama Tiara segera melaju dan mulai menjauhi rumah Ellen.
Maaf banget telat update.
Tolong dong votenya. Author udah capek-capek mikir masa nggak dikasih vote😭😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle
Romance"Kok lo baik banget sama gue?" tanya Ellen "Kan papa lo yg nyuruh gue buat jagain lo, gue cuma ngejalanin amanah doang gak lebih" ucap Fendi Start : 7 April 2020 End :