Ellen sedang menyiapkan pelajaran untuk besok, dan mengerjakan tugas yang diberikan. Tak lama kemudian mamahnya membuka pintu kamar Ellen.
Ceklek
"Ellen ayo turun, makan malam dulu" ucap mamanya yang sedang berdiri di ambang pintu
"Iya mah sebentar hbs ini nanggung kurang dikit" ucap Ellen yang masih mengerjakan tugas itu
"Iya cepetan udah ditungguin papa sama Zidan loh" ucap mamanya
"Yeahh udah slesai, ayok mah" ucap Ellen lalu bangkit dan menutup pintunya
Ellen dan mamanya menuruni anak tangga dan segera menuju ke meja makan.
Disana papa dan Zidan sudah duduk termenung menunggu Ellen dan mamanya.
Saat semuanya makan hanya ada suara sendok dan tidak ada yang mengawali pembicaraan. Lalu Ellen mulai angkat bicara.
"Pah mah" ucap Ellen sambil memandangi satu persatu papa dan mamanya
"Hmm" jawab papanya
"Kenapa sayang?" tanya mamanya
"Ellen mau tanya bundanya Fendi kok tau nama Ellen ya?" tanya Ellen
Papa dan Mama Ellen saling beradu pandang, sedangkan adiknya lebih memilih untuk diam.
"Gini Len papa dulu waktu SMA punya sahabat namanya Anta, dia sangat dekat dgn papa seperti saudara sendiri, lalu kita membuat perjanjian jika sudah berkeluarga harus mengenalkan semuanya mulai dari istri dan anak-anaknya" ujar papanya panjang lebar
"Lah terus apa hubungannya sama bundanya Fendi?" tanya Ellen
"Bundanya Fendi kan istri dari sahabat papa" kini mamanya yang menjawab
Kemudian Ellen membelalakkan matanya, dia sangat kaget ternyata orang tua Fendi sahabat dari papanya.
Ternyata semuanya telah lama tau dan Fendi juga sudah tau. Tapi kenapa hanya Ellen yang belum tau. Oh ini keterlaluan.
"Pantesan papa akrab banget dan baik juga sama Fendi" - batin Ellen
"Oh gitu" ujar Ellen
"Kak Fendi itu yang kakak ganteng itu kan pah?" tanya Zidan dengan nada polos
"Iya Dan" jawab papanya
"Dasar bocil" ucap Ellen dengan nada tinggi
"Daripada kakak udah pacaran sama kakak ganteng pula" bantah adiknya
"Ihh bocil apaan sih siapa juga yang pacaran" ucap Ellen dengan wajah yang mulai memerah
"Ciee kakak malu-malu" ucap adiknya dengan jari telunjuk mengarah pada wajah Ellen
Lalu Ellen mencubit pipi chubby adiknya, alhasil adiknya tidak kesakitan malah ketawa.
"Hahaha gak sakit wek wek" Zidan malah menjulurkan lidahnya
"Eh udah-udah kok malah berantem sih, dilanjutin makannya" lerai mamanya
***
Kring kring kring
Ellen, Tiara, Reli, dan Rossa segera keluar kelas, karena perut mereka sudah keroncongan. Mereka segera memilih meja sebelum mejanya penuh.
"Kalian disini aja ya, biar gue yang pesen" ucap Reli
"Gue bakso sama es teh" ucap Tiara
"Gue nasgor sama es teh" ucap Rossa
"Kalo gue siomay sama es jeruk" ucap Ellen
"Oke uangnya mana?" tanya Reli
"Yaelah kirain mau ditraktir" bantah Rossa
"Kan cuma gue pesenin, gak gue traktir" bantah Reli
"Yaudah nih" ucap serempak sambil menyodorkan uangnya masing-masing
***
Setalah mereka telah menghabiskan makanannya, Ellen melihat cewek genit yang ada di samping Fendi. Lalu dia bertanya kepada sahabatnya.
"Eh cewek genit itu siapa ya?" tanya Ellen
"Pacarnya kali" ucap Rossa ngasal
"Nggak mungkin" bantah Ellen
"Kok gak mungkin sih Len bisa jadi kan" bantah Rossa
"Kok gue ngerasa gaenak gitu ya, kalo Fendi deket-deket sama cewek" - batin Ellen
"Itu tuh Rena, bocah kelas sebelah. Dia itu temen SMP Fendi, dia ngejar-ngejar Fendi dari dulu, tapi gak pernah ditanggepin sama Fendi" ujar Tiara
"Oh" jawab Ellen singkat dan datar
"Mana mau Fendi sama anak begituan, lagian kan Fendi anaknya dingin cuek"
"Lah itu" ucap Tiara
"Udah ayo masuk kelas" ajak Ellen
***
Bel pulang telah berbunyi siswa-siswi segera mengemasi barang-barangnya. Ketua kelas segera memimpin untuk berdoa. Kemudian siswa-siswi sudah berhamburan keluar kelas. Ellen dan sahabatnya juga sudah keluar kelas. Tiba-tiba ada yang memegang pergelangan tangan Ellen.
"Lah lo mau ngapain?" tanya Ellen sambil menepis tangan Fendi
"Mau ngajak lo pulang bareng" ucap Fendi
"Nggak usah, gue mau naik angkot aja" bantah Ellen
"Pulang sama gue aja, itung-itung ucapan terimakasih gue karena lo kemarin udah boncengin gue pulang" ujar Fendi
"Biasa aja kali" ucap Ellen lalu berjalan meninggalkan Fendi, Fendi tak terima lalu dia mengikuti Ellen berjalan.
Ketika hendak menuruni anak tangga, Fendi memegang tangan Ellen kembali itu membuat Ellen tidak bisa menyeimbangkan badannya, alhasil dia mau jatuh. Tetapi dengan sigap menghadang tubuh Ellen yang mungil itu agar tidak terjatuh di lantai.
Mereka saling beradu pandang, Fendi menatap mata indah Ellen dan Ellen juga menatap mata indah Fendi. Wajah Ellen sudah mulai memerah seperti kepiting rebus.
"Eh eh sorry" ucap Ellen lalu menegakkan kembali badannya
"Iya" ucap Fendi dengan sok sibuk merapikan bajunya
"Yaudah ay...ayo gue mau pulang bareng lo" ucap Ellen dengan sangat gugup
Sesampai di parkiran seperti biasa Fendi memakaikan helm ke Ellen. Lalu Ellen segera menaiki motor ninja tersebut. Ternyata dari arah jauh ada seseorang yang memperhatikannya.
"Tunggu pembalasan gue, karena lo udah berani deketin Fendi" ucap seorang cewek dari kejauhan
Silahkan jika ada yang mau mengkritik🤗
Jangan lupa vote ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle
Romance"Kok lo baik banget sama gue?" tanya Ellen "Kan papa lo yg nyuruh gue buat jagain lo, gue cuma ngejalanin amanah doang gak lebih" ucap Fendi Start : 7 April 2020 End :